Masih didalam kantin rumah sakit, Alle terus menerus menatap interaksi antara Alvin dan Icha tidak peduli dengan tatapan aneh dari Kelvin
"Dari tadi liatin meja sebelah kenapa sih?"
"Diem! Gue lagi mau jadi mata mata"
"Najis anjir, orang kaya lo jadi mata mata"
"Ya udah lo diem deh subhanallah, nyerocos Mulu dari tadi."
skip.
Dikoridor rumah sakit pun Alle masih sempat sempatnya mengikuti Alvin dan Icha, sudah benar benar menjadi mata mata yang sesungguhnya
Tak lupa juga dirinya memotret Alvin saat bergandeng dengan Icha dan lain sebagainya, agar bukti lebih matang. Setelahnya mungkin Alle yang memutuskan akan bagaimana hubungannya saat ini
Tak lama ternyata mereka berdua berjalan memasuki ruangan periksa, bisa Alle simpulkan Icha sedang sakit lalu meminta Alvin untuk menemaninya. Cara macam apa itu?!
Disisi lain, Alvin sangatlah risih berada di samping Icha, perempuan ini tidak bisa berhenti bercerocos membuat ia kesal sendiri
"Brisik. Lo katanya sakit ngapain nge bacot Mulu sih? Kalau cara ini Lo pake cuma untuk ketemu gue basi anying!" Sentak Alvin
"Apa sih Vin, kamu bawaannya emosi kalau sama aku, ini aku sakit loh. Mana ada orang sakit di buat pencintraan, Ngada Ngada kamu nih"
"Ada. Contohnya Lo"
Skakmat
.
.
.
."Keadaan Icha baik baik saja, tidak ada sakit yang terlalu serius. Mungkin pusingnya karna terlalu banyak pikiran."
"Jadi dia enggak ada sakit apa apa kan dok?"
"Tidak. Hanya kebanyakan pikiran saja, di bawa tidur juga pasti sudah sembuh."
"Najis, alay lo pusing aja ribet nangis nangis suruh nganter kerumah sakit. GELAY!" Sarkas Alvin
"Tapi serius tadi Vin, pusing banget. Kamu itu nggak ngerasain"
"Emang, yang sakit lo bukan gue"
Dokter itu hanya menjadi penonton perdebatan masal ini, ia mengira mereka pasangan yang hangat ternyata begitulah
"Yaudah dok. Kita permisi dulu ya"
Pagi 06.00
Alvin sudah berdiri diatas motornya sedari tadi, menjemput Alle pastinya. Siapa lagi?
Awalnya Alle ingin menolak karna masih sedikit kesal tapi bagaimana lagi? Terlihat tidak menghargai orang lain jika dia terus terusan seperti ini
Sampai di depan gerbang rumahnya, Alvin menyambut dengan senyum yang menghias wajah sempurna miliknya.
"Pagi.. lo udah sarapan? Kalau belum nanti beli bubur ayam di kantin mau?"
"Ehm.. gue belum sarapan, tapi serius lo mau makan bubur? Bukannya ngga suka ya?" Tanya Alle seraya menatap Alvin yang hendak memasangkan helm dikepalanya
"Buat Lo apasih yang enggak? Kan gue bisa pesen sarapan lain"
"Terserah, gue ngikut aja" Alle sedikit menjeda ucapannya "Kemarin lo kemana? Gue chat kenapa baru dibales jam 9 malem? Lo sibuk ya?"
"Angh--- itu kemarin gue sibuk banget bantuin mama, gue nggak sempet buka ponsel"
"Lo kemarin pulang sekolah ngga pergi?"
"Eng-- enggak. Gue dirumah, males banget pergi keluar ngapain juga, kecuali kalau sama lo gue langsung gas haha.."
"Haha apa sih."
![](https://img.wattpad.com/cover/238128154-288-k439049.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
She is mine (END)
Novela JuvenilJUDUL AWAL: KETOS OR ANAK BASKET OR ANAK FUTSAL [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [TINGGALKAN JEJAK SETELAH MEMBACA] [UP SESUAI MOOD] Tidak ada kisah cinta tanpa cobaan. Dan, tidak ada cobaan tanpa pelajaran di dalamnya. Kisah remaja SMA yang banyak didambak...