✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒄𝒆𝒏𝒕𝒊𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
Hari berlalu begitu saja. [Name] pada akhirnya membuang bento yang telah ia buat sepenuh hati. Sesuai dugaan, ia tak akan bisa brsikap 'tidak apa - apa' setelah semua yang ia dengar kemarin hari.
Walau begitu, ia tetap berangkat ke sekolah meskipun terasa berat. "Hah.." Suara helaan nafas berat keluar dari mulut mungil milik [Name]. "Selamat pagi!" Sapa [Name] dengan senyum manis yang ia usahakan tetap sama seperti biasanya.
Teman - temannya membalas sapaan [Name]. [Name] berjalan menuju bangkunya, kemudian mendudukan dirinya dengan tenang. "Selamat pagi, Yuta -san" sapa [Name] kepada teman di samping bangkunya.
Yuta juga memalas sapaan [Name] seperti biasanya, seperti tidak ada masalah yang terjadi. Satoru kemudian datang dan menyuruh muridnya untuk pergi menuju lapangan untuk melaksanakan kegiatan membasmi kutukan. Lebih tepatnya latihan.
"hah, hah, hah"
Suara nafas tersenggal - senggal keluar dari mulut [Name]. Ia mengusap peluh menggunakan punggung tangannya. "ada apa denganmu [Name] hari ini?" Tanya Satoru sembari menyilangkan kedua lengannya di depan dada.
[Name] hanya terdiam, mendengar pertanyaan sang pembimbing. Ia juga merasa bahwa dirinya sedang tidak dalam kondisi yang cukup baik untuk mengendalikan kekuatannya.
"Wajahmu juga sedikit pucat, [Name]. Apa kau baik - baik saja?" Tanya Yuta. Tangan Yuta terulur untuk menyentuh dahi [Name[. Tetapi, sebelum sampai, [Name] tanpa sadar menepis tangan Yuta.
"Aku baik - baik saja"
Ujarnya. Yuta yang tangannya di tepis, menunjukan wajah terkejutnya. Untuk pertama kalinya, [Name] menolak bantuannya. "Ah, baiklah" Ujar Yuta pada akhirnya.
"aku pikir kau tidak baik - baik saja, [Name]. Biar ku cek" Anehnya, [Name] membiarkan Satoru menyentuh dahinya. Punggung tangan Satoru mendarat di dahi mulus milik [Name]. "hm, sudah kuduga. Kau demam, [Name]. Pergilah istirahat di UKS" Titah Satoru.
[Name] menggeleng. "Tidak, aku masih bisa beta...rung" Sebelum menyelesaikan perkataannya, [Name] lebih dulu tak sadarkan diri dan jatuh. Tetapi dengan sigap, Satoru menangkap tubuh mungil milik [Name].
Satoru dengan segera, mengangkat tubuh milik [Name] dan segera pergi menuju ruang kesehatan di ikuti oleh murid lainnya.
"Shoko, aku minta tolong ya"
Ujar Satoru kepada Shoko setelah membaringkan tubuh [Name] di atas kasur khusus pasien. Shoko segera mengiyakan permintaan Satoru dan segera memeriksa kondisi kesehatan dari gadis kecil itu.
"Ini hanya demam biasa" Ujar Shoko. Detik berikutnya, terdengar helaan nafas lega dari semua orang di ruangan itu. Tetapi entah mengapa, Hati Yuta terasa gundah. Ia merasa ada sesuatu yang salah dengan [Name].
Shoko meminta semuanya untuk meninggalkan ruangan tersebut. Guna membiarkan [Name] istirahat tanpa di ganggu sedikit pun. Semuanya pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Ketika hari menjelang Sore, Yuta memasuki ruangan [Name]. Kakinya melangkah mendekati ranjang tempat [Name] terbaring. Tangannya terulur untuk mengusap tangan pucat milik [Name].
Tangan yang di genggam Yuta menunjukan gerak kecil. Detik berikutnya, Kelopak mata [Name] perlahan terbuka. Menampilkan manik indah yang membuat Yuta terpaku.
"Yuta?" Suara [Name] mengintrupsi kegiatan Yuta yang tengah terpaku itu. "Kau sudah bangun? Apa ada sesuatu yang kau butuhkan? atau ada yang terasa sakit?"
Beberapa menit terjadi keheningan. [Name] tidak langsung menjawab rentetan pertanyaan yang keluar dari mulut Yuta. [Name] hanya terdiam, menatap Yuta dengan ekspresi yang tak bisa Yuta artikan.
"Yang ku perlukan hanyalah waktu sendiri. Jadi, Bisakah kau pergi, dan tinggalkan aku sendiri?" Ujar [Name]. Yang membuat Yuta bingung adalah senyuman yang di pasang oleh [Name].
"Tapi kenapa [Name]?" tanya Yuta yang enggan meninggalkan gadis di hadapannya sendiriran. "Yuta? aku mohon" Pada akhirnya Yuta mengalah. Dirinya bangun dan bersiap untuk pergi meningalkan [Name].
Sebelum dirinya keluar dari ruangan itu, [Name] kembali menyeruka nama Yuta. Yang namanya di seruka kemudian berbalik, berharap [Name] menarik perkataan sebelumnya.
"Tolong panggilkan Maki -chan, ya?"
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
【 17 Mei 2021】
KAMU SEDANG MEMBACA
【 centimeter】;ft okkotsuyuta
Fanfic❃┇❝ 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒑𝒂 𝒄𝒆𝒏𝒕𝒊𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓 𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒖? ❞ 𝐨𝐫𝐢𝐠𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐜𝐡𝐚𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐫 𝐛𝐲 𝐚𝐤𝐮𝐭𝐚𝐦𝐢 𝐠𝐞𝐠𝐞.