“Hey, beautiful” menjijikan, “Mengapa masih disini?”
“It’s none of your bussines” kata ku dan memberikan tatapan sinis
“Keep calm, babe. Bagaimana kalau aku mengantar mu pulang?” tawar nya
“Tidak perlu, aku bisa sendiri” setelah itu aku berjalan meninggalkan lelaki bernama Varrel, tangan nya yang besar mencengkram lengan ku yang membuat aku berbalik lagi ke hadapan nya,
“Tidak perlu jutek seperti itu, sayang. Aku antar kau pulang ya”
“Aku bilang tidak! Lepaskan aku!” kata ku sambil berusaha melepaskan tangan nya
“Sudah menurut saja, Carl!” cih, kau pikir aku sebodoh apa sampai mau pulang denganmu?
“Tidak!” aku masih memberontak tapi apa daya, tenaga ku yang kecil tidak mempengaruh pada tangan nya yang besar itu.
Tiba-tiba saja Varrel mendekatkan wajahnya kepadaku, apa yang ia lakukan? Fuck. Ia mencium bibir ku dengan sangat kasar dan sesekali menggigit bibir ku dan meninggalkan rasa nyeri disana. Aku terus memberontak, tak terasa air mata mengalir membasahi pipiku dan sampai pada akhirnya--
BRUK!
Ia sudah tersungkur ditanah karena seseorang memukul tepat diwajah nya. Saat aku menoleh—Niall? What the hell are he doing here? Aku membuka mulut ku lebar dan air mata masih mengalir diwajah ku di ikuti nafas ku yang terengah-engah. Niall masih memukuli Varrel dan aku hanya bisa mematung ditempat ku berdiri sekarang. Varrel tidak berdaya dibuat oleh Niall, aku bisa melihat mata Niall memancarkan kekesalan yang mendalam terhadap pria itu.
Akhirnya Niall menjauhi Varrel lalu menarik tangan ku menuju mobil nya. Tangisan ku semakin pecah ketika sudah berada di mobil Niall, bagimana bisa first kiss ku di curi oleh orang brengsek seperti Varrel!
“Ssh, it’s okay Carl, i’m here” kata Niall sambil membawa ku ke dekapan nya
“A-a-ku t-takut N-Ni” aku masih gemetaran, “Bibir ku terasa sakit, Ni”
“Bagaimana bisa?” tanya Niall, aku hanya menggeleng
Niall melepaskan ku dari pelukkan nya dan mengangkat dagu ku bermaksud untuk melihat ke mata biru nya. Niall memajukan wajah nya dan akhirnya bibir Niall dan bibir ku bertautan. Berbeda dengan Varrel, Niall kiss me softly. Aku bisa merasakan kelembutan yang Niall berikan, perlahan-lahan rasa sakit ku hilang karena Niall mengobati nya.
Niall mulai melepas ciuman nya dan menempelkan dahi nya di dahi ku. Mata ku masih memejam karena masih bisa merasakan bibir nya, walaupun ia sudah tidak lagi mencium ku.
“Better?” ucap Niall, aku mengangguk
“T-Terima kasih, Niall. Aku gak tau gimana jadinya kalau gak ada kamu tadi, mungkin aku sudah jadi korban dari Varrel.” Jawab ku
“Sebenarnya siapa dia?” tanya Niall
“Huh? Hmm, d-dia adalah badboy kelas kakap yang ada di kampus. Tadi pagi aku tidak sengaja menabraknya, lalu ia berkata bahwa urusan kita belum selesai. Aku tidak tau maksud dari perkatan nya apa. Ciuman itu benar benar diluar dugaan ku” jelas ku, aku benar benar benci dengan Varrel.
Aku tidak tau apa yang sedang dipikiranku sekarang, yang jelas aku ingin memotong mulut nya yang telah mencuri ciuman pertama ku. Bukan kah ciuman pertama itu lembut dan mengesankan? Walaupun aku tidak membalas nya, tapi tetap saja dia mencuri first kiss ku!
Argh, fuck you, jerk!
**
“Hey, guys” sapa Niall
“Hello!” ucap teman-teman nya serempak
“Carl? Are you okay?” tanya Liam
Oh god, what should I say? Ambillah aku sekarang, Tuhan. Tapi, kembalikan lagi jika mereka sudah tidak menanyakan apakah aku baik-baik saja.
Tentu saja tidak bisa begitu, bodoh sekali aku.
Ya, sekarang aku sudah berada di basecamp One Direction. Niall membawa ku kesini supaya aku bisa lebih tenang. Karena sedari tadi di mobil, mata ku tiada hentinya mengucurkan gumpalan-gumpalan air yang membasahi pipi ku.
“Huh? Ya, i’m okay” aku berusaha senyum semanis mungkin didepan mereka
“Eyes can’t lie, Carl!” ucap Louis
“Tell us, what’s wrong? Mata mu sembab” lanjut Zayn
“Silahkan duduk dulu” kata Harry sambil menepuk-nepuk sofa
Aku menatap Niall yang berada disamping ku, Niall mengangguk pertanda aku disuruh duduk dan menceritakan semuanya
Aku menarik nafas panjang dan menceritakan dari awal aku telat sampai Niall meninju Varrel.
Apa aku lupa sesuatu?
Hmm, tentu saja. Aku tidak menceritakan kalau Niall mencium ku.
“Really? Tapi kenapa tiba-tiba dia menciumu? It’s really makes no sense” tanya Liam
“It’s really really unexpected, Li” ucapku, “mungkin mencium wanita sudah hal yang lazim baginya” ucapku sambil mengusap pipi ku yang basah karena air mata. Aku menangis.
“I’m sorry to hear that, Carl” ucap Louis,
Kemudian semuanya mendekat dan memeluk ku, tak terkecuali dengan Niall yang saat ini berada disampingku. Aku merasa nyaman bersama mereka.
"Thank's guys, you make me feel better" ucap ku haru
"Bukan nya ini yang dimaksud dengan sahabat? completed each other, right?" kata Liam yang sama bijak nya dengan Sharon
"Now, hapus air mata mu, pretty" ujar Niall
Apakah barusan ia berkata pretty?
Oh god.
Aku berlebihan.
**
A/n
Hey! maaf ya kalo di part ini ada mengandung unsur kissing nya, tapi emang alurnya gitu hehehehehe. Maaf juga kalo feel nya ga dapet soal nya baru pertama kali bikin cerita yang kayak gini huhehehehe.
Vomments, pls? thanks a lot! x
Niall's wifey x
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected // Horan
FanficCharlie Daphne Rose. Hanya seorang perempuan yang sama dengan perempuan lainnya. Tapi hidup biasanya berubah saat bertemu salah satu artis besar yaitu Niall Horan. Hubungan mereka tidak berhenti sampai di pertemanan saja. Rasa yang tak biasa mulai a...