Stay With Me [JisungChenle]

•Stay With Me• [conflict again]

Sebelum membaca harap mengevote dan meninggalkan jejak!

PLAGIAT MENJAUH
Ini murni karangan saya

@bxbyynon

Jeno dan Jaemin menghilang dari hadapan Jisung dan Chenle, mereka pun hanya tertawa melihat sepasang kekasih yg sedang memilih wahana permainan.

"Mau bermain lagi baby?" Tanya Jisung kearah Chenle.

"Heumm mauu, ayoo Hyung" kini Chenle menarik tangan Jisung untuk menelusuri wahana lainnya.

Happy reading!

"Uhh hyung sudah, aku capek" tangan Chenle terulur memegang tangan Jisung, memang sendari tadi Chenle dan Jisung bermain hingga 10 wahana permainan membuat Chenle merasakan kakinya sangat lah pegal.

"Kau capek? Okelah kita pulang sekarang mau?" Tawar Jisung kepada Chenle, ia mengelus dahi kekasihnya itu yg penuh dengan keringat.

"Oke, tapi kita mampir membeli es krim dulu umm–" pinta Chenle dengan muka yg memelas agar Jisung membelikannya es krim

"Baiklah kita membeli es krim—" Jisung menjeda omongannya dan mendekat kearah kuping Chenle dan berbisik "—omong-omong lubang mu tidak sakit?" Lanjut Jisung dengan seringai diujung bibirnya.

"YA! HYUNG!!! JANGAN MEMBAHAS ITU LAGI AKU MALUUU" muka Chenle pun penuh dengan rona merah ketika mendengar perkataan Jisung.

"Hahaha baiklah aku tidak membahas itu lagi baby, ayo kita beli eskrim" ajak Jisung kembali.

"Huhh- awas saja hyung tidak membahas itu lagi!—" Chenle menyeringai dan mendekatkan kearah kuping Jisung dengan agak sedikit menjinjit "—kalau kau membahasnya lagi kau tidak akan mendapatkan jatah lagi" setelah melanjutkan perkataannya Chenle berlari menuju suatu toko es krim.

"Bisa mati aku jika tidak mendapatkan jatah lagi" Jisung berjalan mengejar Chenle yg sedang memesan es krim.

Sudah beberapa minggu hubungan Chenle dan Jisung semakin dekat, tentunya membuat Jisung berubah, salah satunya semakin sering senyum-senyum sendiri ketika mengingat Chenle. Jeno yg melihatnya hanya berfikir apakah bosnya ini gila ?

"Ya!! Kau gila hah?" Tanya Jeno, ia cukup meragukan kalo bosnya ini sehat-sehat saja jiwanya.

"Siapa yg gila?"

"Kau lah siapa lagi hah?!"

"Kau mau ku kirimkan surat pemecatan mu?" Ancam Jisung