Hari Pertama

12 2 0
                                    

          Alarm berbunyi tepat pukul 06.45 WIB, tidak ada yang spesial dengan hari ini semua terlihat tetap sama. Alfan terbangun dan bergegas untuk kembali ke rutinitasnya menjadi seorang mahasiswa semester 3 dibidang kebudayaan disalah satu Universitas ternama di Yogyakarta. Hari ini adalah penerimaan mahasiswa baru di Universitasnya dan kebetulan ia adalah seorang wakil Ketua dari Badan Eksekutif Mahasiswa atau biasa dikenal dengan sebutan BEM. Ia masih termenung didalam kamar mandinya dengan menatap ke kaca yang ada di depannya. Ia kembali teringat masa itu, masa dimana ia ingin sangat melupakan hal menyakitkan itu. Tidak bisa dipungkiri bahwa Sandra adalah cinta pertamanya yang sangat sulit ia lupakan bahkan sampai saat ini ia telah berada di Jogja. Namun saat itu juga langsung teralihkan dengan teman sekamar kosnya yang membuyarkan lamunannya.

"Kenapa lo fan? Masih teringat cinta pertama lo?" ujar Idris kepadanya. Idris adalah teman seperjuangannya di Jogja dan sama-sama merupakan anggota BEM dari studi Kebudayaan

"Paansi lu dris, enggak lah" sontak jawabku dengan lantang yang sedikit membuat ia kaget

"Iya santai aja dong fan, Hahaha.... Calm calm, yaudah buruan dikit lagi ospek mau dimulai" ujarnya kembali dengan mengingatkan dan akhirnya kami sudah siap untuk berangkat ke kampus.

----------

          Sesampainya di kampus Alfan langsung bergegas untuk pergi ke sekretariat untuk bertemy dengan Sari yang merupakan Ketua BEM untuk mendiskusikan kegiatan ospek pada hari ini. Sari pun memanggil semua anggotanya untuk segera berkumpul dan melakukan briefing untuk acara pada hari ini.

"Tolong untuk hari ini semua harus serius dan tau tentang porsi kerjanya ya, gua gamau tau ini harus berjalan dengan lancar karena ospek kita diawasi langsung oleh rektorat, jadi jangan sampai ada maba-maba yang sampai pingsan" ujar Sari menegaskan tentang itu

"Oh iya dan satu lagi, mahasiswa baru banyak yang datang dari sabang sampai merauke jadi tolong ya dijaga" ujar Rendi

"Apa hubungannya oncom kagak nyambung lu Ren!" cetus Rini yang membuat semua menertawakannya

"Oh iya satu lagi, ada 2 orang yang pernah satu SMA sama kamu fan, kayaknya dia ade kelas kamu deh" lanjut Sari

"Giliran sama si Alfan aja aku kamu aku kamu lu, giliran gua aja di cetusin terus" ujar Rendi

"Karena emang lu mah pantes nya gua lu Rendi, emang lu siapa malih" timpal Sela yang merupakan teman dekat Sari.

"Udah udah, ayo kita kumpul sebelum mulai kita berdoa dulu ya, berdoa mulai" kata Sari dan semua pun ikut menundukkan kepala dan mulai berdoa.


          Akhirnya briefing telah selesai dan semua anggota BEM telah mempersiapkan diri sesuai dengan tugasnya masing-masing. Alfan sebagai team senior yang galak sudah siap berdiri di depan pintu. Namun saat sudah mempersiapkan dirinya, tiba-tiba handphone Alfan tertinggal di ruangan BEM dan izin untuk mengambil handphonenya dulu. Saat ingin kembali keruang ospek, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya.


"Kak Alfan" sapa seseorang yang tidak asing suaranya bagi ku, saat aku menoleh ke belakang aku tiba-tiba kaget karena orang itu muncul dibelakang ku

"Sonia? Kamu kuliah disini?" ucapku sambil kaget

"Iya kak, aku kuliah disini. Di jurusan Ilmu Kebudayaan" ucapnya yang mengatakan bahwa ia kuliah di Ilmu Kebudayaan yang berarti ia adalah adik tingkatan Alfan. Alfan termenung sejenak mengingat kejadian 3 tahun lalu, entah kenapa saat melihat Sonia ia mengingat kembali kenangannya bersama Sandra.

"Kak Alfan? kok malah melamun sihh" timpal Sonia

"Yaudah kamu duluan aja, aku nanti menyusul. Udah terlambat sana masuk" tegur Alfan

"Siap kakak tingkat" ledek Sonia yang akhirnya meninggal Alfan


          Alfan kembali berjalan menuju ruang ospek dengan fikiran yang semerawut, ia masih bingung dengan perasaannya hari ini yang sangat membingungkan. Ia seperti bertanya-tanya siapa satu orang lagi yang datang dari sekolahnya dulu. Sampai hampir saja ia ingin tertabrak mobil, untung saja ada seseorang yang menyelamatkannya. Saat ia ingin berterima kasih kepada seseorang itu, tiba-tiba ia kaget dan tak percaya dengan kejadian ini. Ia kemudian langsung mematung dan terbisu melihat seseorang dihadapannya dengan rasa ketidakpercayaan. 


"Sandra...." ucap Alfan dengan lirih

----------

Terimakasih sudah membaca cerita ini, jika ingin membaca Luka 2 silahkan membaca Chapter 1 nya dulu ya.

🚫 Don't copy my story!!!


Luka Chapter 2 (2021)

LUKA 2 : NEVER LOVE AGAIN (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang