✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒄𝒆𝒏𝒕𝒊𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
[Name] sangat menyukai makanan manis. Ia sampai bercita - cita membuka toko kue di masa depan. Sejak dahulu, ia sudah belajar membuat kue nya sendiri. Dan rasanya tidak di ragukan lagi.
Sering kali ia membawa kan kue buatan tangannya untuk di cicipi oleh teman temannya.
"Yutaa!" Teriak [Name] memanggil lelaki yang tengah berjalan di lorong sekolah. Merasa namanya di panggil, Yuta menoleh ke belakang dan mendapati [Name] yang tengah melambaikan tangannya.
[Name] melangkahkan kakinya agar lebih dekat dengan sang pujaan hatinya. [Name] menampilkan cengiran khas milik dirinya. "Ada apa, [Name]?" Tanya Yuta langsung kepada intinyan.
Tangan [Name] menyodorkan sebuah bungkusan cantik dengan pita di atasnya.
"Apa ini, [Name] -san?" Ujar Yuta sembari menatap sebuah bingkisan yang kini berada di telapak tangannya. "Ah, ini, aku membuat cupcake! Aku harap kau sukaa hehe. Sampai jumpa!" Setelah menyelesaikan tujuannya bertemu Yuta, [Name] langsung melesat pergi nersama sebuah kantong yang cukup besar di jinjing di tangannya.
Dengan segala rasa penasarannya, Yuta berakhir membunti [Name] secara diam - diam.
"Ini untukmu! Semoga ku suka yaa"
Sebuah senyum merekah di bibir Yuta. Melihat pemandangan dimana [Name] dengan sukarela membagikan cupcake buatannya kepada para staff yang ia temui di sepanjang lorong sekolah.
Setelah rasa penasarannya terpenuhi. Yuta memilih kembali ke kelas dengan bingkisan di tangannya.
"Ah, memang cupcake buatan [Name] tidak pernah mengecewakan".
" Tuna tuna"
Saat memasuki ruang kelas, ia mendapati ketiga temannya tengah berbincang dengan bingkisan yang sama di tangannya dan tak lupa mulutnya yang penuh oleh cupcake dan pipinya di taburi remahan cupcake itu.
"Yuta! Apa kau dapat ini?" Tanya Panda saat melihat Yuta di ambang pintu. "Apa kau bodoh? Mana mungkin [Name] melewatkan Yuta!" Ujar Maki dengan nada sarkasnya.
"Ah benar juga"
Yuta memilih duduk di bangkunya. Di taruhnya pemberian [Name] di atas meja. Dan tangannya mulai membuka pita di atasnya. Mengintip isinya, mendapati note kecil berwarna pink di dalamnya. Tangan Yuta mengambil kertas kecil itu dan matanya mulai membaca bait demi bait yang tertera disana.
"Aku tidak tahu rasa favorit mu, tapi kuharap kau mau memakannya. Dan juga menyukainya!
Tertanda, [Name].
Ia tersenyum. Entah mengapa Yuta merasakan sebuah desiran hangat di dalam dadanya. Memberikan rasa nyaman walau hanya dari sebuah tulinsan dinatas kertas kecil.
Bodohnya Yuta, tidak bisa menyadari perasaan [Name] bahkan persaannya sendiri. Atau, ia lebih memilih untuk tidak menyadarinya?
Tangan Yuta membawa cupcake berwarna coklat itu menuju mulutnya. Satu gigitan berhasil membuat matanya terbelak. Ia merasakan coklat yang meleleh di dalam mulutnya. Dan sensasi manis yang tidak terlalu manis disertai sedikit rasa pahit di ujungnya.
" Enak!" Ujarnya spontan. "Memang [Name] yang terbaik" Ujar Panda setelah melihat ekspresi Yuta. Detik berikutnya, cupcake yang semula berada di tangan Yuta sudah berpindah ke dalam mulutnya.
Menurutnya, cupcake ini adalah yang terenak yang pernah ia coba. Entah karena lelehan coklat, atau taburan rasa cinta di dalamnya. Tiga buah cupcake pemberian [Name] kinj telah tandas. Semua nya berada di dalam perut Yuta.
"Wah, cepat sekali kau menghabiskannya. Kupikir kau tidak suka yang manis - manis" Ujar Maki saat matanya menangkap bingkisan Yuta yang telah tandas. Yuta tertawa canggung, tangannya ia gunakan untuk menggaruk belakang kepala yang tidak terasa gatal.
"Hehe, memang. Tetapi ini rasanya sangat enak. Tanpa sadar aku telah menghabiskannya semua" Ujar Yuta mengundang gelak tawa dari teman Panda nya.
Merasa tenggorokkannya kering, Yuta berjalan keluar kelas menuju tempat mesin minuman otomatis berada.
"[Name] -san?"
Yuta di kejutkan oleh sosok [Name] yang tengah berdiri di hadapan mesin minuman otomatis. Di tangannya ada sekotak susu berwarna pink. "Ah, Yuta -san? Konnichiwa!" Sapanya di sertai senyuman hangat yang terpatri di wajah cantiknya.
Entah mengapa, saat melihat senyuman [Name] pipi Yuta sedikit merona. Menghantarkan sebuah perasaan aneh yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
"Ko— konnichiwa" Yuta membalas sapaan sang gadis. "Mau beli minuman kan? Kalau begitu aku pergi duluan. Jaa, mata ne!" Ketika [Name] berbalik dan kakinya hendak melangkah, tangan Yuta lebih dulu memegang pergelangan tangan si gadis.
Membuat [Name] terpaksa menghentikan langkahnya. Ia pun berbalik, kembali menghadap sang pujaan hati. "Ada apa Yu—".
" Aku tidak begitu menyukai coklat. Bahkan makan makanan manis pun. Tetapi cupcake buatanmu sangat enak, ah sulit sekali mendeskripsikannya"
Mata [Name] membelak. Ia tidak menyangka sang pujaan hati mencicipi kue buatannya. "Ah begitu? Terimakasih sudah memakannya hehe" Ujar [Name] di sertai tawa ganjil.
Yuta kembali tersenyum. Tangannya yang memegang pergelangan tangan [Name] menguat, sedikit mencengkram.
"Dan juga, soal rasa favoritku. Aku menyukai rasa vanila, [Name] -san".
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
【 16 April 2021】
KAMU SEDANG MEMBACA
【 centimeter】;ft okkotsuyuta
Fanfiction❃┇❝ 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒑𝒂 𝒄𝒆𝒏𝒕𝒊𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓 𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒖? ❞ 𝐨𝐫𝐢𝐠𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐜𝐡𝐚𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐫 𝐛𝐲 𝐚𝐤𝐮𝐭𝐚𝐦𝐢 𝐠𝐞𝐠𝐞.