E N A M

35 9 0
                                    

Tidur siang Vun terganggu oleh getar dari hpnya. Ah video call dari keempat temannya ternyata. Dengan malas, Vun mengangkat panggilan itu

"HALOO MPUUN" suara Kayla yang pertama terdengar. Vun melihat latar tempat Kayla adalah di daerah Malioboro. Dari mana Vun tau? Kan Vun hobi mengelilingi Indonesia daari google maps.

"Lo doang yang liburan di kost, Mpun" ejek Hira. Vun sendiri masih menatap keempat temannya dengan daya mata 3 watt.

"Baru bangun, Mpun?" kan, cuman Nilfa yang pengertian

"Bukan baru bangun, Nil, tapi kebangun. Udah ah, ngantuk banget ini, ntar malam aja vc-annya" Vun hendak menutup panggilan tersebut sepihak namun intrupsi Kayla menghentikannya

"Eh jangan dulu dong, gue kan mau pamer ke lo yang liburan di kost doang"

"Gak iri tauk, Mpun bisa kok jalan-jalan di google maps"

Terdengar suara tawa Nilfa dan Fayza setelahnya.

"Pija, Pija gak ke jembatan merah?" tanya Vun kepada Fayza

Fayza menggeleng, "Jembatan ampera, Mpun. Lagian rumahku gak jauh dari jembatannya"

Vun mengangguk tanda mengerti, "Keliatan sih mana yang pamer. Video call kok deket sungai" sindir Vun kepada Hira

"Ape lo? Balik lo sana ke rumah, cek kartu keluarga, tau tau udah di banned aja lo dari KK" balas Hira

"Males. Dah ah mau tidur lagiii, Mpun tutup ya? Assalamu'alaikum"

Pip

Panggilan dimatikan secara sepihak oleh Vun. Gadis itu kembali menutup matanya mencoba tidur kembali namun tidak bisa. Vun jadi kepikiran sama omongannya Hira. Sudah lama memang ia tidak bertemu papa atau mamanya.

Vun rindu jadinya. Tapi kalau Vun menemui mereka, itu sama saja mencari gara-gara dan menyakiti hati sendiri. Vun kan love herself sekali.

"Huahh" gadis itu menguap lebar. Matanya mengarah ke jam dinding yang menunjukkan pukul 15.05

"Nge-mall ah, ngecek harga" setelahnya gadis itu bersiap untuk mengecek harga di Mall

:) :) :)

Niat Vun tidak meleset memang, buktinya sudah 45 menit ia di Mall besar ini dan sudah semua lantai ia kelilingi belum ada satu pun kantong belanja ditangannya.

Lelah berkeliling tanpa tujuan, Vun memutuskan makan di salah satu restoran cepat saji di lantai tiga mall ini.

Setelah memesan makanan, Vun duduk di meja nomor 27. Berjarak dua meja dari tempatnya, Vun melihat keluarga kecil sedang makan bersama. Vun taksir keluarga itu terdiri dari ayah, ibu dan seorang laki-laki berumur 5 tahun.

Serong kiri dari meja Vun, satu keluarga juga tengah makan bersama, bedanya dari keluarga yang tadi, anak di keluarga ini mungkin sudah duduk di bangku menengah pertama.

Ah indah sekali, Vun sampai tersenyum dibuatnya.

Sambil makan, Vun sesekali melihat ke arah kedua keluarga tadi. Sambil membayangkan kalau ia yang menjadi anak berumur 5 tahun atau tidak menjadi anak SMP yang sedang dirangkul oleh ayahnya sambil tertawa.

"Enak banget ya, Ma, Pa, jadi mereka. Makannya disuapi kalian, gapapa deh, yang penting kita makan di restoran bareng" gumam Vun lalu mengusap air mata yang menggenang di kedua matanya.

Iya, keluarga yang punya anak berumur 5 tahun tadi adalah keluarga baru ibunya dan keluarga yang duduk di serong kirinya adalah keluarga baru ayahnya. Mungkin mereka sama-sama tidak sadar satu sama lain.

MPUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang