Alfan vs Danu

11 2 0
                                    

#AuthorPOV

          Sudah seminggu semenjak kejadian itu, Sonia tidak nafsu makan bahkan sering kali ia terlihat tidak bersemangat datang ke kampus dan mengikuti pembelajaran. Ia masih memikirkan kejadian di bukit waktu itu dimana dengan mata nya sendiri melihat orang yang ia cintai mencium Sandra. Di tengah lamunannya tiba-tiba kampus diramaikan dengan orang yang berkelahi di belakang gedung kampus. Sonia yang sempat mendengar anak-anak yang sedang berlari menghentikan satu orang untuk menanyakan kejadian tersebut.

"Mohon maaf ada apa ya?"

"Kak Alfan berantem son sama kak Danu gak tahu kenapa" mendengar perkataan dari orang tersebut tiba-tiba Sonia langsung pergi ke belakang gedung kampus. Disana ia melihat bahwa Kak Alfan telah terkapar karena kak Danu, saat Sonia ingin memberhentikan muncullah Sari melerai mereka

"Kenapa sih ini? Kok pada ribut! Kalau mau jadi berandalan bukan disini tempatnya ini kampus buat belajar!" ucap Sari penuh emosi

"Kenapa sih Dan? kalo ada masalah emang gak bisa diselesaikan dengan baik-baik!" timpal Sari yang langsung memapah Alfan untuk pergi ke ruang UKS.

-----

#SoniaPOV

          Saat kak Alfan dibawa pergi oleh kak Sari aku langsung menghampiri kak Danu dan menariknya menuju ruangan kelas yang kosong. Disana aku sempat terbawa emosi dengan menampar kak Danu dan langsung meluapkan emosi kepada kak Danu.

"Kak Danu kenapa sih kak!" bentakku yang memukul pundak kak Danu

"Aku kesal dengan Alfan karena dia gak peka sama kamu dan karena dia dan Sandra kamu jadi gak semangat untuk kuliah" jawabnya

"Tapi gak gini caranya kak! Aku dan Kak Alfan baik-baik aja dan aku tidak mempermasalahkan hal itu, aku hanya sedang capek aja kak" ucapku kembali dengan membersihkan luka yang ada di wajah kak Danu

"Sonia, kamu gak usah bohong sama aku dan gak usah menutupi perasaan yang kamu rasakan saat ini" aku langsung terdiam dengan perkataan kak Danu

"Aku akan selalu ada disamping kamu dan gak akan pernah ninggalin kamu" tegasnya kembali

          Aku langsung menekan luka yang ada di wajahnya dengan kapas yang sudah kutuang obat merah yang membuat Kak Danu meringis kesakitan sambil tetap tersenyum dan aku ikut tersenyum melihatnya. Selesai membersihkan luka di wajah kak Danu, ia langsung mengajakku pergi untuk mengelilingi Jogja. Selama perjalanan aku membuka tanganku lebar-lebar dan menghirup udara segar perjalanan disana aku merasa nyaman dan sedikit melupakan permasalahan cintaku yang naas. Akhirnya kami sampai disebuah kedai kopi dan langsung masuk ke dalam.

"Kak enggak pulang aja" ucapku

"Enggak dulu deh kita ngopi dulu ya. Itung-itung kan sekalian ngedate ini" jawabnya dengan sedikit memohon, aku yang melihat sisi imut kak Danu langsung tersenyum dan mengiyakan ajakannya

"Gitu dong senyum, kan jadi makin cantik keliatannya" ujarnya

"Oh, jadi kemarin-kemarin aku jelek?" ucapku terlihat bete

"Enggak gitu, kalau bete tuh rasanya jadi pengen jadi alasan kamu buat senyum lagi" jawabnya kembali yang lagi-lagi membuatku tersenyum dan luluh oleh perhatiannya.


----------

#AlfanPOV

          Aku tidak tahu alasan kenapa Danu memukulku di belakang fakultas tadi, seakan sikapnya berubah sudah hampir 1 minggu juga Danu menjauhkan diri dari kelompok. Di UKS tiba-tiba Sari datang membawa kotak P3K dan selalu memarahiku yang juga bingung kenapa sikap Danu seperti itu.

"Mana aku tahu sar, sikap dia berubah 1 minggu ini. Aku hanya bertanya kenapa ia seperti itu tapi malah kena bogeman aku" ujarku menahan perih di wajahku

"Kenapa ya si Danu, enggak biasanya dia kayak gitu" ucap Sari terheran-heran dan akhirnya Sari menyuruhku untuk istirahat sejenak sebelum pergi pulang. Saat aku berbaring dan menatap ke langit aku masih bertanya-tanya tentang kejadian hari ini.

          Tiba-tiba ada yang memegang tanganku, saat aku menoleh ke samping, ternyata ada Sandra yang sedang tersenyum ke arahku. Aku yang bingung langsung membalas senyuman itu dan melihat ia sedang menahan tangisnya dan aku yang masih memiliki sedikit kekuatan menguatkan diri untuk bangun dari tidurku dan langsung berhadapan dengan Sandra. Tanpa bertanya Sandra langsung memelukku dan tangis itu pecah dipelukanku aku langsung sedikit tersenyum dan mengelus pundaknya. 

"Maafin aku kak Alfan"

"Kenapa minta maaf, emang kamu salah apa Sandra" tanpa ada balasan ia menangis lebih kencang yang membuat aku tersenyum dan sedikit tertawa. 

          Keadaan pun sudah mulai tenang dan aku yang sudah mulai baikkan langsung pergi ke kostan yang dibantu oleh Idris. Selama perjalanan aku dibonceng oleh Idris dan motor aku titipkan pada Rendi. Selama perjalanan aku menatap langit malam dan menghirup udara malam, sesampai kostan aku langsung dibantu Idris untuk berjalan menuju kamar dan Idris langsung bertanya perihal kejadian hari ini. Aku yang tidak tahu alasan kenapa Danu memukulku juga masih bertanya-tanya dan Idris menyuruhku untuk kembali beristirahat.

----------

#SandraPOV

          Saat aku tahu kak Alfan sedang berkelahi dengan kak Danu langsung pergi ke belakang fakultas dan disana aku sudah melihat kak Alfan sudah terkapar tidak berdaya, saat aku ingin membantu disana sudah ada Sonia dan Kak Sari yang membuatku mundur dan perlahan pergi dari tempat itu. Aku termenung di taman fakultas bertanya-tanya mengapa kak Alfan bisa berkelahi dan bertanya-tanya karena kak Alfan bukan tipe orang yang ingin mengajak perkelahian. Saat aku menoleh ke depan aku melihat Sonia dan Kak Danu menuju ruangan kelas yang tak terpakai dan aku mulai mengikuti mereka. Disana aku mendengar percakapan antara Kak Danu dan Sonia.

"Kak Danu kenapa sih kak!"ucap Sonia

"Aku kesal dengan Alfan karena dia gak peka sama kamu" jawab kak Danu yang menatap Sonia juga

          Saat itu aku mendengar semua percakapan antara kak Danu dan Sonia dan aku kaget bahwa ternyata mereka mengikuti aku dan Kak Alfan waktu itu ke bukit dan aku kaget ternyata kak Danu memukul kak Alfan karena ia merasa kak Alfan brengsek karena tak pernah peka terhadap Sonia dan ternyata Sonia suka dengan Kak Alfan. Darisana aku merasa bersalah dengan kak Alfan, karena "aku" ia harus menanggung semua beban ini bahkan kesakitan hari ini. Aku langsung pergi menuju ruang UKS dengan menahan tangisanku, aku merasa aku adalah wanita yang egois yang ingin membuat diriku bahagia tanpa memperhatikan kebahagiaan orang lain. Dari sini entah perasaan bersalah apa dalam hatiku berkata

"Kak Alfan, maaf" hanya itu yang selalu ada di hatiku dan di fikiranku saat ini.

=====

Don't copy my story!!!

Jika ingin membaca LUKA CHAPTER 2 disarankan untuk membaca LUKA CHAPTER 1 terlebih dahulu.

LUKA 2 : NEVER LOVE AGAIN (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang