[16] Epilogue

4.6K 398 167
                                    

Ada prolog, yakali gak ada epilog :D

Happy reading❤

❄❄❄

"Hey hey, ayo perhatikan! Jangan fokus ke benda panjang pipih terus!"

"Hah... Iya iya, Jake si manis yang bawel."

"Aku tidak manis, Jongseong jelek!"

"Apa katamu?! Ayo bertarung!"

Bugh!

"Tidak usah bertengkar lagi, kapan kita mulai?!"

Di tengah-tengah panasnya terik matahari di siang bolong, Sunghoon mengerahkan seluruh tenaganya yang tersisa untuk memukul Jongseong dan Jake menggunakan bantal yang ada di sofa di ruang tengah, memaksa keduanya untuk berhenti setelah yang ke sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan kalinya bertengkar sejak kemarin.

Hari ini, ketiganya memutuskan untuk belajar kelompok di rumah Jake sepulang sekolah. Karena mereka sudah berada di tingkat akhir dan sebentar lagi ujian diadakan, Sunghoon dan Jongseong meminta bantuan kepada Jake si pintar untuk mengajari mereka materi-materi yang belum dipahami.

Mereka duduk melingkar di karpet ruang tengah rumah Jake, dengan meja bundar yang terletak di tengah-tengah mereka. Jake membuka bukunya, mencari halaman yang berisi soal-soal latihan.

"Ok, sebelum mulai, biar kulihat seberapa jauh pemahaman kalian."

Sunghoon mengangguk. Sedangkan Jongseong meletakkan kepalanya di meja, tidak memiliki semangat hidup.

"Ini dia, soal biologi nomor satu. Faktor-faktor penting untuk perkecambahan adalah...?"

"Sunghoon! Air, suhu, dan tanah."

"Bagus, sepuluh poin untuk Sunghoon! Nomor dua, titik tumbuh primer pada tumbuhan dikotil ditemukan pada bagian...?"

"Sunghoon! Ujung akar."

"Good job! Sepuluh poin lagi untuk Sunghoon! Jongseong, jangan tidur!"

Jongseong tidak peduli, ia justru malah melipat kedua lengannya dan menelungkupkan kepalanya, bersiap-siap pergi ke alam mimpi.

Jake berdecak, "Tsk, anak itu benar-benar. Kalau dapat nilai jelek bukan salahku! Ok, lanjut nomor tiga, dominasi apikal terjadi karena adanya...?"

Sunghoon berpikir keras, jarinya memegang dagu, "apa ya? Aku tidak ingat-"

"Auksin pada bagian ujung akar!"

"Bagus! Nomor selanjutnya, enzim yang strukturnya sempurna dan aktif bersama-sama dengan koenzim atau gugus logamnya disebut...?"

"Holoenzim!"

"Benar! Sepuluh poin untuk Sungh- eh, ternyata Heeseung? Tahu dari mana?"

Tahu dari Sumedang .g

Jake meletakkan bukunya sejenak di meja, baru menyadari bahwa dua soal terakhir tadi yang menjawab bukan Sunghoon karena anak itu tampak seperti mesin rusak di tempat duduknya sendiri.

Mendengar nama Heeseung dipanggil, Jongseong terbangun dari tidurnya, ikut terheran-heran.

Yang ditanya mengendikkan bahu, "entah, jawabannya hanya tiba-tiba terlintas di otakku." Balasnya, yang tak lain adalah Heeseung, sedang bermain bersama anjing peliharaan Jake di atas sofa.

Yup, Sunghoon sengaja membawa Heeseung ke kegiatan belajar kelompoknya bersama Jongseong dan Jake. Tujuannya agar Heeseung tidak kesepian dan berlama-lama menunggunya di rumah hingga Sunghoon pulang dari kegiatan belajar kelompok.

The Deer | HOONSEUNG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang