"Butuh tumpangan?."
Pria dengan warna rambut caramel terpantul di pupil mata Brian.
"Ya, jika tidak merepotkan."
"Tidak sama sekali."
Membuka pintu mobil, duduk disebelah Tyron dan mengikat sabuk pengamannya. Tyron menatap Brian sepanjang waktu.
Tyron bergeser ke samping agar bisa memberi ruang duduk kepada Brian.
Segera setelah Brian duduk dengan nyaman, Tyron menyuruh managernya menyalakan mobil dan berkendara menuju apartemen.
Selama perjalanan, tidak satupun dari mereka yang berbicara, tapi suasana disekitar mereka berdua terasa nyaman dan harmonis.
Entah kenapa hanya dengan duduk di dekat Brian , Tyron merasa nyaman.
Saat pertama kali bertemu dengan Brian, saat itu Tyron sedang mencari tempat duduk yang kosong, karena waktu itu para pekerja sedang istirahat jadi semua tempat duduk dicafe penuh dengan pekerja, hanya menyisakan tempat yang Brian duduki.
Dia berjalan menuju Brian yang sedang memperhatikan pejalan kaki dibalik kaca cafe, memanggil berulang kali tidak mendapatkan respon, memanggil untuk terakhir kalinya jika tetap tidak ada respon dia akan pergi ke tempat lainnya.
"Permisi-."
Untuk pertama kali dalan hidupnya dia tidak pernah berpikir jika dia akan jatuh dalam pesona yang Brian berikan.
Brian menengok, Tyron tertegun saat pandangan mereka saling menatap, mata sky green bertemu dengan mata karamel Tyron dengan tak acuh.
Pada saat itulah untuk pertama kalinya hidupnya berubah.
Saat Tyron dalam keadaan linglung, mobil sudah berhenti didepan pintu masuk gedung apartemen penthouse.
Brian turun dari mobil, memanggil Tyron yang dalam keadaan linglung, dan berterima kasih atas tumpangannya.
Brian berbalik dan berjalan menuju lift tanpa melihat ke belakang.
Didepan pintu apartemennya, dia menekan tombol sandi untuk membuka pintunya.
Masuk ke dalam apartemen, dia meletakkan tas sekolah diatas sofa, Brian merebahkan badannya diatas disofa untuk beristirahat sebentar karena nanti malam dia harus bekerja.
Tanpa sadar Brian tertidur diatas sofa dengan kepala disandarkan sandaran sofa dan telapak kaki menyentuh lantai.
Waktu berlalu, Brian terbangun dengan suara ketukan pintu. Dia menatap pintu dengan linglung, berdiri lalu berjalan menuju pintu.
Didepan pintu terdapat seorang pria dengan seragam penjaga dengan warna hitam dan putih, sambil menenteng tas bewarna hitam.
"Dengan tuan Brian?."
"Ya, saya sendiri, " Brian melirik penjaga yang tersenyum ramah.
"Ini pesanan untuk tuan Brian." penjaga itu memberikan tas hitam kepada Brian sambil tetap mempertahankan senyum yang ramah.
Brian bingung, seingatnya dia tidak pernah memesan apapun hari ini, setelah pulang dari sekolah dia bergegas ke apartemennya lalu tertidur.
"Maaf, pasti kamu salah orang, seigatku hari ini aku tidak memesan apapun."
"Tidak, saya tidak salah, ini pemberian dari tuan Tyron untuk tuan Brian."
"Baiklah, terima kasih."
"Sama-sama."
Brian menutup pintu, lalu kembali berjalan ke arah sofa, dia meletakkan tas hitam pemberian dari Tyron diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Them (BL)
Romance~~~ // ~~~ Suatu malam. Aku dikejar anjing sampai terbentur batu. Untungnya aku selamat. Namun, saat aku membuka mataku. Tubuhku berganti dengan sosok pemuda tampan. Yang ternyata adalah umpan meri...