Chapter 2 - Meet Him

193 21 0
                                    

"Sharon!" Sapa ku sambil menepuk bahu nya pelan

Akhirnya pelajaran demi pelajaran sudah ku lewati, aku teringat akan janji Sharon. Aku langsung memasukkan buku-buku ke dalam tas dan langsung menuju ke parkiran. Aku mendapatkan Sharon yang tengah duduk dan aku melihat headset yang menggantung di kedua telinga nya

"Sudah lama menunggu ku?" Lanjut ku

"Tidak, aku baru 10 menit disini" katanya sembari melepas headset yang menggantung di telinga nya dan memasukkan ke dalam tas

"Are you sure?" Kata ku dengan nada yang menggoda

"Yes i'm. Sudah ah, yuk!"

"Yuk! Aku juga sudah lapar" ucapku semangat dan langsung menarik tangan Sharon menuju mobil ku

Tidak perlu ditanyakan lagi kita akan kemana, aku sudah sering lunch bersama Sharon. Jadi, tempat yang akan kita kunjungi adalah Nando's.

"Seperti nya kita tidak bisa berlama lama nanti di Nando's" aku langsung memberi tatapan bingung

"Aku punya banyak tugas untuk besok, it's alright Carl?"

"Of course! Untungnya aku hanya memiliki satu tugas untuk besok" ujar ku sambil tersenyum

Akhirnya kita sampai di Nando's. Setelah aku memarkirkan mobil putih ku ini, aku dan Sharon langsung tertuju pada meja yang di isi oleh dua bangku kosong. Biasanya tempat ini ramai, tetapi tidak untuk hari ini.

"Apa yang ingin kau pesan nona?" Ucap waitress yang bernama Valencia. Well, aku membaca name tag nya.

"Aku memesan ini, ini dan ini" kata ku sambil menunjuk menu book yang sudah tersedia sebelum kita datang, "how about you, Shar?"

"Aku sama seperti mu, kebetulan aku butuh energi banyak hari ini" ucap nya

Setelah memesan, waitress itu pergi membawa catatan pesanan kami. Setelah menunggu 15 menit, akhirnya waitress yang lain nya membawa kan makanan kami. Aku dan Sharon langsung makan karena lapar sudah melanda perut kami. Selagi makan, kita tidak banyak bicara. Yang terdengar hanya bunyi sendok dan garpu yang bertautan.

"Sudah? Yuk!" Ajaknya sambil melihat jam tangan yang melingkar ditangan nya

"Yuk" kata ku sambil mengambil tissue dan membersihkan mulut ku yang penuh dengan saus.

Saat aku ingin berdiri, tiba-tiba aku merasa sesuatu menghentak bahu belakang ku dan selanjutnya aku merasakan air dingin berwarna coklat tumpah ke baju ku

"Aww!" Ucapku merintih dan kaget "Hey, watch your step! Lihat, baju ku jadi basah semua!" Kali ini sedikit membentak

"Maaf, aku tidak sengaja. Aku sedang buru-buru. I have to go, i'm sorry for that!" Lalu pria bertopi hijau dan berkacamata hitam itu pergi menjauh diikuti oleh ke empat teman nya.

"What? Mengapa dia seenak nya saja tiba-tiba langsung pergi!" Ucapku sambil membersihkan baju ku yang basah dengan tissue

"Sudah lah Carl. Dia sudah meminta maaf, mungkin dia sama dengan kita yang sedang buru-buru" kata Sharon sembari membantu ku

"Ah, lebih baik kita pulang sekarang. Aku malu menjadi tontonan orang disini" kata ku dan berjalan menuju parkiran bersama Sharon.

**
Saat sudah sampai di flat, aku membuka knob pintu yang sebelum nya terkunci. Aku jalan menuju kamar dengan malas seperti orang mabuk. Aku melempar tas ku ke kursi yang tersedia di sebelah kasur ku. Setelah itu aku berganti pakaian yang basah karena cowok sialan tadi.

"Argh! Sudah tau salah malah langsung pergi. Bukan nya membantu membersihkan, dia pikir maaf saja cukup? Huh?" Gerutu ku sambil membiarkan badan ku jatuh di kasur

Aku mengambil iPhone hang berada di tas. Seperti biasa, tidak ada notification masuk. Aku menekan app yang bertuliskan Twitter

@CharlieRose : What a day, meet the sucks one. Argh.

Aku menutup aplikasi itu dan memutar lagu Zedd feat Matthew Koma and Miriam Bryant - Find You. Semakin lama mata ku sudah semakin berat, lalu aku biarkan mata ku menutup dengan sempurna.

Tiba-tiba mata ku terbuka, seperti ada yang membangunkan ku. Hell no, sekarang sudah jam 8 malam. Itu tanda nya aku harus makan malam dan mengerjakan tugas kampus. Aku langsung lari ke dapur dan membuat roti goreng yang didalam nya terisi daging asap. Sejujurnya, aku tidak bisa masak. Terserah kalian mau menyebutku apa, this is me. Biasanya di Australia selalu ada pembantu yang menyiapkan, jadi sekarang aku harus belajar mandiri. Setelah selesai makan malam, aku langsung ke kamar dan bercumbu dengan tugas.

"Haruskah aku mengerjakan ini? Huh?" Aku selalu menggerutu jika dosen memberikan tugas yang menurutku sulit

Finally, i'm done after 2 hours struggling with that work. Batin ku

Time for bed. Aku langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan menggantu baju ku dengan pajamas. Aku melemparkan tubuhku ke kasur dan perlahan aku memasukkin alam bawah sadar.

**
Lagi lagi alarm yang membangunkan ku. Aku mematikan alarm itu dan bergegas menuju ke kamar mandi. Aku berjalan seperti orang yang belum tidur selama 2 hari. Aku cepat cepat mandi dan memakai outfit yang simple. Memang selalu simple. Aku memasukkan barang-barang ke dalam tas yang bermotif tribal berwarna pink. Aku memang menyukai warna pink, tapi bukan berarti aku adalah orang yang feminin, aku lebih suka dengan ripped jeans ku kni. Aku ke dapur dan menyahut roti panggang dan memakan nya sambil jalan menuju ke mobil. Mengingat harus gerak cepat sebelum terlambat.

Aku memarkirkan mobil ku ditempat biasa nya. Setelah aku turun aku melihat seorang cewek yang sedang berjalan sendiri, tidak salah lagi. Aku langsung menghampirinya.

"Sharon" panggilku

Merasa namanya dipanggil, ia langsung menoleh ke sumber suara "Hey Carl! Aku kira siapa"

"Memangnya kau pikir siapa?" Ucapku sedikit menggoda

"Tidak tidak. Sudah yuk nanti kita telat dikelas Mr. Robbie" aku mengangguk dan jalan beriringan dengan Sharon.

Mr. Robbie ini adalah guru musik yang berparas tampan. Ia masih mudah, kisaran umur 26 tahun. So, wajar saja banyak perempuan dikelas kagum dengan kepandaian nya dalam hal musik ditambah lagi wajah nya yang mendukung.

Di kelas musik ini aku tidak merasa bosan, karena Mr. Robbie tidak jarang menyelingi candaan ditengah pelajaran. Sempat kesal jika tau kalau kelas musik sudah habis, kini aku harus berpisah dengan Sharon. Tentunya Mr. Robbie juga. Aku langsung menuju ke kelas bahasa.

Tugas semalam yang aku kerjakan dengan susah payah membuahkan hasil yang bagus. Memang benar, hasil tidak akan mengkhianati perjuangan ku.

Aku keluar kelas sambil melihat jam tangan yang melingkar ditangan ku, waktu masih menunjukkan 10.30 a.m. Apa yang harus ku lakukan sampai jam 12 nanti? Taman? Sound's good. Aku berniat untuk duduk sambil memakan ice cream rasa coklat.

Aku mempercepat langkahku saat aku melihat stand ice cream. Aku membeli satu ice cream cone dan cepat cepat mengambil tempat duduk. Saat aku ingin berbalik arah, ice cream ku jatuh dan mengenai baju ku.

"Hey, bisakah kau berhati hati?!" Kata ku dengan nada tinggi sambil membersihkan baju ku yang terkena ice cream berwarna coklat

"'Maaf kan aku nona, aku benar benar tidak sengaja" accent nya yang familiar di telinga ku membuat wajah ku menoleh ke pria itu.

**

Unexpected // HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang