Aku sengaja memasang alarm pukul 5 a.m, dari semalam aku memang berniat untuk jogging di hari libur. Aku mengajak Sharon tentu nya, tetapi ia bilang tidak bisa karena orang tua nya pulang dan dia ingin kumpul bersama keluarga nya. Ah, aku juga ingin seperti nya. Tapi aku harus bersabar, pasti aku akan kembali lagi ke Aussie, kota kelahiran ku. Jadi, hari ini dengan terpaksa aku jogging sendirian.
Setelah jogging hampir 2 jam, aku merasa kelelahan dan memutuskan untuk istirahat sebentar di salah satu taman yang jaraknya lumayan jauh dari flat. Sebelum aku mendaratkan diri disana aku melihat ada penjual minuman, aku membeli nya dan kembali ke tempat duduk.
Saat aku sedang menikmati minuman yang baru saja ku beli, aku melihat pria yang seperti nya sedang jogging menghampiri ku.
"Boleh aku duduk disini?" Katanya dengan nafas yang terengah-engah dan membuka kacamata hitam nya
"Bo-- kamu?" Ucapku kaget, "kenapa harus kamu lagi?" Dia tidak menghiraukan ku dan langsung saja duduk di samping ku.
Aku melihat nya dengan tatapan bingung, "Argh, ganggu saja!" Seketika aku ingin beranjak pergi, tangan nya menarik tangan ku dan membuat badan ku kembali duduk disamping nya.
"Don't touch me!" Ucap ku membentak
"Oh, ayolah kau tidak perlu marah-marah seperti itu. Masih marah dengan ku?" Ucap nya, dan tangan nya masih menggenggam tangan ku
"Tidak" jawab ku singkat
"Thank god!" Ujarnya sambil mengatur nafas nya tadi, "Niall Horan" ia memperkenal kan diri nya lagi.
"Aku sudah tau" jawab ku dengan nada yang ketus
"Nah, tidak adil bukan jika kau tau nama ku tapi aku tidak tau nama mu?" Ucap nya sambil tersenyum. Senyuman yang membuat para wanita seketika lupa cara nya bernafas.
"Charlie Rose, just Carl for short" akhirnya aku luluh juga dengan memberikan senyuman
"Nama yang bagus, nice to meet you!" Ucapnya
"Nice to meet you too, dan bisa kah kau melepas tangan mu dari tangan ku?" Balas ku sedikit canggung
"Oh---umm, maaf" Niall langsung melepaskan genggaman nya,
Suasana menjadi hening dan sedikit canggung,
"Kau sendirian?" Akhirnya Niall memecahkan keheningan
"Yeah, how about you?" Tanya ku balik
"Aku bersama keempat teman ku yang idiot, tapi mereka meninggalkan ku karena aku lambat. Aku memang payah dalam hal olahraga" kata Niall sembari tertawa kecil
Aku hanya terkekeh mendengar perkataan nya, ternyata Niall ini lucu juga ya, dengan pipi kemerahan nya, mata biru nya, senyum yang memamerkan gigi putih bersih yang tertata rapih. Ternyata dia bisa menjadi orang yang menyenangkan juga disamping sifat menyebalkan. Dan sifat menyebalkan nya ini bisa membuat ku badmood seharian.
"Carl? Jadi, bisa atau tidak?" Kata Niall dan melambaikan tangan nya di depan wajah ku,
Merasa Niall membuyarkan pikiranku, sontak aku langsung menggeleng-gelengkan kepala dengan cepat, "Huh? Bisa soal apa?"
"Jadi daritadi kau tidak mendengarkan ku? Uh," aku menggeleng
"Ah, kau ini" kata Niall sambil mencolek hidung ku, seketika aku bisa merasakan kedua pipi ku memanas, "Aku akan meneraktir mu di Nando's untuk permintaan maaf, bisa?" Lanjut nya dengan senyum yang lebar
"Tidak perlu, aku sudah memaafkan mu. Lagi pula kasihan teman-teman mu ditinggalin" ujar ku menolak karena sedikit menjaga image.
"It's okay, aku masih merasa tidak enak atas kejadian kemarin. Aku bisa mengirim pesan ke mereka kalau aku sedang bersama mu. Please"
Seorang Niall Horan memohon kepada ku? Apa aku bermimpi?
Tentu saja tidak.
"Jika aku tidak merepotkan mu, aku bisa"
"Tentu saja tidak!" Kata nya semangat dan langsung menarik tangan ku yang membuat tubuh ku terbangun dari kursi berwarna hijau tua itu. Ku ulangin, ia menarik tangan ku.
**
Akhirnya, aku dan Niall sampai di Nando's. Kami duduk di sudut ruang ini arah jam sembilan dari parkiran. Aku tahu, ia takut penyamaran nya diketahui oleh para fans nya.Sekarang aku juga tahu seberapa rakus pria yang ada di hadapan ku ini setelah melihat pesanan nya. Ternyata, pesanan nya lebih banyak daripada punya ku. And, kita mulai memanfaatkan makanan yang ada di depan kami sampai diantara kita tidak ada yang mengeluarkan suara untuk memecahkan keheningan yang ada di meja nomor 18.
"Apakah kau selalu makan sebanyak ini?" Akhinya aku yang memulai percakapan karena sudah tidak tahan dengan keheningan yang terjadi.
Niall berusaha menjawab pertanyaan ku dengan menelan makanan yang ada di dalam mulut nya, "Ya, maaf jika aku membuat mu merasa tidak nyaman"
"It's really okay, aku juga seperti mu. Sampai-sampai sahabatku bingung mengapa aku makan banyak tapi berat badan ku tetap segini" ucap ku mulai terbuka
"Nah, I like your style!" Ujar nya sambil menunjuk-nunjuk ku dengan jari telunjuk nya. Tanpa menghiraukan nya lagi, aku melanjutkan makanan ku yang sempat tertunda karena bercakap-cakap dengan Niall.
"Yuk" ajak ku
"Mau kemana?"
"Pulang lah, kan makanan nya sudah habis. Memang nya mau kemana lagi" jawab ku ketus
"Oh, aku kira kau akan mengajak ku jalan-jalan dulu sebentar" goda Niall
Aku memutar kedua bola mata ku, "You wish, Horan" ucap ku malas, "Langsung pulang aja yuk, sudah siang dan pasti sudah bau keringat" lanjut ku dengan tertawa kecil
Aku dan Niall menuju mobil Rang Over hitam yang terparkir di depan restaurant ini.
**
Authors note :Hello! Akhirnya aku nyelipin authors note juga hehehe. Maafin author nya ya kalo masih ada yang ga jelas, aku masih beginner dan masih perlu banyak belajar tentunya.
Nah, aku butuh feedbacks dari kalian. Soal nya kalo kalian diem aja aku ga tau kesalahan aku apa huehehee. Makasih!Maaf juga kalo ada typo dan kependekan haft.
Di multimedia itu Emily Rudd as Charlie Rose.Wasalam,
Niall's gf!xx

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected // Horan
أدب الهواةCharlie Daphne Rose. Hanya seorang perempuan yang sama dengan perempuan lainnya. Tapi hidup biasanya berubah saat bertemu salah satu artis besar yaitu Niall Horan. Hubungan mereka tidak berhenti sampai di pertemanan saja. Rasa yang tak biasa mulai a...