Chapter 6 - Varrel?

88 10 2
                                    

NIALL’S POV

Aku sempat kaget bahwa Carl tertidur di bahu ku saat kita sedang menonton Toy Story, film kesukaan Liam. Aku membiarkan Carl tetap tidur di bahu ku, mungkin dia sangat lelah, sampai-sampai saat film sudah habis Carl masih tetap di posisi nya. Dia cantik jika sedang tidur, wajahnya yang polos sama sekali tidak memperlihatkan begitu galak nya dia saat pertama kali bertemu dengan ku. Aku tidak sadar bahwa sedari tadi aku tersenyum sambil menatap wajah cantik Carl.

“Hey mate, jangan di tatap terus, ayo cepat bangun kan. Kita akan segera makan malam!” ucap Liam

“Apa perlu aku yang membangunkan gadis cantik ini?” goda Harry

Don’t you dare! Biar aku saja yang membangunkan nya. Lebih baik kalian turun duluan nanti aku dan Carl menyusul.” Ujar ku dan Harry mengangkat tangan nya ke udara pertanda dia mengaku kalah. Mereka pun mulai turun dan menyisakan aku dan Carl.

“Carl?” ucapku sambil menepuk pipi sebelah kiri nya dengan lembut, “Ayo bangun, film nya sudah selesai dan kita akan segera makan malam” lanjut ku

“Hmm?” ia mulai membuka mata nya perlahan dan menyesuaikan cahaya yang masuk, “Apa aku tidur terlalu lama?” ucap nya lalu membenar kan posisi nya menjadi duduk

“Tidak, kau hanya tidur—“ aku mulai menghitung dengan jari-jari ku, “3 jam!”

“Hah? Itu lama, bodoh” ucapnya sambil memutarkan kedua bola mata yang indah dan aku hanya nyengir

“Dasar tukang tidur!” kata ku dan menyolek hidungnya. Tatapan mata nya yang lurus seketika langsung menoleh ke arah ku, aku langsung beranjak dan lari

“Apa kata mu, Horan?” aku bisa melihat dia mulai mengejar ku, jadilah adegan kejar-kejaran.

Kami hampir mengelilingi ruangan ini, kami terlihat seperti anak kecil berumur 5 tahun yang sedang berebut permen. Adegan ini terus berlanjut sampai berhenti ketika Carl tidak sengaja menabrak dinding, aku yang sebelum nya jauh langsung mendekat ke arahnya yang sedang meringis kesakitan.

“Carl? Are you okay?” aku langsung ikut menyamakan posisi ku dengan nya

Absolutely not, Horan. Sejak kapan dinding ini disini?”

“Sejak basecamp ini dibangun tentunya, Rose” balas ku, aku bisa melihat di sekitar lutut nya menjadi lebam. Mungkin karena benturan nya terlalu keras.

“Bisa berdiri tidak?” tanya ku dan dia langsung mengangguk cepat,

Ia mulai mencoba untuk berdiri tapi nihil, kaki nya masih lemas dan dia jatuh lagi, “Ya sudah, sini biar aku gendong sampai ke bawah”

“Eh, tidak tidak. Aku bisa—“ ucapan nya terpotong saat aku langsung mengaitkan tangan nya di leher ku dan menggendong nya ala bridal style.

“Kau sungguh berat, nona” kata ku menggoda nya,

“Memang, siapa yang suruh untuk menggendong ku” lalu ia menjulurkan lidah nya.

Saat sudah sampai bawah, aku bisa melihat the boys sedang menyiapkan makanan. Mereka yang tadi nya fokus pada kerjaan masing-masing seketika langsung melongo saat melihat ku menggendong Carl. Sudah pasti.

“Hey, ada apa dengan Carl?” tanya Louis

“Dia jatuh karena ulah nya sendiri” jawab ku dan mendudukan Carl di kursi makan

“Enak saja, ini ulah mu, Niall” aku hanya bisa menahan ketawa ku,

“Sudah sudah, lebih baik kalian duduk disini kita makan sama-sama” ucap Liam seperti menyuruh anak-anak nya makan

Unexpected // HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang