9

2K 274 55
                                    




Sano menatap tajam ke arah norn yang baru saja pulang.  Gadis itu tertegun melihat sano yang berdiri tegak di ambang pintu.  Kenapa pria itu ada di rumahnya?  Dan untuk apa?  Seingat norn pria itu tengah marah padanya.

"Kenapa disini? " tanya norn menatap sano

"Ak aku ingin meminta maaf padamu!  Lalu k kau kenapa pulang jam segini bagaiman jika kau di cegat atau di culik lagi! " kesal sano meski sebenarnya itu hanya untuk menutipi kegugupannya saja. 

"Ahahaha...  Ara ara gomen,  kau tidak marah lagi.  Ayo masuk " norn mendorong tubuh sano,  gadis itu menatap punggung sano dia teringat ucapan oikawa dan takemichi.  Sebenartar lagi festival akan tiba bagaimana jika sano bertemu dengan pria itu. 

Jika itu sampai terjadi,  norn tidak bisa tinggal diam.  Dia akan melakukan apapun agar menjauhkan sano dari bahaya apapun.  Meski harus mengorbankan dirinya sendiri. 

"Ne ne kau mau makan apa? " norn menaruh tas nya lalu menuju ke dapur.  Sano merebahkan diri sambil memainkan ponsel milikya. 

"Takoyaki, aku ingin takoyaki " norn mengangguk lalu menyuruh sano menunggu sebenar selagi dia memasak.  Mereka benar mirip seperti sepasang kekasih atau bisa di bilang juga seperti suami istri. 

"Kau kemana tadi?  Kenapa pulang malam? " tanya sano

"Aku berkunjung ke rumah sepupu tadi " jelas norn

"Kau punya saudara?  Aku baru tahu " sano kembali fokus ke ponselnya. 




Setelah memakan takoyaki buatan norn, sano tertidur pulas di sofa.  Enggan membangunkan pria itu norn hanya menyelimuti sano saja.  Dia ingin keluar sebentar untuk menenagkan fikirannya. 

Malam yang gelap dengan hembusan angin malam.  Norn menatap ke atas di mana banyak sekali bintang yang menghiasi langit malam.  Angin malam menusuk kulitnya,  hingga begitu membuatnya kedinginan. 

Norn menatap datar ke arah depan,  dia harus mencari tahu dengan siapa saja sano akan melakukan perlawanan.  Jangan sampai masalah ini membawa bencana bagi sano.  Norn meremas dadanya sendiri merasa kecewa kenapa ayahnya menyembunyikan jika dirinya adalah sekrang detektif. 

Jadi selama ini ayahnya berbohong,  norn ingat ketika ayahnya berkata jika dirinya bekerja di sebuah perusahan manga shoune.  Dan ibunya seorang pekerja rias.  Tapi mereka berdua ternyata adalah seorang detektif,  yang di tugaskan menyelidiki kasus meluasnya sebuah kelompok atau geng yang meresahkan masyarakat. 

"Lalu kunci ini?  Apa kunci ini memberikan pentunjuk? " norn memegang sebuah kalung yang berisi kunci. Helahan nafas berat terdengar begitu jelas dari mulut norn. 

Skip

Pagi datang sano sudah pulang tadi sekali pagi - pagi buta katanya dia ada urusan yang harus di selesaikan.  Hari ini norn ingin pergi ke sebuah tempat dekat stasiun shibuya.  Norn ingat jika di sana ada gudang tua yang di sebut sebagai markas. 

"Apa mungkin pria yang di maksud berhianat adalah bawahan sano?  Tapi siapa? " norn berjalan menaiki bus agar bisa sampai lebih cepat. 

Saat akan menuruni tangga menuju ke stasiun mata norn membulat saat melihat pria yang tak asing baginya bersama dengan pria yang mengenakan jaket mirip seperti sano. 

"Dia kelompok tokyo manji?  Tapi siapa? " norn bersembunyi melihat wajah pria tersebut,  kepala plontos dengan wajah seram bagi norn. 

"Sial aku tidak bisa mendengarnya " norn mengumpat karena jarak yang jauh dan juga suara berisik membuatnya kesulitan mendengar pembicaraan mereka. 

Sano Manjirou | MIKEY (End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang