「❃┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟎𝟏┆𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒑𝒂𝒈𝒊 」

2.3K 273 38
                                    

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒄𝒆𝒏𝒕𝒊𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

"Selamat pagi, Yuta -san!" Suara nyaring milik gadis yang familiar menyapa Yuta ketika kakinya berhasil menginjak di halaman sekolah. Entah sejak kapan sang gadis sudah menunggunya di bawah pohon rindang, di temani semilir angin musim semi ini.

"Selamat pagi, [Name] -San" balas Yuta. Sang gadis tertawa cerah sampai menghilangkan matanya yang semula sudah sipit. "Mari bersama pergi ke kelas!" Ujar [Name] kemudian berjalan beriringan dengan Yuta yang memilki langkah kaki besar.

Yuta tidak masalah mengenai itu. Ia merasa senang dapat di terima di sekolah barunya, dengan masa lalunya yang sedikit kelam.

Sayangnya, Yuta tidak dilahirkan sebagai lelaki yang cukup peka. Sehingga membuat serangkaian perlakuan manis [Name] terkesan sia sia di hadapannya.

"Maki -chan!" Teriak [Name] membuat manusia yang berada di ruang kelas menoleh. [Name] menghampiri seorang gadis yang namanya ia sebut sebelumnya. "Jangan berteriak, bodoh. Kau bisa merusak telingaku" sarkas Maki kepada temannya itu.\

[Name] terkekeh mendengar umpatan Maki. Walau terkesan kasar, tetapi terlanjur [Name] mengenal Maki dari luar dan dalamnya. Membuat tidak merasa sakit hati tentang perkataan sarkas yang di keluarkan dai teman perempuan satu - satunya itu.

"[Name], tumben datang mu pagi" Ujar seorang Panda, bernama Panda. yang muncul entah dari mana asalnya."panda!" [Name] berhamburan, melayangkan pelukan hangat. Kemudian sang pelaku mengusap - usapkan wajahnya ke bulu Panda yang terasa begitu halus.

Tak lama, Seorang manusia dengan surai platina dan matanya yang tertutup memasuki ruang kelas. Membuat ke -empat murid itu bergegas kembali ke temapt duduknya masing masing.

Hari ini sang guru memberikan materi seputar para kutukan yang akan di basmi oleh mereka nantinya. Bangku [Name] berada di sebelah kanan bangku Yuta. Memudahkan [Name] memandang wajah tampan mili crush -nya itu.

Yuta yang menyadari adanya tatapan mata mengarah kepada dirinya langsung mencari sumbernya. Dan mendapati teman di sebelahnya sudah menopang dagu sembari matanya menatap dirinya, tak lupa senyum manis yang terpampang di wajah manisnya.

[Name] bahkan sempat sempatnya melambaikan tangan. "Semangat untuk hari ini Yuta -san!" Ujarnya berbisik sembari mengepalkan tangan yang satunya, bermaksud meningkatkan semangat sang adam.

Yuta hanya tersenyum canggug sebagai balasannya. 

pletak!

Sebuah kapur putih berhasil mengenai dahi lebar milik [Name]. Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah sang guru yang tengah menjelaskan di depan kelas saat ini, Gojou Satoru.

"ups, maafkan aku. " ujarnya sembari menampilkan senyum liciknya yang menggelikan. Membuat sang gadis menggeram. Wajahnya tertunduk, dengan tangannya mengepal.

Kemudian ia merasakan sebuah tangan hangat menyentuh tangannya yang mengepal. "Tak apa kan, [Name] -san?" Ujar sang pelaku, Teman di sampingnya Okkotsu Yuta. Mendapatkan perhatian dari yuta, membiuat [Name] semakin menjadri.

Ia malah meraih tangan Yuta dan menggenggamnya menggunakan kedua tangannya. Matanya yang berbinar menatap manik Yuta sembari mengangguk gemas. "Aku sudah baik - baik saja berkat Yuta -san"

Ujarnya membuat seisi kelas berakting pura pura muntah. Langsung mendapat decihan dari bibir [Name]. "Syukurlah kalau kau baik - baik saja [Name] -san. Tetapi dahi mu sepertinya berdarah" Ujar Yuta.

Dengan wajah polosnya, Yuta mengulurkan tangan untuk menyentuh dahi [Name]. Membuat pipi [Name] merona hebat. Padahal kegiatan belajar mengajar masih berlanjut tetapi [Name] sibuk dengan detak jantungnya sendiri.

"Apa kau benar tidak apa apa? Wajahmu merah sekali" ujar Yuta kemudian menggunakan punggung tangannya ia menyentuh dahi [Name]. Memastika suhu tubuh gadis di hadapannya.

Kembali di buat salah tingkah, kini [Name] kehilangan akalnya. Jika berada di dunia anime romance, kini kepalanya pasti sudah mengeluarkan asap.

"[Name] -san?!"

Detik berikutnya, [Name] telah ambruk. Ia pingsan berkat perlakuan Yuta. Walau terkesan berlebihan, tidak, memang berlebihan. Tetapi semua murni dari dalam dirinya. 

Ah, padahal ini masih terlalu pagi untuk tertidur.

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩


【 6 April 2021】

【 centimeter】;ft okkotsuyutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang