•PART 30•

59 12 19
                                    

KOK AUTHOR GAK NYANGKA YA UDAH PART 30😭
SENENG BANGET, DAN SEDIH JUGAAA;)

KARNA AUTHOR LAGI GA ADA KESIBUKAN, GAK ADA TUGAS DAN POKOKNYA ADA WAKTU. JADI AUTHOR NIAT UNTUK  UP.

WALAUPUN YANG TUNGGU, VOTE, KOMEN NGGAK SEBERAPA. TAPI AUTHOR CUMA MAU TULIS CERITA INI DAN BERHARAP BISA SAMPAI TAMAT, DENGAN VOTE, KOMEN KALIAN YANG SELALU SUPPORT AKU TERUS.

UDAH BANYAK BANGET BA BI BU AUTHOR. JADI

HAPPY READING!!!❤️

.
.
.
.

Dara membuyarkan lamunan saat tepukan di bahu kedua nya terasa. Tangan kecilnya terus menghapus jejak air matanya. Ya tidak ingin berbohong Dara tengah menangis.

"Lemah banget sih hiks, gini aja nangis hiks.." Gumamnya dengan tangan yang aktif menghapus air mata.

"Dar, lo kenapa?" Tanya Icha yang sudah berdiri di sampingnya. "Peduli apa lo sama gue? Munafik." Sarkasnya

Icha sedikit tersentil mendengar ucapan dari mulut Dara, tapi itulah kenyataannya.

"Dar, gue mau ngomong sesuatu sama lo. Gue mohon banget."

"Cih, sesuatu? Sesuatu hal yang menguntungkan buat lo dan merugikan buat gue."

"Dar, gue mohon dengerin dulu. Gue, gue mohon banget sama lo." Ucapnya terus memaksa

"Cepet."

"Hah?" Icha binggung

"Cepetan mau ngomong apa lo?!."

"O-oh iya. Sebelumnya gue minta maaf banget sama lo, keluarga, dan sahabat-sahabat lo yang gue pernah usik." Ucapnya, hal itu kemudian membuat Dara menatap Icha heran

"Lo habis darimana? Kerasukan jin mana sampai punya hati untuk minta maaf?"

"Gue bener bener minta maaf kalau ada salah sama lo, gue tau salah gue banya---"

"Ya emang salah lo sama gue, mama, papa, Alle itu banyak, tak terhingga dan merugikan."

"Hiks... Hiks... G-gue bener bener minta maaf Dar... Gue tau gue salah, dan gue akuin semua itu. "

Mendengar Isak tangis Icha yang lirih namun terdengar pilu, Dara juga ikut meneteskan air matanya kembali

"Hiks..hiks.. gue ngerasa bersalah banget udah berperilaku kaya gini, bahkan ngerasa malu. Dan dengan kurangajarnya gue malah rebut Alvin dari Alle hiks.."

"Gausah nangis, semua orang punya kesalahan yang fatal maupun enggak. Gue juga punya salah, dan gak ada alasan untuk gue enggak maafin orang yang bersalah."

"Sekarang lo berhenti nangis, yaa karna lo udah mengakui kesalahan, mendingan lo minta maaf secara langsung sama Alle, Alvin dan orang - orang yang pernah lo sakiti."

Icha mengangguk mantab, kemudian kembali memeluk Dara erat, yang dibalas tak kalah erat oleh Dara

"Gue juga mau bilang kalau..." Icha menggantung ucapannya seraya tersenyum miris "Gue mengidap penyakit leukimia." Tumpah sudah air mata orang tua Dara yang diam diam bersembunyi di balik pintu kamar Dara

Dan Dara juga sama, ia tak kalah kaget mendengar kejujuran Icha yang sial membuat air matanya kembali keluar.

"ICHA KENAPA LO SEMBUNYIIN INI DARI KITA?!" Teriak Dara menangis, bahkan isakannya terdengar pilu sepilu-pilunya.

"Icha, nak.. kenapa nggak bilang sama Tante hm? Kenapa nggak berbagi cerita sama Tante?" Tanya Mama Dara

"I-icha nggak mau bebanin kalian, Icha udah banyak bikin salah yang bahkan semua gak masuk akal." Icha menunduk "Icha terlalu banyak merepotkan kalian, makasih udah mau nerima Icha disini."

She is mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang