One

244K 22.3K 7.7K
                                    

7 tahun kemudian

"Mommy, mommy oh my god. Where are youuu" seru seorang anak perempuan berusia 6 tahun dengan heboh dan menggelegar di rumah sederhana tapi tanahnya luas

Anak perempuan itu terus berteriak mencari mommy-nya yang tak terlihat dimana dimana

"Mommmmm, where are youuu?" teriaknyaaa

"Bee, jangan teriak ih. Kebiasaan kamu itu" tegur seorang wanita berambut pendek, berawajah imut nan manis itu dari arah belakangnya

Anak perempuan itu menoleh dan melihat mommy-nya memakai daster dan memegang bak berisi sayur mayur

Mata anak perempuan itu membulat

"seriously mom? Penampilan macam apa itu? Ck ck ck" komennya lalu memutari tubuh mommy-nya itu

"Memang kenapa? Mom masih cantik kok meski pake daster juga"

"Mirip pembantu"

Plakkk

"Mulutnyaa" geram sang mommy setelah menampar pelan mulut sang putri

"Hehe maap mom killaku sayang" cengirnya

"Kamu baru pulang sekolah kenapa teriak teriak sih? Bukannya ganti baju dulu" kata Killa sambil berjalan menuju dapur untuk menaruh sayurannya dan diikuti oleh anaknya itu seperti itik yang takut kehilangan induknya

"Woahh iyaa mom, aku ada kabar heboh donggg" seru heboh

Killa melirik putrinya yang berisik , suka heboh dan sedikit lebay itu. Entah darimana sifat itu dimilikinya, padahal dulu Killa tidak seperti ini. Yaa walaupun dia dulu berisik juga sih

"Tadi masak aku di sekolah kan ya mom. Ada anak yang mau sok sokan bully aku dong mom, masak dia bilang gini "Bianca gausah gatel sama pacar aku ya? Reno ini pacar aku" terus habis itu ya mom aku balas gini "Kata mommy kita masih kecil jadi gabaik pacar pacaran, ambil aja reno. Toh bia gak minat" gitu mom sambil bia hempasin rambut bia ke wajah sok cakep aura hehe, terus aura mewek masak mom ahaha. Keren nggak bia mom?" cerita panjang lebar seraya menirukan gaya bicara temannya itu

Killa memandang Bia, Bianca Syakuela G. putrinya yang sudah dia rawat 7 tahun ini. Putrinya yang cantik sangat cantik, manis , pintar, kadang dingin dan berisik benar benar perpaduan Killa dan Bara. Killa bersyukur dulu memilih membesarkan Bia

Killa mengelus rambut panjang coklat putrinya itu seraya tersenyum

"Bia-nya mommy memang keren, lagian cabe mana sih aura itu? Masak masih kecil udah kenal pacar pacaran?"

"Cabe pasar yang 5kg harga 2k mom ahaha" canda Bia

Killa menabok bokong Bia membuat Bia meringis lebay

"Mommy, pantat bia jangan ditabok dong. Kalau nanti pantat bia kempes gimana? Gak seksi dong ih" kesalnya

Killa terkekeh "Ya lagian kamu ada ada aja. Mana ada cabe 5kg 2k ih. Cabe mah mahal sekarang"

Bia hanya mengerucutkan bibirnya dengan kesal, mommy-nya tak bisa diajak becanda.  Bia pun berlalu dari dapur meninggalkan sang mommy yang gemas dengan tingkah Bia

"Mau kemana?" teriak Killa

Bia berhenti melangkah dan melihat Killa

"Mandi lah, bia gak bisa bau asem gini. Nanti malu sama bebek bia yang rajin mandi" kata Bia sambil mengibaskan rambutnya dan pergi

Killa menggelengkan kepalanya "Anak siapa sih?" gemasnya

Membesarkan Bia bukanlah hal yang mudah bagi Killa, apalagi Killa single parent. Tentu dengan tangis dan keringat Killa selama ini dia bisa membesarkan Bia dengan baik dan tanpa kekurangan apapun

7 tahun sudah dilewati Killa dengan suka dan duka, entah berapa banyak resiko yang diambilnya hingga dia bisa berada dititik ini. Dimana dia bisa membeli rumah sederhana dengan tanah luas untuk bercocok tanam, menyekolahkan Bia di Sd internasional ini dengan uangnya.

Killa membuka usaha Caffe SB' Caffe yang cabangnya sudah ada dimana dimana dan selalu ramai. Tentang keluarganya, 3 tahun lalu Killa sudah memberitau mereka semua tentang Bia dan kejadian dirinya serta Bara. Dan tanggapan mereka haru , sedih , sakit dan senang, senang karena mereka mendapat cucu perempuan, haru dan sedih akan penderitaan putrinya yang tak diketahui oleh mereka.

******

Syakilla Aurelia Vauzel, 3 kata itu terus menerus ada dibenak dan pikiran seorang lelaki tampan dengan jas mahal yang membalut tubuh atletisnya

7 tahun sudah, selama 7 tahun dia terus mencari keberadaan Killa, Killanya, hidupnya dimana pun itu. Tapi tak pernah ketemu, bahkan para anak buahnya pun tak dapat mendapat petunjuk sedikit pun tentang Killa

Lelaki itu memandang tajam pada kaca yang menampilkan kemegahan kota New York ini. Tak lama dia merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya

"Sayangg" panggil seorang perempuan

Lelaki itu menoleh dan melepas paksa pelukan gadis itu membuat gadis itu menatap tak suka pada lelaki itu

"Again? Kau menolakku lagi bara?" pekik gadis itu

Yap, dia adalah Bara Radjanata Georgino. Lelaki dingin, tampan, kaya serta kejam yang menjabat sebagai CEO di G'K Company.

Bara menatap datar pada gadis dihadapannya ini

"Kenapa?"

"Serius? Kamu tanya aku kenapa? Bara gak lucu, kenapa kamu berubah gini?"

"Bela, jangan pura pura bego" kata Bara lalu dia melangkah untuk duduk di sofa seraya menuangkan wine lalu menyesapnya

Bela menghentakkan kakinya dengan kesal lalu dia duduk di depan Bara

"Kamu masih nyari dia? Sudahlah bara, lupain dia. Ngapain kamu nyari dia yang udah ilang entah kemana" kata Bela seraya memutar bola matanya malas

Bara mencengkram erat gelasnya dan memandang tajam pada Bela

"Diam atau keluar" tekannya

"Bar please, kita udah tunangan 4 tahun lalu. Kamu gaada niatan nikahin aku? Mama udah nanyain terus? Kamu jangan mikir killa terus dong, siapa tau dia juga nikah bara"

Pranngggggg

Bara membanting gelasnya ke tembok membuat Bela terlonjak kaget. Bara emosi mendengar perkataan Bela bahwa Killa sudah menikah. Killa hanya miliknya

"Keluar" kata Bara dengan dingin

Bela bergetar ketakutan "Bar tapi...."

"KELUAR" bentak Bara

Bela menangis, hatinya sakit mendengar Bara membentaknya. Bela pun langsung pergi dari sana. Bara mengepalkan tangannya

"Aarrgghhh" teriaknya

Brakk, prankk, pyarrrr

Bara mengamuk, yap Bara selalu seperti ini jika dia sedang emosi apalagi Killa sudah pergi jadi emosinya semakin tak terkendali. Menyesal? Pasti, Bara sudah mengetahui semuanya setelah dia mendapat surat dari pembantunya Killa 7 tahun yang lalu. Bara tak menghampiri rumah Killa, tapi bibi lah yang berinisiatif memberikan surat itu pada Bara

Bara sangat merindukan Killa, bahkan dia hampir bunuh diri hanya karena merasa bersalah pada Killa, bagaimana keadaan Killa dan bagaimana keadaan anaknya?

Bara kembali mengamuk hingga sang asisten masuk dan menyuntik Bara menggunakan obat penenag

Yap begitulah kiranya kehidupan Bara saat ini. Kehilangan Killa beserta anaknya merupakan pukulan terberat bagi Bara serta rasa penyesalan itu terus menggerogoti perasaannya.

Jika waktu bisa diputar kembali maka Bara akan dengan senang hati mengikat Killa dalam ikatan suci saat Killa mengatakan dia hamil.

*****

Sekarang aja baru nyesel ya bar? Dulu dulu kemana?

Haha, kesian si bara.
Babang ganteng sama author aja, eh canda deh.

Jangan lupa commen dan like ya guys
Muahhhh

Oh My Baby Girl, Im Sorry!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang