(6/10)

8.5K 1.1K 95
                                    

Ketika aku mendengar kabar kalau dia sakit....

~~~

"He? (Name)-chan sakit?!"

Satoru auto bangkit dari acara tidurnya ketika ia ditelpon oleh ibunya (Name).

"Iya, Satoru-kun. (Name)-chan kena demam yang tinggi, sepertinya dia terlalu lelah sama pekerjaan sekolah dan menjadi Miko... Satoru-kun mau merawat (Name)-chan?"

Tanpa basa-basi pun, Satoru mengiyakan permintaan dari ibu (Name). Ia mana mungkin membiarkan tunangannya terbengkalai begitu saja apalagi ibunya juga sibuk jadi Miko. Meskipun ia adalah guru, Satoru suka tidak bertanggung jawab dan berbuat seenaknya. Makanya gajinya kagak naik-naik terus akibat ulahnya sendiri.

Sesampainya Satoru di kediaman (Name) yang sederhana, pria itu langsung masuk ke dalam karena ia tahu di rumah hanya ada (Name) sama ibunya, ibunya sendiri sibuk mengurusi kuil. Begitu Satoru sampai di kamar (Name), ia melihat gadis itu terbaring lemas di kasur dengan muka merah dan kain putih yang menempel di dahinya. (Name) tertidur sangat pulas, meskipun ia merasakan rasa ketidaknyamanan akibat demamnya tersebut.

Tidak tega melihat kondisi tunangannya, Satoru akhirnya membuatkan bubur... Meski ia sendiri tidak ahli dalam memasak. Namun daripada ia berdiam diri, ia sebaiknya menyiapkan sesuatu buat (Name).

"(Name)-chan, aku buatin bubur lho buat kamu."

(Name) yang lemas di kasur, melirik sejenak ke arah Satoru dan mencoba untuk bangkit namun badannya terasa berat untuk bangun.

"Hei, jangan maksakan dirimu! Kan kau masih sakit!"

"Eng...."

(Name) mengangguk pelan, ia pun disenderkan oleh Satoru di dinding dan Satoru segera menyuapi si gadis pujaannya tersebut.

"Bilang aaah~"

"... Aaah~"

(Name) membuka mulutnya dan Satoru mulai menyuapi sesendok bubur ke tunangannya tersebut. Gadis berumur 17 tahun itu mengunyah perlahan bubur dari Satoru, tetapi ia berhenti kunyah saat merasakan sesuatu.

"Satoru... Buburnya kok asin?"

Satoru langsung mingkem seratus saat ditanyai mengapa buburnya asin. Sepertinya kadar Tsukishima Kei (Baca: Garam) kebanyakan di buburnya.

"Suman yo, (Name)-chan. (Maaf lho, (Name)-chan) Aku gak pintar masak, jadinya ya aku buat seadanya...." Ucap Satoru sambil menggaruk tengkuknya sendiri.

Melihat betapa gemasnya sosok tunangan gadis ini, (Name) yang masih dalam keadaan demam terkekeh pelan dan ia perlahan meraih tangannya ke tangan kanan Satoru.

"Arigatou... Satoru-kun, kimi wa saikou da... Daisuki da yo.... (Kau adalah yang terbaik... Aku mencintaimu....)"

Dalam keheningan, (Name) menyatakan rasa cintanya kepada Satoru, berhasil membuat pria yang mau menginjak usia hampir 30 tahun itu bungkam dan tak bisa berkata apa-apa. Akan tetapi, ia menaruh mangkuk bubur di meja yang ada di kamar (Name).

"(Name)-chan...."

"... Ya?"

Satoru yang saat itu tidak mengenakan penutup mata apapun, ia langsung mencium bibir tunangannya tersebut tanpa basa-basi. (Name) yang saat itu masih demam, kaget dengan aksi Satoru yang tiba-tiba. Ciuman singkat tersebut terlepas dari bibir insan masing-masing, membuat keduanya tidak berbicara apapun.

"Ore mo... Omae wo daisuki da yo... (Name)-chan."

Satoru berbisik di telinga kiri (Name), suaranya terdengar sangat seksi. (Name) berhasil tersipu oleh ucapan dari Satoru.

Omake

"Lho, Satoru-kun, (Name) kenapa?"

"A-ah, (Last Name)-san! (N-Name)-chan tiba-tiba demamnya meninggi!"

"Astaga... Dia pasti jadi begini karena ada seseorang yang membuatnya tersipu. Bukan begitu, Satoru-kun?~"

Satoru berhasil kelabakan pas mendengar pengakuan dari Ibu (Name).

~~~

... Y-yah, gak buruk juga sih menggodanya saat sakit. Hehe.

Young Fiancée [Satoru x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang