Ini Hari Apa Sih?

58 1 0
                                    

Kala itu Alfin sedang ada perkuliahan di kampus, sebenarnya untuk mata kuliah hari ini sudah diberitahu sebelumnya yaitu asinkronus atau tidak tatap muka karena Pak Cecep waktu itu sedang ada tugas keluar kota namun ia tetap pergi ke kampus untuk mengembalikan buku yang sempat ia pinjam ke perpustakaan. Setelah mengembalikan buku ia tadinya ingin langsung pulang ke kost-an untuk bersih-bersih kamar karena sudah lama juga ia tidak membersihkan kamarnya yang sudah seperti kapal pecah menurut Ibu Rosa, namun sebelum pulang ia pergi dulu ke pasar untuk membeli bahan masakan buat seminggu kedepan dan juga membeli stok kopi untuk di kost-nya karena untuk stok kopi di kedai itu urusan Raka.

Sesampainya di pasar ia pergi untuk membeli daging ayam dan sayur sayuran, untuk sekarang Alfin sudah mulai bisa memasak karena ia diam-diam sering membaca buku-buku tentang resep dan cara memasak.

"Ayam sekilo berapa bu?"

"Dua puluh empat ribu"

"Harga lagi naik ya bu?"

"Iya jang dari tiga hari kemarin sembako lagi naik"

Alfin pun terpaksa membeli ayam dengan harga segitu karena setelah ia survei di lapak lapak yang lain harganya pun tidak jauh beda, setelah membeli ayam ia kemudian pergi ke tempat bapak bapak yang jual sayuran. Disana ia membeli bahan bahan untuk membuat sayur asem dan tak lupa dengan bumbu sayur nya agar rasa sedap nya bisa meresap hingga kuah sayur terakhir.

Setelah membeli semua bahan masakan yang ia butuhkan Alfin pun segera pulang ke kost-an, sementara itu di depan pintu kamar kost-nya sudah ada satu orang misterius yang duduk menunggu di depan pintu kamarnya, orang tersebut mengenakan jaket berwarna biru tua dan mengenakan kupluk. Tak lama Alfin pun tiba di kost-an nya dan merasa aneh dengan orang yang berada di depan pintu kamarnya, karena penasaran ia pun mulai mendekati si orang tersebut dan bertanya padanya.

Alfin menepuk pundak si orang tersebut dari belakang

"Lu siapa?"

Seketika orang tersebut berbalik badan dan hendak memukul Alfin namun ia dengan sigap menghindari pukulan dari orang tersebut.

"Woi gue nanya baik baik ya" Ucap Alfin yang baru saja menghindari pukulan dari orang tersebut

Nampaknya orang tersebut terus berusaha untuk memukul Alfin entah karena alasan apa, dan tiba-tiba

"Uhhh" Ucap Alfin yang kesakitan

Alfin nampaknya terkena lima pukulan dari si orang tersebut di bagian perutnya dan tiga pukulan mengenai mukanya, dia sudah seperti babak belur. Hal itu membuatnya merasa kesakitan, lalu orang itu menunduk dan hendak membisikan sesuatu kepadanya namun hal itu tidak sempat dilakukan karena kelakuan orang tersebut telah diketahui oleh Lina yang baru keluar rumah hendak menyapu halaman.

"Heh siapa kamu!!?" 

Si orang tersebut tiba-tiba lari setelah Lina memergokinya, dan Lina pun segera menghampiri Alfin yang sedang terpungkur karena kesakitan.

"Ya ampun Mas gak kenapa napa?"

"Nggak kok Lin, gue baik baik aja"

"Siapa yang tadi Mas?"

"Gue juga nggak tau, gue nyampe sini dia udah ada di depan pintu kamar terus mukulin gue"

"Ya ampun kasihan banget, cepet duduk Lina obatin yang memarnya"

Lina pun bergegas mengambil kotak p3k yang ada di dalam rumahnya untuk mengobati Alfin yang terluka, sementara itu Alfin dipaksa duduk di kursi depan kamarnya sambil menunggu Lina datang dengan membawa kotak p3k.

Lina meneteskan rivanol ke kapas yang dibawanya dari dalam kotak P3K dan selanjutnya kapas beroleskan rivanol itu akan diusapkannya ke muka Alfin untuk mengurangi efek memar yang dideritanya karena dipukuli oleh orang yang tidak jelas asal usulnya tersebut.

Setelah HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang