Seven

315 48 12
                                    

Lea menatap Tia dan anak kelas malas.

Bisa dibilang kelas Lea menjadi sangat terkenal karena perubahan yang drastis, tentu saja itu karena Lea.

"Jadi...?"

"Lo semua pulang sekolah kita bakalan kumpul di apartemen nya Jia, tapi kalo misalnya kalian ada kepentingan apa pun it's okay kalian gak usah ikut dan maksain"ucapan lea disetujui oleh semuanya

akhirnya mereka sampai di apartemen Jia. Disana mereka berkumpul untuk membahas sesuatu.

"Tanggal 22 bulan April 20XX. Geng's Queen of Z resmi ada dengan diketuai oleh Qaseema Aaleasha Raffaella dan Jia Maharani Lajendra sebagai Wakil"candaan Via membuat mereka bersorak senang.

"Anjim, apa apaan tuh"

"Guys listen! Minggu depan gw bakalan ngadain acara dan kalian mohon dukungannya,, sekaligus bakalan ada sesuatu yang bakalan gw sampein. Tunggu aja"

"Huaaaaaa jadi gasabar gw njir"rengek Yola

"Emang mau bikin acara apaan ke?"tanya Tia bingung.

"Sst, nanti jga Lo pada bakalan tau"smirk Lea

°°°°°°°°°°


Hujan mengguyur jalanan, udara semakin dingin ditambah Lea yang memakai motor Vespa helena sedangkan yang lain memakai mobil.

Ckiiiit!

Lea turun dari motornya dan menggendong kucing putih kecil itu di pelukannya.

"Ya ampun kasian banget, mana masih kecil lagi"dengan segera Lea memakaikan kain pada kucing putih itu dan segera pulang.

Di rumah tak henti hentinya Lea menangisi sang kucing membuat Lisa kewalahan.

"Lea.. makan dulu sayang..."

"Hiks.. bund kasian banget s prince kedinginan hiks.. huhuhu"

"Lebay banget, kucing aja nyampe ditangisi"ejek Thian

"Biarin wlee"

"Kak Lea.. udah jangan nangis, kucingnya biar sama thio dulu. Kakak makan dulu nanti sakit loh.."

Lea mengangguk menyerahkan prince alias kucing putih dengan warna mata grey itu pada thio

Keesokan harinya, Lea merasa badannya sangat lemas dan panas.

Cklek!

Thian memasuki kamar Lea dan segera mengecek suhu tubuh Lea.

"Panas banget.."

"BUNDA!!"

terdengar langkah kaki yang cepat semakin menjauh

"Bunda! Kak Lea demam!"

"Bund cepetan!"

Lea yang mendengar itu tersenyum kecil, Thian itu orangnya jail tapi diem² perhatian.

Ricuh ricuh terdengar , bunda segera mengecek suhu tubuh Lea dan segera mengambil air untuk mengompres Lea

"Kalian cepetan berangkat sama ayah"perintah sang bunda tak bisa ditolak

Dengan wajah lesu mereka pergi dengan terpaksa.

"Kamu jangan dulu sekolah ya, istirahat aja. Cepet sembuh"Lisa mengecup kening Lea sayang.

Rasanya Lea ingin sekali menarik sang ibunda untuk memeluknya namun rasanya Lea tak sanggup karena sangat lemas.

Hingga akhirnya Lea sudah tak sanggup menahan matanya untuk tetap terbuka, ia terlelap dengan badan yang terasa sangat dingin di sekujur tubuhnya.

Mantan [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang