(8/10)

8.1K 911 291
                                    

Saat itu lagi kunjungan ke kediaman Inumaki sih....

~~~

"Ah, lama tak jumpa, Tuan Inumaki."

"Lontong sayur balap seblak kentang rebus, siomay Gojou."

"Tuan Inumaki bilang dia juga merindukan Tuan Gojou."

Entah hari ini lagi apes atau lagi gak enak badan, Satoru diseret ke acara spesial menjelang pernikahan Toge sama tunangannya. Boro-boro ngerti bahasa ajaib keluarga Inumaki, dia aja harus nahan tawa dengerin lawakan bapaknya Inumaki Toge yang suka ngomongin makanan lokal.

Eh, tapi dia gak sendiri, ada (Name) juga yang turut menemani dia. Sebenarnya, (Name) enggan mau datang karena ia sendiri enggak kuat kalau mau dengerin lawakan Keluarga Inumaki, terlebih bapaknya Toge. Tapi dikarenakan paksaan si ibunya, (Name) mau tak mau datang juga akhirnya.

"Satoru-san."

"Ya?"

"Sudah siapin obat sakit perut?"

"Udah, kau sendiri gimana?"

"Aku udah siapin sianida biar bundir bareng."

"Ikut woi."

Untung saja, kalau bukan tunangan Toge yang menerjemahkan bahasa ajaib Keluarga Inumaki, maka sudah dipastikan orang lain hanya bisa bengong dengerin bahasa ajaib keluarga tersebut. Padahal, tunangan Toge itu ikut ritual menjelang pernikahan dia sama orangnya sendiri.

Satoru dan (Name) menonton ritual rencana pernikahan Toge sama tunangannya. Tak terasa, mereka akan menikah dalam kurun waktu seminggu ini. Besok lusa malah ada pernikahannya Yuuji sama tunangannya yang masih terlalu muda. Satoru berpikir sendiri, itu si tunangannya Yuuji apa gak takut diserang sama Sukuna yang udah jadi mbah-mbah mesum?

(Sukuna di dalam tubuh Yuuji tiba-tiba bersin sangat keras.)

"Hei, Satoru-san...."

Satoru menoleh ke (Name) yang memanggil dirinya.

"Kenapa, (Name)-chan?"

"Aku dari kemarin berpikir seperti ini... Kalau seandainya kita menikah, apa aku masih bisa menggapai cita-citaku ya? M-maksudku, aku masih duduk di bangku SMA. Jadi... Saat aku tahu aku ditunangkan sama Satoru-san, rasanya antara senang atau sedih...."

Mendengar ucapan dari (Name), Satoru sadar bahwa gadis itu masih memiliki kisah yang panjang untuk mencapai orang dewasa. Keputusan bapaknya sama ibu (Name) memang terlalu ekstrim memilih pertunangan mereka, tapi ini karena konsekuensi Satoru gak pernah mencari jodoh akhirnya bapaknya bertindak.

Untung saja, selama Satoru dan (Name) bertunangan, mereka sadar perasaan mereka mulai berkembang. Satoru yang awalnya enggan mau bertunangan, dia mulai melihat bahwa (Name) adalah sosok yang spesial baginya. (Name), di sisi lain, dia merasa Satoru adalah pria yang berbeda. Walaupun dia rada mesum, tetapi Satoru tidak segan-segan mau melindungi (Name).

Satoru pun mengambil opsi menggenggam tangan kanan (Name), membuat gadis dengan tinggi (Height) cm tersebut terkejut dan mendongak ke atas.

"Mau kita menikah sekalipun, kau masih bisa mengejar cita-citamu. Tapi sebagai gantinya... Tolong ajari aku bagaimana caranya mencintaimu sepenuh hati sampai maut memisahkan."

(Name) sadar ada semburat rona merah di pipi Satoru, walaupun lelaki itu malu memperlihatkan rona merahnya. Gadis itu tersenyum dan ia menyenderkan kepalanya di lengan Satoru.

"Dengan senang hati... Aku akan mengajarimu cara untuk mencintai, Satoru-san...."

Omake

"Toge-san, (Name)-san sama Gojou-san romantis sekali ya. Jadi ingat waktu di taman bermain itu."

"... S-salmon. -///-"

"Hah? Onii-chan mie godhog mie ayam pangsit bakso?"

"Okaka, Ichigo!"

~~~

... Hei, jangan menggodaiku!

Young Fiancée [Satoru x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang