7

2.3K 299 41
                                    







Norn menganga tidak percaya draken dan sano benar - benar kekanak - kanakan.  Semuanya habis semua benda di rumah norn habis mereka jadikan alat untuk saling hajar.

"Hanya segini HUH! " sano berteriak mengambil sepeda yang ada di dekat pintu.  Dalam sekejap sepeda itu di lempar hingga hampir mengenai draken.  Tak mau kalah draken balik melempar sepeda tersebut hingga hancur. 

Norn nyawanya seperti hilang, benda - benda peninggalannya hancur sudah.  Semuanya adalah kenangan dari orang tuanya.  Dan sekarang semuanya luluh lanta karena pertengkaran tidak dewasa dari dua orang di hadapannya. 

"Sialan, dasar pendek tidak tahu diri " draken menjambak rambut sano dengan kuat membuat sano mengaduh kesakitan .

"Pendek!  Dengar pria alay bertato naga jelek, pendek seperti ini aku lebih laku darimu! " maki sano tak mau kalah.  Namun seketika mereka berdua terdiam saat merasakan hawa yang aneh di sekitar mereka. 

"Omaeee!!! " norn menatap datar ke arah draken dan sano.  Seketika kedua pria itu meneguk ludahnya kasar.  Norn terlihat sangat menyeramkan dengan wajah yang begitu menakutkan. 

"N n norn " keduanya berkata secara bersamaan

"Apa kalian tidak pernah memikirkan dampak dari perkelahian konyol kalian?  Kalian benar - benar anak - anak bodoh.  Kalian menghancurkan semuanya.  SEMUANYA!  SEMUA BARANG YANG KALIAN LEMPAR ADALAH KENANGAN ORANGTUAKU!  " norn berteriak mengeluarkan amarahnya.  Sano dan draken saling pandang

Memang benar barang yang ada di taman rumah norn hancur berserakan.  Sano terkejut saat melihat norn menangis di depannya.  Dia mengepalkan tangannya harus nya dia bisa mengontrol diri. 

"PERGILAH!  aku ingin sendiri, jangan datang menemuiku untuk saat ini! " norn masuk ke dalam rumahnya membanting pintu dengan keras.  Seketika sano dan draken saling pandag mnghelah nafas. 

"Dia benar kita kekanak - kanakan " draken menatap sepeda dan barang lainnya yang mereka lempar.

"Lagian kenapa kita bertengkar? " sano menatap ke langit melihat hari mulai gelap.

"Dia sangat marah " draken menatap kamar norn yang di mana lampunya menyala. Keduanya duduk di depan rumah norn mengingat kejadian tadi.  Mereka menyadari betapa konyolnya mereka bertengkar hanya karena hal sepele. 

"Ah kenapa jadi rumit begini, kencchi bagaimana jika kau pulang saja biar norn jadi urusanku " untuk ke pertama kalinya sano memanggil namanya yang asli. Draken tersenyum menepuk bahu sano.

"Baiklah, aku akan menyuruh seseorang untuk memperbaiki semua yang rusak disini " setelah berbaikan dan mengatakan kalimat tadi draken pamit pulang.  Dia juga berpesan agar sano menyampaikan maksudnya ke norn.  Dimana dia inngin memesan kue ulangtahun untuk kekasihnya. 











Norn mengumpat di dalam kamarnya, dia tak hentinya menyumpahi sano dan draken.  Dia kesal dan marah, kenapa ke dua pria itu jika marah dan bertengkar harus merugikan orang lain.  Norn tidak menyukai hal itu. 

"Kenapa dia melakukan itu, sekarang semuanya sudah rusak.  Sepeda itu hadiah pertamaku.  Semuanya kenangan terbaiku.  Lalu aku harus mengeluarkan banyak uang untuk memperbaiki semuanya.  " lirih norn

Gadis itu menyembunyikan wajahnya di antara lipatan tangan.  Dia lelah hari ini, banyak hal terjadi di luar ekspetasinya membuatnya agak kesal.  Kenapa  yang dia rencanakan tidak sesuai dengan apa yang terjadi. 

"Gomene " sebuah suara membuat norn mengangkat kepalnya.  Mata norn membulat saat melihat sano berdiri dengan wajah tak berdosa. Karena masih kesal norn memilih menutupi wajahnya dengan selimut. 

Sano Manjirou | MIKEY (End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang