•PART 11•

77 21 1
                                    

"selama ini gue pengen jadi salah satu bagian penting dilist kehidupan lo, bukan sebagai sahabat tapi lebih dari sahabat. Selama kelas 10 gue egois sama perasaan gue untuk mendem saja, tapi makin lama gue gakuat, gue lelah untuk se-egois itu sama perasaan gue, dan dari yang gue ucapin didalem sama abang lo, itu semua udah kaya minta restu sama kakak ipar"

"Kata kata gue belibet, apalagi hati, jadi lo mau jadi pacar.... gue?" ucap Alvin yang semakin menatap lekat Alle

Berkali kali Alle menerjapkan matanya binggung, ini boong apa serius sih? Pikirnya dalam hati, masih dengan tatapan binggungnya Alle mendongak menatap Alvin yang kini menatapnya juga seolah meminta jawaban

"kayanya gue emm ngomongnya cepet banget ya? Sampai sampai lo kelabakan sendiri" ujar Alvin menggaruk kepalanya yang tak gatal

"sebenernya kalau gue masih betah egois sama perasaan gue sampai sekarang, mungkin lo ga akan se-binggung ini, tapi ini gue bener bener gakuat Al. Apapun jawabannya gue pasti terima" lanjutnya lagi

Kini atensi Alle menatap lekat Alvin yang menunduk tidak menatapnya lagi, tepukan di bahu kanan kiri Alvin menyadarkannya

"gue... em,, kasih waktu sehari untuk gue mikir jawaban.."

"apapun jawaban lo gue siap Al nerimanya" ucap Alvin mantab

"plis vin. Gue butuh pendinginan dulu. Lo tau kan hari ini gue banyak pikiran, tenang. I immediately give an answer to your question." ucap Alle

"gue selalu tunggu jawaban dari lo, apapun itu.
I'm also not insistent and demand answers as quickly as possible, I also know that your world is not just me. Gue sadar diri kok All." jawab Alvin

"makasih vin lo udah ngertiin gue. the best lah!!"

"skuy masuk, gue mau pamitan dulu mau pulang, lengket nih badan belum mandi" lanjut Alvin

"yaudah gue anter pamitan"

sampai diruang tamu disana hanya ada Kelvin, entahlah dimana keberadaan Sasya dan Hana mungkin dikamar.

"allo kaka iparr, gue mau balik dulu. Makasih atas semuanya, cemilan kulkas the best lahh!!" Dengan cepat Kelvin membalikkan badannya menatap Alvin yang cengar cengir tak jelas, disampingnya berdirilah Alle yang menutup mulutnya seolah 'kalau ketawa jadi bencana' walaupun matanya sudah terpejam menahan tawanya

"serah lo dah bocil epep" sahut Kelvin tanpa merasa curiga sekalipun

"weish bocil epep siapa bang?"

"ya elo lah, gila apa gue"

"apaann, biasanya kalau jam segini aja main epep, ngaku lo bang" potong Alle membongkar

"hahaha.... mampus bang" ledek Alvin dengan menjulurkan lidahnya

"serah lo deh, gue mau makan cemilan. All keripik kulit apel yang dibuat mama masih ada kan? Kemarin abang di kasih tau mama katanya ada keripik kulit apel dikulkas" ucap Kelvin, Alle meringis ngelu padahal keripik itu sudah bersarang diperut teman temannya sedari tadi

"hehe.. udah abis bang, tadi All ambil buat cemilan temen temen. Tapi mama bilang mau buat lagi kok" jawab Alle dengan menunjukkan pupy eyesnya agar sang abang tidak marah

"sianjir lah, pasti dimakan bocil epep kan?!" sungut Kelvin kesal, dengan langkah empat sembilan dan jurus ala Kelvin ia berjalan menghampiri Alvin yang masih berada diparkiran mungkin

"HEH BOCIL! Lo makan keripik kulit apel punya gue kan?!"

"Apaan enggak!" elak Alvin

"AH BULLSHIT"

"BALIKIN KERIPIKNYA! ATAU GUE GAAKAN RESTUIN LO SAMA ALLE?!" masih dengan kekesalannya Kelvin melontarkan ucapan itu

"waittt, oke bang gue ke supermarket beli apel, nanti gue balik lag---"

"Alvinnn!! abang gue cuma bercanda kok, gausah di bawa serius deh, tengil gini sok ngomong serius" sahut Alle memotong ucapan Alvin

"dasar adek biadap!" kesal Kelvin lalu memasuki halaman rumah kembali, tak lupa dengan kaki yang dihentak hentakkan kesal.

"tap--" sebelum Alvin menyelesaikan ucapannya, Alle sudah dulu membekap mulutnya dengan tangan miliknya

"udah deh, gausah dianggep iya ucapan abang gue tuh, aslinya dia biasa biasa aja" ucap Alle santai

"serius gapapa? Nanti kalau lo diusir dari rumah lo harus hubungin gue, nanti gue manjat balkon kamar lo"

"HEH LO MAU JADI MALING?!" Sahut Kelvin yang keluar kembali dari dalam rumah

"enggaklah! yakali, cowo cakep kaya gue maling"

"Trus lo mau manjat manjat balkon kamar Alle mau ngapain? maksiat ya?!" tuduh Kelvin

"astaghfirullah bang kelvin kalau ngomong. Enggak yah! gue mah mau minta restu aja gausah neko neko"

"balik sana, udah malem. Emak lo nyariin nanti Alle yang di grrbek kan berabe" ujar Kelvin

"yaudah gue balik dulu, bye calon pacarr.." seru Alvin sebelum meninggalkan halaman rumah Alle

"masuk sana, tidur."

"iya ih"

Maapmaap lama update🙂
habis stok kata masa😭..

kalian vote yah????????
yg banyak dong
tulisan bhsa inggris aku translate dong😂
jdi kalau salah maapkeun🙂🙂

double up gaboong😉

#typoberterbangan

She is mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang