1

7.8K 568 43
                                    





Sebuah TV menayangkan adegan kekerasan yang terjadi belakangan ini.  Menurut laporan 2 kelompok geng di tokyo kembali melakukan keributan.  Sudah sangat biasa bagi warga jepang. 

Karena bagaimanapun sangat banyak geng terbentuk di tokyo maupun daerah lainnya.  Melihat bagaimana besarnya geng yang berkembang.  Terkadang kepolisian di buat kewalahan mengatasi para preman tersebut. 

"Norn-chan hati - hati di jalan " bibi pemilik rumah yang memesan kue melambaikan tangan.  Norn mengacungkan jempol mengatakan jika dia akan baik - baik saja.  Dalam perjalanan pulang norn bingung mau pulang lewat mana. 

Ada dua jalan , jalan pertama adalah jalan raya yang ramai dan jalan kedua adalah masuk melewati gang.  Jika boleh norn ingin terbang saja karena kedua jalan tersebut berbahaya.  Meski yang jalan masuk ke dalam gang ramai orang yang halu lalang karena di sana sering orang berdagang. 

"Ok lewat gang saja " norn berjalan melewati gang sesekali menyapa orang dia kenal.  Karena mereka mengenal norn sebagai anak penjual cake dan juga memiliki reputasi baik.  Tak heran jika norn memiliki banyak orang yang menyukai. 

Orangtua norn meninggal karena tragedi festival 3 agustus 3 tahun lalu.  Norn beruntung karena tidak ikut.  Alasannya adalah karena dia malas dan sedang sakit.  Akhirnya ayah dan ibunya berencana pergi sambil membelikan norn makanan di festival.  Sayangnya dia malah mendapat kabar jika orangtuanya sekarat di rumah sakit. 

Semenjak kejadian itu norn tinggal sendiri.  Berjuang keras sendiri mencari uang sendiri dengan mengandalkan bakatnya dalam memasak cake. 

"Hah!  Aku lupa membeli pasta gigi " norn kembali berbalik mumpung belum jauh.  Dia berbelok ke gang sempit agar lebih cepat sampai ke supermarket. 



Bhug

"HWAAAAAAAA!!! " teriak norn saat sebuah benda jatuh.  Bukan benda fikir norn tapi seorang manusia.  Norn berjalan mendekat, di melihat pria dengan rambut pirang dan juga jaket hitam.

"Oi oi...  Daijobu? " norn menepuk pipi pria tersebut namun tidak ada respon

"Shinuna? " norn gemetar dia tidak mau di cap tersangka karena menemukan pria yang tergeletak. Perlahan norn mendekatkan wajahnya mengecek apakah detak jantungnya masih ada. 

"Hua masih berdetak! " dengan cepat norn memapah lelaki tersebut.  Sangat beruntung karena badan mereka tingginya sama meski dari segi berat tetap saja pria itu lebih berat. 

Skip

"Huah sampai" dengan susah payah norn membuka pintu dan meletakan pria tersebut di sofa.  Norn mengambil kotak obat dan beberapa baju yang dia anggap pas di pria tersebut. 

"Gomene " norn membuka baju pria tersebut matanya melotot tajam saat melihat banyak sekali bekas luka dan lebam.  Wajah pria itu juga di penuhi banyak luka.

"Hwaa apa dia korban kekerasan? " fikir norn memberi perban pada luka di pinggang pria itu.

"Enghh.. Ithai " lirih pria tersebut
"Kau bisa berdiri ayo pindah" pria itu hanya menurut dan mengikuti norn masuk ke dalam kamar.  Norn membaringkan pria itu menarik selimut agar pria itu tidur dengan tenang. 

"Heh jaketnya tidak asing " norn memasukan jaket tersebut kedalam mesin cuci.  Dia mencucinya karena banyak sekali noda darah.  Pasti nya dia yakin jika pria ini korban dari tindakan kekerasan. 

