PROLOG

232 16 1
                                    

Cerita ini belum direvisi, jika kalian menemukan kesalahan dalam penulisan mohon di tandai ya.

Terima kasih.

Note: Cerita ini real dari pemikiran penulisan. Jika kalian menemukan kesamaan tokoh, nama, tempat dan kejadian mohon dimaklumi ya.

 Jika kalian menemukan kesamaan tokoh, nama, tempat dan kejadian mohon dimaklumi ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SMA MOONSTAR : 08.02

LIVYA, Gadis dengan almameter khusus SMA Moonstar berdiri tepat di depan gerbang hitam sekolah bersama dengan beberap orang lainnya.

Menjadi salah satu anggota organisasi di sekolah membuat livya harus melakukan tugas ini setiap pagi, berdiri di depan gerbang sekolah, memeriksa kelengkapan seragam dan mengamankan anak-anak yang telat datang atau membolos.

Jam dinding yang tertempel di dinding gedung sekolah sudah menunjukan pukul delapan pagi lebih dua menit, namun orang yang mereka tunggu-tunggu belum tampak batang hidungnya, jangankan batang hidung suara bising motor saja tak terdengar, padahal bel sudah berbunyi setengah jam yang lalu.

Livya menghela nafasnya pelan, memutar tubuhnya lalu melangka mendekati kursi kayu yang berada di pos satpam, menunggu seperti ini sudah biasa untuk livya bahkan saking terbiasanya ia sudah sangat bosan.

"Capek??" Suara lembut itu menyapa gendang telinga livya, ia tersenyum kecil lalu kembali mengalihkan pandangannya ke arah parkir, disana hanya ada motor maticnya sedangkan di kanan dan kiri masih terlihat kosong.

Suara deruman motor terdengar mendekat ke arah mereka, mengalihkan pandangan livya kembali ke arah gerbang, dengan cepat gadis itu bangkit membuka gerbang lebar-lebar dan berdiri tepat di depan motor-motor tersebut berhenti.

"Telat!!' Pria itu tersenyum manis, menepuk punggung tangan livya yang berada di stang motornya lalu mengangguk.

"Gue capek ngomongi kalian, sekarang kalian parkirin motor didalem setelah itu ikut gue kelapangan!!" perintah mutlak livya.

Dan disinilah mereka, di bawah terik sinar matahari tepat di tengah-tengah lapangan outdoor sekolah, livya mengatur barisan lalu menatap satu persatu manusia yang berdiri di depannya.

"Kapan sih kalian berubah?? Coba contoh Satria dia bagian dari kalian tapi gak petakilan kayak gini, Capek gue!!"

"Neng vya duduk aja kalau capek"

"Bagas diem!!" suruh livya, bagas meneguk salivanya kuat sambil cengengesan ia menggaruk kepalanya.

"Gue capek ngukum lo pada tiap hari, biar Satria aja yang ngehukum"

Livya mundur beberapa langkah, digantikan satria maju kedepan untuk memberikan hukuman kepada sahabat-sahabatnya ini.

"Satria kan ganteng, boleh dong kita bebas" bujuk Kemal

BEFORE AFTER ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang