8

3.6K 478 24
                                    


Brian bergeming, dia melanjutkan perjalanan ke dapur untuk mengisi nampan yang kosong.

Elissa dan keluarganya tidak mendapat undangan pesta ulang tahun dari David Althon, dia dengan cerdik membuat kesan yang baik pada Leo pada waktu makan malam berdua, Elissa saat dalam percakapan, tampaknya secara tidak sengaja menyebutkan bahwa David Althon adalah musisi yang paling dia hormati. Benar saja, Leo, yang sombong, segera memamerkan undangannya ke pesta ulang tahun David. Saat melihat ketenangan Elissa serta keinginan yang tersembunyi di matanya, Leo memberikan undangan kepada Elissa sebagai cara untuk pamer di depan orang yang disukainya.

Keluarga Leo memiliki perusahaan pembuat minuman alkohol terbesar di negara ini, ayah Leo yang menjabat sebagai pemilik perusahaan minuman sangat menyayangi dan memanjakan anak semata wayangnya, Leo.

Dia tidak segan-segan memenjarakan orang yang berani menyakiti anaknya walau hanya sedikit saja, karena sudah terbiasa dimanjakan, Leo menjadi sombong dan manja, walaupun begitu dimasa depan dia tetap akan mewarisi perusahaan dari ayahnya.

Elissa dengan sengaja mendandani dirinya dengan cara yang bersih dan polos. Rambut panjang, halus dan lembut, gaun merah pendek yang cantik dibentuk ke tubuhnya dan cocok dengan setiap gerakannya, memberinya temperamen polos dan naif. Ketika pintu dibuka, Leo yang menunggu Elissa di depan rumah terpesona.

Leo membuka mulutnya dan tanpa sadar ingin mengucapkan beberapa patah kata kepada Elissa, tetapi setelah Elissa dengan jelas memasuki pandangannya, tatapan Leo tiba-tiba berhenti.

Leo yang terpesona tersadar kembali, dia membukakan pintu mobil untuk Elissa. Meninggalkan halaman rumah Elissa menuju hotel perjamuan diadakan.

Brian kembali dari dapur dengan membawa nampan yang penuh dengan sampanye. Dia mulai berkeliling kembali dengan membawa nampan agar para tamu bisa mengambil sampanye tanpa memotong pembicaraan mereka.

Tiba-tiba ada keributan di kerumunan di luar dan suara obrolan menjadi lebih keras. Brian tidak menoleh dan hanya mendengarkan kata yang sering muncul di tengah suara bising.

"Frost Andreas-."

"Halo, Tuan Frost Andreas."

Salam datang satu demi satu, menjadi lebih jelas saat dia mendekat. Brian memperhatikan anomali di tempat kejadian dan setelah melihat, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak tertegun.

Di bawah cahaya lampu kristal, pria jangkung berjalan perlahan, sambil mengatur dasinya, memiliki ekspresi dingin di wajahnya. Fitur tampannya tak terlupakan. Hanya dengan melihat bentuk tubuh segitiga terbalik yang digariskan oleh jasnya, Brian dapat mengatakan bahwa sosoknya sangat tampan. Seluruh keberadaannya seperti bunga yang secara alami menarik perhatian lebah dan kupu-kupu. Seperti biasa, dia hanya mengangguk kepada orang-orang yang menyapanya dengan ekspresi dingin, namun auranya yang membuat orang asing tidak bisa mendekat tidak pernah berkurang.

Frost Andreas!.

Ada alasan untuk terkejut. Meskipun Frost Andreas baru berusia 26 tahun, dia adalah salah satu pengusaha yang benar-benar bisa disebut sebagai tokoh terkemuka, di usianya 20 tahun dia sudah mengambil alih perusahaan dari tangan ayahnya, dan karena dia perusahaannya sekarang menjadi perusahaan terbesar di dunia dalam bidang real estate, hotel tempat perjamuan ini diadakan merupakan salah satu milik Frost Andreas.

Dan dalam usia 22 tahun dia masuk ke dalam jajaran anak muda terkaya di dunia berdasarkan laporan Forbes dengan total kekayaan mencapai 3,3 miliar US dolar atau 47,82 triliun rupiah.

Sebagai salah satu kadidat dari pasangan pria Elissa, dia tidak diragukan lagi sangat menonjol, karena dia juga keluarga Elissa bisa naik dengan cepat dalam pasar teknologi, walau produk yang dijual biasa-biasa saja dengan hubungan dekat kedua keluarga, keluarga Longbones dengan cepat menembus jauh dalam pasar teknologi dari pada perusahaan besar lainnya.

Meet Them (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang