🌕 (2) - Gowon

147 28 2
                                    

Sulit memahami Hyejoo. Aku pikir dengan berteman dengannya aku akan membuatnya lebih terbuka dengan teman-teman lainnya. Memiliki kegemaran yang sama tentu sangat menyenangkan, meski terkadang dengan bertambahnya usiaku aku mulai kehilangan minat yang sama dengan Hyejoo. Tak habis pikir aku dengannya hingga pada suatu waktu aku pernah bertanya, kelak lulus nanti ia ingin menjadi apa dan jawabannya sudah kuduga sampai-sampai aneh jadinya karena aku tak merasa heran.

"Jelas saja, aku ingin menjadi Pro-player game xxwwyy."  Tukas Hyejoo masih berkutat dengan kesibukannya.

"Ayolah Hyejoo, apa kamu tidak ingin kuliah?" Tanya Gowon sekali lagi, mungkin Hyejoo akan berubah pikiran.

"Tidak, tak ada alasan bagiku untuk kuliah."

"Bagaimana dengan reaksi orang tua-mu nanti?"

"Aku yakin mereka akan menerima keputusanku."

...

Jika ditanya apakah aku mulai merasa bosan dengan Hyejoo aku tidak tahu jawabannya. Aku masih merasa cukup nyaman sebagai sahabatnya. Aku tahu bahwa Hyejoo hanya lebih atau sedikit (?) terbuka denganku. Belum pernah kulihat ia bersama teman lainnya berbincang cukup lama kecuali untuk keperluan yang penting, selebihnya ia akan bersamaku.

Namun, perlahan aku mulai menyadari temanku yang lain mulai menghindariku karena kehadiran Hyejoo yang terus menerus di sampingku. Apa salahnya Hyejoo bersamaku? Kupikir mereka semua hanya menilai Hyejoo dari luar yang terlihat dingin dan sinis. Aku sangat sedih merasa diriku dijauhi, juga aku pun tak rela jika menjauhi Hyejoo.

"Gowon." Panggil Yeojin yang melihat Gowon duduk sendiri di Perpustakaan entah sedang mengerjakan apa.

"Ya?" Gowon menoleh melihat kedatangan Yeojin.

"Hmm, apakah kau sibuk?" Tanya Yeojin ragu, ia takut mengganggu Gowon yang tengah berkonsentrasi tadi.

"Tidak apa-apa, aku sedang membaca buku yang baru kubeli kemarin, tidak begitu penting sampai-sampai kau merasa takut menggangguku he he." Canda Gowon sambil menunjukkan buku yang ia sedang baca, 'tak biasanya Yeojin mendatangiku'  pikir Gowon.

"Sepertinya bukumu menarik, aku tak sengaja melihatnya kemarin sewaktu aku berkunjung ke toko buku, sampulnya sangat menarik tapi sayang bukan buku bacaanku."

"Oh ya? Apakah kau juga senang membaca buku?"

"Tentu saja! he he, aku sangat suka dengan novel dengan genre Fantasy."

"Wah, kau mirip dengan seseorang, ia tetanggaku dan sangat menggilai novel."

"Menarik! Aku butuh teman yang bisa kuajak bergabung dengan klub pecinta buku-ku." Yeojin tersenyum lebar membayangkan ia akan memiliki teman yang bisa diajak berdiskusi dan bergabung dengan klub buku tempatnya bergabung.

"Hmm, kalau aku boleh tahu ada keperluan apa kau menemuiku, Yeojin?" Tanya Gowon.

"Astaga! Aku lupa! Aku terlalu larut dengan pembicaraan kita, apa kamu tidak ingat pembagian kelompok di kelas tadi bahwa aku adalah teman kelompokmu?"

"Ah iya, maafkan aku, Yeojin. Hmm, kau ingin mengerjakannya dimana?"

"Aku mengikuti saranmu saja, Gowon."

"Di rumahku saja bagaimana? Rumahku tidak begitu jauh dari sekolah" Usul Gowon berharap Yeojin setuju.

"Ide yang bagus! aku setuju."

...

Gowon mendudukkan dirinya di bangku selepas dari perpustakaan, dilihatnya Hyejoo memainkan Handphone-nya hanya memandang sekilas Gowon.

"Apakah tadi kau bersama Yeojin? Kalian membicarakan apa?" Tanya Hyejoo yang masih fokus dengan benda di tangannya itu.

"Oh, Yeojin. Aku dan dia adalah teman sekelompok, rencananya Yeojin akan ke rumahku untuk mengerjakan tugas kelompok kami." Jelas Gowon yang kini juga sibuk dengan Handphone-nya.

"Oh."

...

Hyejoo dan Gowon sama-sama terdiam. Akhir-akhir ini mereka menjadi lebih pendiam, entah karena malas untuk berbicara atau mereka terlalu larut dengan pikiran dan kesibukannya masing-masing.

"Aku lupa menanyakan dimana letak rumahmu Gowon, bisakah kau mengirimkan alamatnya?"

Notifikasi handphone Gowon berbunyi, ia baru saja mendapatkan pesan dari Yeojin.

"Kita pergi bersama saja, lagipula Hyejoo membawa mobil, kita bisa menumpang bersama kan."

"Duh, aku jadi merepotkan."

*mengirim emoticon menangis*

"Santai saja ha ha."

*mengirim emoticon :p*

Gowon tersenyum membaca pesan dari Yeojin, 'harusnya Yeojin tak perlu merasa sungkan'  lanjut Gowon dalam pikirannya.

"Ada apa?" Tanya Hyejoo melihat Gowon 'tersenyum bahagia (?)'.

"Ah ini, ada pesan dari Yeojin. Bisakah Yeojin ikut dengan kita?" Tanya Gowon berharap Hyejoo mau memberi tumpangan kepada Yeojin.

"Tentu saja, lagipula Yeojin teman sekelas kita, harusnya ia tak perlu merasa sungkan." Ulang Hyejoo dengan kalimat yang sempat terlintas di pikiran Gowon tadi.

"Hmm, apakah ada hal lain yang ingin kamu ceritakan Gowon?" Lanjut Hyejoo.

"Tak ada apa-apa he he."

"Baiklah,"

"Aku berharap kamu bisa selalu mengandalkanku sebagai sahabat." Tukas Hyejoo dengan raut yang tak bisa dibaca oleh Gowon.

...

Ranalin Rebeca Yeojin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ranalin Rebeca Yeojin

(pict. from pinterest)

****

Halo semuanya ><
Terima kasih banyak bagi yang sudah mampir, mohon maafkan segala ketidakjelasan ataupun kesalahan dalam penulisan, maaf juga kalau tidak sesuai ekspektasi :')

Oh iya, Happy Anniversary Orbit ^^ this is my first anniversary btw for being an orbit hehe, also happy hapy happy special birthday for our beloved leader haseul :)
hope she's happy and will cb soon!

I miss haseul so much TT

She's ElectricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang