- Us, Again -

310 57 18
                                    

Bagaimana rasanya bisa melihat sosoknya dari jarak yang kurang dari 2 meter tapi kau tidak bisa menggapainya? Menyedihkan dan menyakitkan disaat yang bersamaan. Sudah menunggu selama hampir 4 tahun untuk berada sedekat ini lagi dengan sosok itu, nyatanya keberaniannya belum terkumpul begitu besar bahkan nyaris menciut ketika seseorang dengan power yang besar kini sedang menatapnya dengan padangan yang sebenarnya tidak bisa ia artikan. Tidak tersenyum tapi tidak juga mengisyaratkan sebuah kebencian, sebuah tatapan yang datar namun penuh arti yang dalam,entahlah bukan saatnya untuk menafsirkan.

Gala dinner ini adalah sebuah kesempatan yang tidak pernah ia kira akan datang, apalagi undangan yang dikirimkan langsung dari si empunya acara. Setelah apa yang pernah terjadi di antara mereka beberapa tahun lalu, Baekhyun tidak menyangkan bahwa dia akan sudi memasukkan namanya dalam daftar tamu yang diundang.

Kalau dipikir dari sisi kegeerannya Baekhyun, si empunya acara mungkin ingin memperbaiki hubungan mereka. Tapi kalau di lihat dari sisi pekerjaan, mungkin si empunya acara ini hanya tidak ingin membentuk stigma negatif di kalangan publik dan media mengenai tidak diundangya si artis papan atas yang juga adalah mantan talent dari manajemen artis yang di pimpin oleh si empunya acara ini.

Baekhyun tentu saja mengambil opsi yang kedua. Untuk apa si empunya acara repot-repot memperbaiki hubungan mereka, toh tidak ada keuntungan yang didapat.

Saat menerima undangan dan memutuskan untuk datang, ia tahu bahwa semuanya akan menjadi serumit ini. Oh bukan semuanya, hatinya saja yang rumit.

Bagaimana tidak rumit ketika pada akhirnya ia ditatap oleh si dia yang dirindukan, dia yang ditunggu, dia yang disayang, dia yang menginvansi seluruh ruang di hati dan fikiran Baekhyun selama hampir 4 tahun belakangan. Dia yang membulak balikkan kehidupan Baekhyun, si dia yang membuat Baekhyun mengambil keputusan berani cenderung gila kalau kata Heechul.

Si dia yang saat ini tengah mengambil tangannya dan menggiringnya ke sebuah pintu yang bertuliskan tangga darurat. Si dia yang membuat Baekhyun kini seperti sapi yang di cucuk hidungnya hingga menurut di arahkan kemana saja.

"Hai" adalah satu kata yang dia ucapkan yang telah berhasil membuat seluruh bulu kuduk Baekhyun berdiri dan kakinya gemetar.

-Lemah

Tidak, ini mungkin hanya fatamorgana. Mungkin Baekhyun terlalu nervous sehingga ia jadi berkhayal yang tidak-tidak seperti ini.

Oh shit, sentuhan dari orang di hadapannya ini mengapa terasa begitu nyata?

Apa ini memang nyata? Lalu untuk memastikan, ia mencubit pipinya sendiri yang kemudian menghasilkan sebuah suara mengaduh. Sakit.

Jadi ini nyata?

"Suny?"

"Yes B?"

Selain sosoknya yang terasa tak nyata, panggilan yang kini keluar dari mulutnya pun terasa begitu asing namun indah.

"B?" ujar Baekhyun dengan penuh tanya.

"Ya B. Oh Baekhyun aja panggilnya? Atau Unc-"

"No, please call me B" potong Baekhyun

"ini benar Suny?"

"Siapa lagi?"

Fikir Baekhyun mengapa gadis di hadapannya ini nampak begitu tenang sedangkan ia hampir mati kehabisan napas lantaran posisi mereka yang berhimpitan di sudut di balik pintu tangga darurat ini. Benar-benar gen Park Chanyeol mengalir sempurna.

"Kenapa? Hei? Relax" Suny sadar akan nafas Baekhyun yang terlihat tersenggal-senggal seperti habis berlarian.  Ia mengelus punggung Baekhyun lembut.

Suny & Benji | Side Story of Chanyeol family SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang