10

1.9K 270 42
                                    



Tiba waktunya dimana norn sudah mengambil semua bukti.  Siapa yang berhianat yang perlu dia lakukan mencegah sano datang ke acara festival yang akan terjadi 2 hari lagi.  Saat ini norn sedang menunggu sano yang mengatakan jika dia ada di shibuya di rumah draken. 

Dengn sabar norn menunggu karena dia ingin menyibukan sano.  Setidaknya hanya itu yang bisa dia lakukan.  Norn mengirim pesan mengenai orang yang berhianat pada takemichi dan mitsuya.  Hanya mereka berdua orang paling norn percayai untuk saat ini. 

"Kau lama sekali " kesal norn

"Gomen, aku harus mengurus masalah dulu " jelas sano lalu merangkul bahu norn.  Pria itu tersenyum sangat manis lalu menarik norn membawanya ke sebuah tempat makan.  Sano ingin menghabiskan waktu berdua dengan norn. 

"Mau pesan apa? " tanya sano
"Emm kentang goreng dan cocacola " jawab norn

"Ok " sano berdiri lalu pergi memesan.  Norn melihat ke sekeliling sepertinya tempat ini cukup di minati banyak orang.  Terlihat sangat ramai

"Kenapa? " tanya sano
"Huaaa aku lapar,  ah sano-kun 2 hari lagi ayo ke asakusa " ajak norn, mendengar itu sano diam sejenak,  dia bingung mau menerima atau tidak tapi yang dia tahu.  2 hari lagi dia harus melakukan penyerangan bersama anak touman. 

Di tatapnya norn yang menatapnya, seperti berharap jika dirinya akan menerima permintaanya.  Namun dia adalah seorang ketua dia tidak mungkin egois meninggalkan rekannya hanya untuk berkencan dengan wanita.  Bahkan draken sekalipun tidak pernah melakukan itu. 

"Gomene aku ada urusan hari itu, sangat sulit di batalkan " sano memberi pengertian. 

"Kau sibuk?  Memang sibuk apa? " tanya norn

"Sibuk merayakan festival dengan teman - teman.  Aku tak mau di cap buruk karena tidak menuruti ke inginan mereka " jelas sano

"Cha bagaimana jika aku ikut saja " norn memberi usul

"TIDAK! " Teriak sano membuat seluruh atensi mengarah pada mereka.  Norn menatao sano meski dia tahu alasan sano tidak mengijinkan, dia harus tetap mengawasi lelaki itu. 

"A aah ne ne " jawab norn menundukan wajahnya

"Gomen, aku tidak bermaksud membentakmu.  Bagaimana jika tiga hari lagi,  aku akan mengajak mu kencan di taman hiburan " jelas sano membuat mata norn berbinar cerah. 

Tring....

Oikawa
Norn-chan kisaki mencari tahu tentang mu

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel norn.  Dia adalah oikawa, sepertinya kisaki memang mencurigainya.  Jika begini apa yang harus dia perbuat agar kisaki melupakannya. 

Oikawa
Dia mengawasimu dan sano,  pstikan di sekelilingmu tida ada orang mencurigakan

Norn
Wakata

"Kau sibuk sekali " sano menegur norn yang terlihat sangat asik dengan ponselnya. 

"Ayo jalan - jalan ke pinggir sungai " ajak norn,  sano menganggukan kepalanya dengan cepat dia menghabiskan makanan miliknya. 

Skip

Sano duduk memperhatikan norn yang bermain dengan anak kecil yang melempar bola.  Norn terlihat begitu ceria di mata sano.  Semua hal kecil dari norn,  sangat sano perhatikan Membuat hatinya jadi senang sendiri. 

"Dia menikmati sekali " sano berkomentar lalu merebahkan tubuhnya di rumput yang hijau.  Langit sore terlihat begitu indah membuat sano seperti tenggelam dalam ke indahannya. 

Dulu dia dan kakaknya selalu melihat langit sore bersama.  Mereka bermai. Bersama menghabiskan banyak waktu bersama.  Sano menyayangi kakaknya dia begitu mengidolakan kakaknya.  Pria yang lemah tapi selalu berjuang tanpa ada kata menyerah.  Sosok dewasa pengganti ayah dan ibu bagi seorang sano. 

