02. An Invitation

447 73 0
                                    

How about I pick you up at 9?
Meet me outside
Baby, its a vibe

──────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰──────

Hal pertama yang Hongjoong lihat ketika memasuki studionya adalah raut wajah Eden Kim yang menyambutnya sambil menyeringai. Dalam artian, mesum.

"Bagaimana kencanmu?" Eden menepuk tempat kosong di sofa yang tengah ia duduki, "Ceritakan semuanya padaku."

"It's not a date, you idiot."

"Hey, I'm older than you!"

Hongjoong terkekeh kemudian mendudukkan dirinya di sebelah Eden, "Kau ingin mendengar apa?"

"Apapun."

"Aku menjemputnya di kampus lalu kami makan siang bersama, hanya itu."

Dahi Eden berkerut, "Kau mengencani mahasiswa?"

"Seonghwa adalah seorang asisten dosen."

"Teman kencanmu laki-laki?"

Hongjoong mematung sedetik kemudian berdeham singkat, "Bukankah aku sudah memberitahumu?"

"Kau tidak memberitahuku apapun."

"Maaf." Gumam Hongjoong.

Walau setengah kesal, namun Eden tetap tersenyum sambil mengeluarkan sesuatu dari kantong hoodienya. "Sebelas hari lagi, datang ya."

Butuh beberapa detik sampai Hongjoong mengerti maksud dari benda yang kini berada di pangkuannya. "YOU ARE GETTING MARRIED?"

"Calm down, dude."

Hongjoong menggenggam undangan tersebut dengan erat lalu memeluk Eden dari samping, "Congratulations, Hyung."

"Wow, now you call me hyung," Dengan setengah tertawa, Eden membalas pelukan Hongjoong yang sudah ia anggap seperti adik kecilnya sendiri, "Thank you, Hongjoong."

"Aku masih tidak menyangka kau akan menikah." Hongjoong melepas pelukannya, memandangi undangan pernikahan yang tampak elegan dengan pita kecil sebagai pembungkusnya, "Kau tidak pernah bercerita apapun padaku!"

"Hehe, maaf." Eden beranjak dari duduknya, ia hendak keluar dari studio Hongjoong tetapi berbalik kemudian berkata. "Hongjoong."

"Ya?"

"Jangan lupa ajak Seonghwa ke pernikahanku besok, aku ingin melihat seperti apa pria yang mampu meluluhkan hati adik kecilku."

Dan Hongjoong dibuat malu setelahnya.

────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰────

Terdapat sebotol jus jeruk kemasan di atas meja Seonghwa, ia melirik kesana kemari dan tak menemukan siapa pengirimnya, Seonghwa hendak membuangnya di kotak sampah sampai sebuah suara yang begitu ia kenal berkata..

"Aku membelinya dari vending machine," Juyeon datang sambil menunjukkan senyumnya yang hangat dan manis, "Untukmu."

"Benarkah?"

Juyeon mengangguk, "Aku pikir, kau membutuhkan sesuatu yang segar di tengah cuaca panas ini."

Seonghwa tidak suka jus jeruk.

"Terima kasih, aku akan menikmatinya."

Dan Seonghwa tidak pernah menyukai Juyeon.

────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰────

DANCING WHILE WE'RE FALLING ; JoongHwa ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang