Jingga keluar dari kamar hotelnya sambil menarik kopernya. Dimas sudah menunggu di bawah dan mereka hari ini akan pindah hotel. Saat Jingga akan menuju ke lift, Wisnu sudah menunggunya di sana.
"Jingga" Panggil Wisnu.
Jingga terdiam, dia menarik nafas dalam agar dia bisa tetap tenang dalam menghadapi Wisnu.
"Ada apa?" Tanya Jingga."Bagaimana kabarmu?" Tanya Wisnu
"Aku baik" Jawab Jingga singkat.
"Maafkan aku Jingga, perkataanku dulu pasti sudah sangat menyakitimu. Aku menyesal, semoga kau bisa memaafkan aku" Ucap Wisnu.
"Jangan di bahas lagi, sudah berlalu. Anggap saja kita tidak pernah bertemu Wisnu. Kau sudah berkeluarga dan aku ucapkan selamat atas pernikahanmu" Ucap Jingga tulus.
"Terima kasih" Ucap Wisnu.
"Aku harus segera pergi" Ucap Jingga.
"Wisnu" Panggil Grace. Dia melihat Wisnu baru saja berbicara dengan Jingga.
"Kenapa kamu di sini, istri kamu nyariin kamu dari tadi" Ucap Grace.
"Iya ma" Ucap Wisnu.
"Jingga, Wisnu udah nikah jadi jangan ganggu lagi walaupun hanya sekedar bicara" Ucap Grace
"Maaf ya, Wisnu yang menunggu aku di sini bukan aku. Lagipula aku juga udah gak peduli sama dia tante dan aku bersyukur dia sudah menikah karena itu tandanya Tuhan masih menyanyangiku dan menjauhkan aku dari pria plin plan seperti dia. Aku juga bersyukur tidak menjadi menantu tante" Ucap Jingga kesal. Dia sudah berusaha menghindari Wisnu tapi dia malah di tuduh seperti ini.
"Gak sopan" Ucap Grace
"Saya menghargai tante tapi bukan berarti tante bisa menginjak harga diri saya dan keluarga saya. Kami memang orang gak punya tapi kami punya harga diri tante. Kami gak haus akan harta tante, aku dulu murni dan tulus mencintai Wisnu tapi tante memutar balikkan fakta yang ada".
"Memang keluarga kamu hanya mau morotin keluarga kami" Ucap Grace.
"Apa buktinya tante? Gak ada buktinya kan? Tante asal bicara dan Wisnu percaya tapi sudahlah, semoga ini terakhir kalinya saya bertemu dengan keluarga tante" Ucap Jingga.
Lift terbuka dan tampaklah sosok Dimas. Dimas menghampiri Jingga sambil tersenyum.
"Ada apa?" Tanya Dimas"Tidak ada apa-apa" Ucap Jingga
"Ayo kita pergi" Ucap Dimas
Wisnu melihat ke arah Dimas begitu juga Grace. Mereka tidak menyangka Jingga bisa bersama seorang pria dan pria itu terlihat bukan pria sembarangan.
Di dalam lift Dimas melihat ke arah Jingga yang hanya diam.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Dimas"Aku baik jangan khawatir".
"Syukurlah, aku gak mau kau bersedih. Aku tahu dia Wisnu dan aku harap kau jangan bersedih lagi karena dia" Ucap Dimas.
"Makasih Dimas, aku baik-baik aja dan aku puas sudah mengeluarkan isi hatiku".
"Itu baru Jingga" Ucap Dimas sambil tersenyum.
***
Jingga dan Dimas meninjau proyek baru perusahaan Dewantara. Mereka perwakilan Dewa saat ini. Jingga keluar dari mobil bersama Dimas. Jingga menggunakan celana panjang dan kemeja yang pas di tubuhnya dan sebuah kaca mata hitam. Dengan riasan yang tipis tidak mengurangi kecantikan Jingga.Dimas juga terlihat tampan hari ini dan Jingga sangat bahagia bisa melihat ketampanan Dimas hari ini walaupun sebenarnya setiap hari Dimas tetap terlihat tampan bagi Jingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA
RomanceJingga tidak menyangka hidupnya akan berliku seperti ini. Kehilangan dan Kebahagian dia rasakan di saat bersamaan. Jingga tidak tahu apakah dia harus sedih atau bahagia di saat yang bersamaan. mampukah Jingga menjalani hidupnya ataukah dia akan meny...