Hari itu adalah hari kelulusan dia....
~~~
Hari ini adalah hari kelulusan (Name), gadis itu merasa terharu bahagia karena ia tidak merasa bahwa dirinya akan berpisah dengan teman-temannya. Meskipun ada banyak kenangan super duper gak enak, tetapi gadis itu tidak akan pernah melupakannya.
(Tapi sepertinya ini gak akan berlaku ya bagi reader yang nolep dan gak punya teman. Ye gak? *Auto ditendang*)
Akan tetapi, ternyata (Name) tidak sendirian di hari kelulusannya. Rupanya di waktu yang bersamaan, tunangannya Gojou Satoru juga datang bersama orang-orang lainnya, termasuk para tunangan mereka kecuali tunangannya Ino Takuma yang saat ini sedang sibuk mengajar di Taman Kanak-Kanak.
"Omedetou, (Name)-chan! Aku gak nyangka akhirnya kau lulus dari SMA tahun ini!"
Satoru merayakan hari kelulusan (Name) dengan begitu meriah. Gadis itu sendiri tersipu malu karena dalam sekali seumur hidupnya, kelulusan sekolah tidak pernah se-romantis ini sejak bertunangan.
"A-ah... Terima kasih." Ucapnya dengan senyum malu-malu.
"Aku sama tunanganku bawa hadiah lho buat kalian! Nih hadiahnya!"
Yuuji bersama tunangannya dua hari lagi akan menikah, jadi sebelum pernikahan mereka menyempatkan diri berpesta ria sama (Name) selaku tunangan Satoru. (Name) tersenyum kepada mereka dan menerima hadiah tersebut.
"Terima kasih, Yuuji sama tunangannya... Semoga setelah kalian menikah, hubungan kalian tambah harmonis ke depannya." Ucapnya kepada mereka.
Yuuji dan tunangannya merasa senang dengan kata-kata manis dari (Name). Kali ini, giliran Megumi bersama tunangannya yang memberi hadiah.
"Ini... Hadiah untukmu...."
Megumi terlihat enggan mau menatap (Name), padahal aslinya dia sendiri yang gugup. Tunangannya terlihat tertawa geli melihat tingkah Megumi.
"Maaf ya, Megumi-kun memang agak gugup... Tapi aku ucapkan selamat untuk kamu bersama Gojou-san. Semoga kalian tambah langgeng untuk selamanya." Ucap tunangan Megumi.
(Name) tersenyum dan mengangguk kepada tunangan Megumi.
"Kalian berdua juga, aku harap kalian tambah bahagia ke depannya!"
Pesta perayaan kelulusan (Name) dipenuhi dengan nuansa yang bahagia. Sampai akhirnya, kini mereka sudah pulang meninggalkan (Name) bersama Satoru di apartemennya yang mewah nan luas. (Name) tentu saja kelelahan, ia memutuskan untuk beristirahat sejenak di sofa milik Satoru yang empuk dan lembut.
"Hah,~ capeknya hari ini."
Satoru yang membawakan jus jeruk untuk tunangannya tersebut ikut duduk disampingnya. Pria berambut putih itu tersenyum sambil mengelus rambut (Name).
"Setelah pesta, istirahat dulu. Nih aku udah siapin jus jeruk buat kamu." Ucapnya sambil menyodorkan jus jeruk kepada (Name).
"Terima kasih, Satoru-san." (Name) tersenyum dan segera meminum jus jeruk itu.
Melepas penatnya setelah pesta, (Name) seketika teringat akan pertemuan pertama mereka di kereta pada hari itu.
"Nee, Satoru-san."
Satoru menoleh kepada tunangannya tersebut sambil memandang matanya yang berkedip sesekali.
"Kenapa, (Name)-chan?"
"Masih ingat gak? Soal... Pertemuan pertama kita di kereta itu, pas Satoru-san menyelamatkan aku dari Chiken."
Mendengar ucapan (Name), Satoru auto ingat. Ia melindungi (Name) dari pencabulan yang sudah sangat umum itu.
"Iya, aku ingat sekali. Memangnya kenapa?"
"Aku... Entah kenapa merasa bersyukur bertemu Satoru-san. Sebenarnya, aku tidak bakal mengira kita berdua ditunangkan. Tapi... Di dalam lubuk hatiku, aku sangat mengagumi Satoru-san. Aku tahu Satoru-san sering bertingkah aneh, tetapi itu yang membuat aku betah di dekat kamu. Jika kita berdua memang sudah dijodohkan, mungkin sudah saatnya kita berdua menjalani kehidupan bersama anak-anak kita kelak."
Ucapan (Name) membuat Satoru terkejut tetapi juga kagum. Pria itu tidak menyangka, meski usia (Name) 17 tahun, gadis itu sudah mulai bersikap dewasa. Apa ini mungkin efek tanggungjawab dia setelah bertunangan dengan Satoru?
"(Name)-chan...."
"Yaー UWAH!"
Betapa terkejutnya (Name), ketika ia tiba-tiba diangkat oleh Satoru untuk duduk di pahanya, menghadap wajah Satoru dengan wajah (Name). Pipi (Name) seketika memerah, menatap mata Satoru yang sangat indah terlebih wajahnya yang tampan menawan dan enak dipandang.
"Aku berjanji, aku akan membahagiakan kamu. Usia kita terpaut jauh, tapi itu tidak menghalangi cinta kita berdua. Usia hanyalah angka, tetapi cinta kita abadi. Kau dan aku akan selalu bersama sampai maut memisahkan kita."
Ucapan Satoru membuat (Name) terkejut, gadis itu sontak merasa hatinya deg-degan dengan ungkapan hati sang pria bermata biru langit. Ia tersenyum, menggenggam tangan Satoru dengan tangannya sendiri.
"Aku harap, aku dan Satoru-san akan menambah keturunan Gojou ke depannya. Aku sangat bahagia bersama Satoru-san... Jadi jagalah aku... Aku menyayangimu, Satoru-san."
Wajah Satoru yang awalnya tertegun dengan ucapan (Name), berubah menjadi senyuman hangat yang hanya dikhususkan kepada gadis itu.
"Ya, aku juga menyayangimu, (Name)-chan."
~~~
... Aku benar-benar bahagia bersamamu, (Name)-chan
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Fiancée [Satoru x Reader]
FanfictionUsia 17 tahun ditunangkan sama pria berusia 28 tahun? Cobaan macam apa ini?! Jujutsu Kaisen © Akutami Gege