"Sano,  sano, sano-kun MANJIROU! " seketika sano menatap ke samoing dimana norn menatapnya kesal. 

"Kenapa? " tanya sano

"Kau ku panggil tidak menjawab sama sekali,  kau memikirkan apa? " tanya norn merebahkan diri di sebelah sano.

"Hanya memikirkan tentang hari esok dan seterusnya " jawab sano

Hening tak ada suara dari siapapun
"Ne sano-kun apa cita - cita yang ingin kau gapai? " tanya norn membuat sano diam sejenak lalu

"Menikmati kebebasan, dan menjadi seorang petani " jawab sano tulus,  pria itu ingin menjalani hidup normal tanpa beban.  Dia ingin melakukan banyak hal seperti orang lada umumnya tanpa harus menanggun beban yang berat. 

"Ehhh?  Cita - citamu lucu juga" norn menjawab dengan kekehan kecil

"Lalu kau sendiri? " tanya sano

"Aku ingin memakai gaun pengantin yang cantik, dan kimono yang di tinggalkan ibuku di pernikahanku nanti,  ne sano-kun jika waktu masih berpihak apa kau mau menikah dengnku? " sano membuka matanya saat mendengar perkataan norn. 

Sano mengerutkan dahinya,  yang dia fikirkan apa norn sedang melamarnya sekarang.  Norn yang di tatap ikut menatap sano kembali.  Tangan norn terangkat mengelus wajah sano.  Pria utu hanya terdiam saat tangan halus norn mengusap pipinya. 

"Pipi mu seperti bayi " norn berkomentar,  sano menggenggam tangan norn seperti tidak ingin gadis itu melepaskan usapan dari pipinya.  Langit mulai berubah angin sore berhembus seperti sebuah jarum yang masuk menusuk ke kulit. 

"Norn " panggil sano

"Emm? " norn menatap wajah sano dengan seksama, pria dengan wajah manis seperti anak kecil, rambut yang lucu di mata norn dan mata besarnya yang menghipnotis norn.  Rasanya norn di kunci agar tidak bergerak kemanapun

Cup

Sano membulatkan matanya lucu saat norn menciumnya.  Gadis itu melepas tangnnya mengalungkannya ke leher sano.  Berterimakasi karena hari yang mulai gelap tak ada yang lewat di sekitar sungai. 

Sano melihat norn memejamkan mata merasa tenang. Hingga akhirnya sano ikut memejamkan mata di peluknya pinggang norn dengan erat.  Ciuman lembut mereka mengalahkan dinginnya hembusan angin.

Satu sama lain seperti tidak ingin melepaskannya.  Tangan norn masih setia mengalung di leher sano.  Beberapa detik mereka melepas ciuamanya saling memandang satu sama lain. 

Lalu kembali menyatukan kening, sano menatap norn mengusap pipi gadis itu denngan lembut.  Norn memejamkan matanya, dia hanya membiarkan hatinya menuntun apa yang ingin di lakukan. 

Norn membuka mulutnya di hadapan sano mengerti hal itu sano kembali menciumnya.  Keduanya menikmati malam yang dingin dengan saling berciuman di linggir sungai, tidak takut jika ada yang melihat atau apapun.  Bagi mereka saat ini hanyalah mengikuti apa yang hatj mereka ingin kan. 










"Wow!  Aku tak pernah menyangka sano-kun semahir itu " mitsuya menatap penuh kegirangan dari ujung.  Sambil memvideokan kegiatan ketuanya sekaligus sahabatnya itu

"Kau baru tahu?  Dia ahlinya " jawab baji
"Draken punya saingan " tawa chifuyu

"Teme!  Ku akui dia memang ahlinya " kesal draken membuat yang lain tertawa, takemichi memandang tak percaya di depannya.  Dia menutup matanya namun masih bisa melihat. 

Mereka sejak tadi berdiri di jembatan melihat adegan romantis bak film romantis.  Ada rasa senang dan juga iri intinya campur menjadi satu.




Tbc



Jangan lupa buat vote sahabat pena wkkwkwkwks udah nonton belum ep1 pastiin tonton di muse indonesia ya gaesu

Sano Manjirou | MIKEY (End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang