Keterkejutan dan rasa kasihan bisa terlihat diwajah semua orang, Brian menghampiri Mario dan yang lainnya, dia tidak memperdulikan tatapan yang selalu terarah kepadanya.Brian sesekali melirik kolam renang yang luas yang ada di lantai paling atas sekolah yang seperti stadion kolam renang, ini melebihi ekspetasinya, tidak hanya fasilitas yang lengkap, sekolah ini juga menyediakan teknologi tercanggih dan terbaik untuk anak didiknya, guru yang dipilih juga bukan sembarang guru, guru yang mengajarkan mereka adalah seorang guru-guru yang terkenal pada bidangnya masing masing, tidak heran sekolah ini mendapatkan peringkat pertama sebagai sekolah yang ingin dimasukin, namun, rata-rata anak yang bersekolah disini dari kalangan atas, lalu diikuti dengan anak anak yang mendapat beasiswa dari negara luar seperti Mario, sekolah ini juga menyediakan kelas etika, bisnis, investasi, dan kelas lainnya yang tidak diajarkan disekolah lainnya, sekolah ini juga menyediakan asrama yang terbagi menjadi dua satu untuk anak laki-laki dan yang lainnya untuk anak perempuan, tapi karena Brian sudah membeli apartemen di pusat kota dia tidak lagi tinggal di asrama sekolah, salah satu protagonis pria juga dulu sekolah disini, dia adalah Tyron.
Brian duduk disamping Rigel, dia mendengarkan percakapan Rigel dan Mario, sesekali tertawa saat Mario dan Rigel membuat lelucon.
Brian melirik mata bengkak Rigel, Auzora, dan Mario, setelah mereka menangis cukup lama diruang ganti, mereka tidak punya waktu untuk membasuh muka karena waktu yang singkat, mereka berlari dari ruang ganti ke kolam renang yang jaraknya lumayan jauh untuk mengejar waktu agar tidak terlambat, yang ternyata ujian belum dimulai.
Brian dan yang lainnya duduk disudut yang relatif jauh dari gerombolan siswa yang lain, pelatih renang tiba.
Pelatih mengenakan celana renang bewarna biru tua berteriak dengan keras, "Semuanya berkumpul!."
Mendengar itu, para siswa yang masih mengobrol bergegas berdiri di depan pelatih.
Pelatih mengangkat pergelangan tangannya dan melihat waktu di arloji, "Hari ini adalah ujian praktik berenang, kita mulai dengan pemanasan terlebih dahulu, setelah itu kalian akan saya beri nomor urut ujian."
Para siswa mulai mengikuti pelatih untuk memulai pemanasan terlebih dahulu sebelum berenang, setelah itu, pelatih memberikan nomor urut pada masing-masing siswa, Brian mendapatkan urutan ke 14, sedangkan untuk Auzora ke 8, Mario ke 16, dan Rigel ke 20.
Menunggu giliranya, Brian meminta izin kepada pelatih untuk menggunakan kolam renang yang tidak terpakai untuk mencoba tubuh barunya, dulu saat menggunakan tubuh sebelumnya dia selalu mendapatkan peringkat pertama dalam berenang, entah untuk tubuh ini, karena itu dia akan mencoba berenang menggunakan tubuh ini untuk melihat apakah tubuh ini bisa berenang atau tidak seperti dirinya dulu.
Setelah mendapat izin dari pelatih, Brian berjalan menuju kolam renang yang sedikit jauh dari kolam ujian.
Melihat Brian pergi, Mario bertanya kepada Brian.
"Mau kemana?,"
"kekolam sebelah," jawab Brian sambil menunjuk salah satu kolam renang.
Melihat itu mereka mengikuti Brian menuju kolam renang yang ditunjuk.
"diantara kalian siapa yang paling jago berenang?," Brian bertanya sambil melihat mereka bertiga.
"Rigal!," mendengar pertanyaan Brian sontak mereka berdua berteriak sambil menunjuk Rigal yang sedang mengupil.
"Apa?!," Rigal tersentak saat mendengar namanya dipanggil.
"Kamu mau tanding renang gak?," ajakan Brian membuat Rigal berbinar senang, tapi langsung digantikan dengan ekspresi tertekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Them (BL)
Romance~~~ // ~~~ Suatu malam. Aku dikejar anjing sampai terbentur batu. Untungnya aku selamat. Namun, saat aku membuka mataku. Tubuhku berganti dengan sosok pemuda tampan. Yang ternyata adalah umpan meri...