"Sambil menunggu aku masak saja kali ya? " norn menimbang - nimbang.  Dia juga tak tahu apa harus masak atau tidak.  Takutnya pria yang sedang tidur itu baru bangun esok pagi.  Setelah bergelut dengan banyak pikiran norn memutuskan untuk tidk memasak dan menunggu hingga pria itu sadar. 


Skip



Pagi menyongsong norn terbangun dan sedikit menggerakan tubuhnya.  Dia lupa jika bukan hanya dia seorang di rumah ini.  Karena masih ada satu orang lagi yang sepertinya masih tidur fikir norn. 

"Apa dia masih tidur " norn melihat ke kamarnya.  Saat membuka pintu dia melihat pria itu membuka matanya. 

"Eo kau sadar..  Yeokata " norn membuat lelaki itu mengernyitkan dahinya bingung.  Pria itu hendak bergerak namun badannya terasa kaku dan sakit. 

"Hei tenanglah lukamu masih basah pasti sakit jika bergerak " jelas norn

"Siapa? " tanya pria tersebut

"Ahh namaku norn,  ushiwaka norn " pria itu menatap norn sebentar

"Sano namaku sano manjirou" norn tersenyum lalu menuju ke arah dapur dia mengambil sup dan juga minum untuk sano. 


"Ayo makan " agak ragu namun sano mengambil sendok yang ada di sebelah mangkuk.  Perlahan dia menyuapkan nasi dan sup ke dalam mulutnya.  Norn sangat senang melihat sano yang makan dengan lahap. 

"Makan lah jika kurang kau bisa panggil aku " sano menganggukan kepalanya. 













Keduanya kini duduk bersama di depan televisi.  Sano memang belum bisa banyak bergerak karena masih merasa nyeri.  Sementara norn masih sibuk membuat adonan kue. Keduanya hanya saling senyum saja tak ada pembicaraan.  Hingga dering ponsel membuat sano menatap ke arah meja. draken adalah nama yang tertulis dalam panggilang tersebut. sano mengangkat telpon dari orang bernama draken tersebut. 


tanganya mengepal kuat dan tatapannya berubah tajam. norn melihat tingkah sano menatap pria itu bingung. pasti terjadi sesuatu fikir norn, sebaiknya dia tidak ikut campur. sebenarnya dengan dia membawa sano itu sudah termasuk ikut campur fikir norn. tapi mau bagaimana lagi dia tak tega melihat sano tergeletak di jalanan seperti kemarin. 


" daijobu ?' tanya norn 

" em temanku hanya bertanya kondisku dia fikir aku mati " bersenyum sano membuat norn  menghelah nafas. tentu aja fikir norn mana ada orang yang tidak khawatir melihat kejadian yang menimpa sano.  


sudah siang norn harus mengantar kue ke pelanggan tapi dia tak tega meninggalkan sano sendirian dirumah. 


" sano-kun apa tidak apa kamu tinggal sendirian ?" tanya norn menatap sano yang sedang makan kue dengan lahap. 

" em .. temanku akan datang tidak usah khawatir " sano tersenyum dengan begitu cerah membuat perasaan gelisah norn jadi hilang. 

" begitu ya, baiklah hati - hati . jangan sampai terluka lagi nanti, gomene aku harus mengantar ini " ungkap norn 


" kau yang harus hati - hati di jalan jangan sampai terluka " sano memperingatkan norn, gadis itu mengacungkan jempolnya pertanda dia akan baik - baik saja membuat sano senang. selepas kepergian norn , sano berbuah ekspresi menjadi datar. dia menghubungi draken agar lebih cepat menjemputnya. dia tak jika sampai ada yang tahu karena itu akan sangat berbahaya nantinya.  dia tidak mau musuh menargetkan norn gadis  yang sudah menolongnya. 






tbc 




 hai jangan lupa buat vote and comment ya. cerita ini hanya meminjam nama dari karakter anime TOKYO REVENGERS . animenya tayang bulan ini ya gaes kalau penasaran  bisa baca manganya dulu 

Sano Manjirou | MIKEY (End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang