Rencana

22 1 0
                                    

Pagi di minggu kedua perkuliahan Alfin beranjak dari tempat tidurnya dan segera ganti pakaian untuk membeli sarapan nasi kuning seperti biasa. Setelah membeli nasi kuning ia pun kembali ke kost-an dan segera sarapan walaupun belum mandi. Kelas nya hari ini dimulai jam delapan pagi dengan matkul kalkulus dan PKN.

Selesai mandi ia langsung bergegas pergi ke kampus karena waktu menunjukan pukul setengah delapan pagi. Di perjalanan menuju ke kampus hp Alfin bergetar menandakan ada notifikasi yang masuk, ia pun segera mengecek hp nya itu dan ternyata ada sms yang masuk dari ibu nya.

"Nak uang bulanan kamu udah ibu transfer coba cek rekening kamu, hemat hemat ya jangan boros"

"Iya bu terima kasih"

Ibu nya sudah mengirim uang bulanan untuk kebutuhan sehari hari Alfin selama di Bandung, ia pun sangat bahagia terpapar senyum diwajahnya dan semakin bersemangat pergi ke kampus. Ternyata benar kebahagiaan remaja itu bukan cewe melainkan uang.

Begitu tiba di kampus Alfin langsung menuju ke tempat Sanusi, Raka, dan Wawan yang sedang berkumpul, mereka sedang membahas apa yang akan dipelajari di perkuliahan sekarang. Di tengah perbincangan mereka tiba-tiba Indra si ketua kelas memberi kabar bahwa perkuliahan kalkulus hari ini dilaksanakan secara asinkronus atau tidak tatap muka dengan dosen, dan dosen hanya memberi tugas dan materi saja melalui ketua kelas.

Mendengar kabar tersebut mereka langsung pergi ke warung dekat kampus tempat biasa mereka nongkrong untuk sekedar ngopi sambil menunggu jam perkuliahan kedua dimulai yaitu setelah waktu dzuhur. Disana mereka sembari mempelajari materi dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Wijaya selaku dosen pengampu untuk mata kuliah kalkulus.

"Oh jadi begini cara penyelesaiannya" Ucap Sanusi sambil membaca materi

"Ini sih materi yang gue pelajari di SMA" Ucap Alfin

"Mungkin Pak Wijaya mau mengulang kembali materi sekolah kita" Ucap Sanusi

"Entah apa yang kalian bicarakan woi, gue liat materi nya aja mual" Ucap Wawan

"Lu bener Wan, mata gue aja sakit liatnya" Ucap Raka

"Oke dah paham materinya tinggal ngerjain tugasnya" Ucap Sanusi

"Wih San lu bisa cepet banget ngertiin materinya" Ucap Alfin

"Ngertiin materi tuh gampang yang susah tuh ngertiin cewek hahaha" Ucap Sanusi

Kopi dan makanan yang mereka pesan tiba dan dihidangkan oleh bapak bapak pemilik warung tersebut

"Ini pesanannya mas kopi empat, mie goreng nya dua, sama mie rebus nya dua"

"Oh iya makasih pak" Ucap Wawan sambil mengambil pesanannya

"Sip beres mana pesenan gue" Ucap Sanusi

"Wiih lu dah beres ngerjain tugas nya?" Ucap Alfin keheranan

"Udah wong cuma dua soal doang" Ucap Sanusi

Mereka pun menyantap makanan yang mereka pesan, dan disela sela mereka makan ada satu mahasiswi yang berbelanja di warung tersebut. Alhasil ia pun menjadi korban rayuannya Wawan si buaya, si cewe tersebut hanya tersenyum dan tidak terlalu menanggapi rayuannya Wawan, setelah berbelanja si cewe itu kembali ke kampus.

Makanan sudah disantap habis kopi sedang mereka nikmati, disela sela obrolan Alfin membelokan pembahasan mereka ke rencana yang selama ini ia simpan, ia pun menjelaskan rencana nya itu ke teman teman nya dan mereka pun menyimak bahkan tertarik dengan rencana nya Alfin

"Bro gue mau ngajak kalian usaha, jadi kita kuliah tuh nggak cuma sekedar kuliah tapi bisa juga ngehasilin uang"

"Emang usaha apa Fin?" Ucap Wawan

Setelah HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang