Sudah 1 bulan lebih 3 minggu Brian cuti dari sekolahnya.
Barang barang keperluan untuk sekolah seperti baju, tas, buku, dan sebagainya sudah diantar dari mansion kakek ke apartemennya. Semuanya sudah disiapkan dengan rapi dan teliti oleh kepala pelayan kakek aku hanya tinggal memakainya.
Sinar matahari yang menembus tirai mengenai tubuh pemuda yang masih terlelap diatas tempat tidur, warna kulit madu sehat yang dipantulkan sinar matahari memberikan kesan seperti permata.
Saat waktu menunjukkan pukul 6 pagi, Brian bangun dengan linglung, dia duduk diatas tempat tidur sampai akhirnya mendapatkan kembali energinya, Brian berjalan meninggalkan kasur untuk melakukan workout. Setelah mandi dan sarapan. Brian yang akan pergi kesekolah mengenakan seragam sekolah yang rapi dan nyaman, setelah sarapan dia pergi menuju ke sekolah menggunakan taxi.
Sinar matahari yang lembut, matahari yang memantulkan warna kuning lembut mengapung bersama dengan langit bewarna biru, udara segar yang sedikit tercemar dengan polusi kendaraan yang bertiup, tidak menghalangi pemandangan yang lebih berharga dan indah dari maha karya manapun.
Brian yang berdiri di depan gerbang sekolah memperhatikan lingkungan sekolahnya yang damai memberikan perasaan yang terasa familiar, dia mulai berjalan menuju kelas yang akan dia tempati mulai sekarang.
Saat berjalan santai dikoridor terdengar seseorang meneriakkan namanya, Brian menoleh kebelakan melihat seseorang berlari menuju kearahnya, Brian berhenti berjalan menunggu orang itu tiba.
" Hey, bro kenapa sebulan ini gak masuk? Yang lain pada kangen lo," pemuda yang berbicara dengannya memiliki rambut hitam kriting dan kulit bewarna hitam.
" Oh!, aku baru saja keluar dari rumah sakit, aku mengalami amnesia dan tidak bisa mengigat banyak hal," Brian tersentak karena dorongan pemuda itu, Brian memberi tahu dia sambil mengembalikan keseimbangan badannya yang hampir jatuh.
" Eh!, beneran!" pemuda itu berteriak karena terkejut mendengar ucapan Brian, teriakan itu membuat orang orang yang ada di koridor menoleh memperhatikan mereka.
Pemuda itu tersenyum canggung sambil meminta maaf, dia menarik Brian berjalan ke suatu tempat, melihat kelas yang sudah tidak terpakai membuat Brian bingung, melihat Brian yang kebingung pemuda itu menjelaskan bahwa kelas yang sudah tidak terpakai ini adalah markas mereka yang biasanya berkumpul.
Mendengar itu membuat Brian tidak bisa menahan senyum. Saat mereka masuk kedalam markas, disana sudah ada dua orang yang duduk menunggu di atas sofa.
"Hey, kalian terlambat!," teriakan itu membuat Brian menoleh menatap pemuda bersurai merah muda.
"Siapa yang terlambat!," pemuda berambut hitam keriting kemudian membalas. Rambut kriting masuk ke dalam dan duduk dilantai diikuti oleh Brian.
" Temanku yang tersayang, aku punya pemberitahuan kepada kalian berdua, ini tentang Brian kita yang tersayang," dia melanjutkan ucapanya, mendengar itu mereka mulai diam untuk mendengarkan penjelasan rambut keriting.
" Brian mengalami amnesia dalam sebulan dia dirawat dirumah sakit dan dia tidak bisa mengingat banyak hal. Ah, iya aku lupa, Brian apa kamu masih ingat nama kami?," saat rambut kriting bertanya, seketika mereka bertiga melihat Brian dengan tatapan bertanya tanya.
Mendengar itu, Brian menjawab jika dia tidak bisa mengingat nama mereka.
Mereka bertiga kemudian memperkenalkan nama mereka.
" baik, biar aku yang pertama, Namaku Mario Burton, Burton adalah margaku, aku lahir dan tinggal Afrika, aku belajar disini dari beasiswa yang aku dapat dari sekolah asalku disana," rambut keriting yang pertama memperkenalkan dirinya, kemudian dia menunjuk kepada kedua orang yang duduk di atas sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Them (BL)
Romance~~~ // ~~~ Suatu malam. Aku dikejar anjing sampai terbentur batu. Untungnya aku selamat. Namun, saat aku membuka mataku. Tubuhku berganti dengan sosok pemuda tampan. Yang ternyata adalah umpan meri...