[03] Heeseung

5.7K 807 320
                                    

"Heeseung..."

Sunghoon membulatkan mulutnya, ketika pemuda di sampingnya usai menyebutkan namanya.

Nama yang indah, seindah netra biru gelap yang dimiliki oleh si pemilik nama.

Tapi dia tidak menyebutkan marganya... Kenapa?

Kesampingkan hal itu, Sunghoon bisa mencaritahunya nanti, atau bahkan besok dan seterusnya.

"Okay, mulai sekarang kita berteman, benar kan?"

Senyum manis tergambar di raut muka Heeseung. Netra birunya berseri-seri. Auranya tiba-tiba menghangat, setelah sedari tadi ia tegang karena berhadapan dengan orang yang sudah (dengan tak sengaja) memanahnya.

Kepalanya mengangguk semangat, mengiyakan pertanyaan yang seperti pernyataan dari Sunghoon.

Kemudian Sunghoon bangkit dari duduknya, lalu mengulurkan tangan kanannya pada Heeseung. "Ayo, kau belum sarapan kan?"

Dan Heeseung menerima uluran tangan itu.

┈━═☆Tԋҽ Dҽҽɾ☆━═┈

"Jadi, bisa jelaskan padaku?"

Sunghoon membuka suara, setelah beberapa menit ruangan hanya dipenuhi suara dentingan sendok dan piring milik Heeseung. Mereka duduk berhadapan di meja makan. Setelah usai sarapan bagi Heeseung dan ditemani Sunghoon yang hanya diam memerhatikannya.

Air seperempat gelas ditengguk habis oleh si netra biru, lalu gelas kosong itu ia simpan di atas meja.

"Ehm... Aku tidak sengaja lewat... Lalu tiba-tiba ada panah menancap di bahuku, berikutnya semuanya gelap..." Jelasnya perlahan, sambil mengingat-ingat insiden kala ia pingsan tadi.

"Apa yang kau lakukan di sana? Aku tidak melihat siapapun selain aku waktu itu." Tanya Sunghoon.

"Eh.. Ya.. Tidak ada... Aku memang hidup bebas tanpa rumah... Hutan itu habitatku,"

Sunghoon mengerutkan alisnya. Habitat? Manusia yang memiliki tempat tinggal asal tanpa rumah dan hanya hidup bebas di hutan? Kenapa begitu? Apa dia tidak takut dengan binatang buas di luar sana?

Berbagai macam pertanyaan melintas di otak Sunghoon, ia sudah tidak dapat menahan rasa penasarannya yang sudah menggunung sejak tadi. Ia harus mendapat jawabannya-

"Maaf..."

-tapi tidak saat ini.

"Apa?"

"A-aku tidak bisa menceritakannya padamu, mungkin lain kali..."

Okay, Park Sunghoon kau orang yang sabar. Tahan rasa penasaranmu sebentar lagi.

Pemuda Park itu menghela napasnya, lalu menyenderkan punggungnya pada kepala kursi. Meraup mukanya frustasi.

Heeseung diam, menundukkan kepalanya dan bermain dengan ujung piyama Sunghoon yang ia pakai.

Oh wait-

Brak!!

"KAU MELIHAT TUBUHKU YA??!!!"

Bak disambar petir, Sunghoon tersentak kaget dengan perubahan Heeseung dari pendiam dan malu-malu menjadi bar-bar dan galak seperti ini.

Meja makan yang sedari tadi diam saja jadi kena imbasnya, digebrak dengan tidak manusiawi oleh si netra biru yang sekarang sedang berdiri dan menatap Sunghoon curiga. Tangannya menyilang di depan dada.

"Eh?? Bagaimana bisa kami mengobati lukamu jika tidak dengan melepas bajumu? Lagipula bajumu juga sudah gembel-"

"KAU TIDAK SENDIRI??!!!"

The Deer | HOONSEUNG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang