06. Date

371 52 9
                                    

You're so ice ice baby
At the same time you melt me down

─────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰──────

Meskipun hari ini sangat terik, tak bisa dipungkiri bahwa Juyeon amat antusias dengan kencan pertamanya bersama Seonghwa. Sudah sejak jauh-jauh hari ia menyiapkan pakaian dan sepatu yang pantas untuk dipakai pada hari spesial ini, padahal ia sendiri belum tau akankah Seonghwa menerima ajakan kencannya. Seumur hidup, Juyeon belum pernah berkencan dengan siapapun. Jadi ia benar-benar antusias sekaligus gugup ketika mengajak Seonghwa untuk berkencan tiga hari yang lalu.

"Kencan?"

Juyeon mengangguk.

"Kita akan pergi kemana?"

"Itu rahasia dan aku jamin kau akan menyukainya."

Seonghwa mengerutkan dahinya tetapi kemudian mengangguk pelan.

Dan Juyeon tidak bisa menahan rasa gembiranya lagi. Hatinya dengan cepat berbunga-bunga dan wajahnya berubah cerah. Ia sendiri telah menyiapkan kencan yang sempurna, bukan sekedar pergi ke bioskop atau toko buku, itu terlalu klise.

Juyeon akan membuat kencan pertamanya benar-benar sempurna dan berkesan untuk Seonghwa.

─────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰─────

Kafe kucing bukanlah tempat yang Seonghwa duga akan ia datangi saat berkencan dengan Juyeon. Sempat terlintas di benaknya bahwa Juyeon akan membawanya kencan ke bioskop, taman bermain, atau toko buku. Tapi ternyata, Seonghwa salah besar.

"Kau suka?"

Seonghwa menoleh dan mendapati Juyeon tengah tersenyum malu-malu padanya.

Ada apa dengan orang ini, batin Seonghwa.

"Aku suka." Jawab Seonghwa cepat. "Aku belum pernah ke kafe kucing sebelumnya jadi ini merupakan pengalaman baru untukku."

Keduanya duduk berselonjor di lantai yang beralaskan karpet dengan kucing-kucing lucu di sekitar mereka. Di paha Seonghwa sendiri seekor kucing berwarna abu-abu tengah tertidur pulas karena usapan lembut dari jemari sang lelaki Park.

Juyeon mengeluarkan ponselnya dan beberapa kali memotret Seonghwa secara diam-diam, tetapi sebenarnya Seonghwa tahu akan hal itu. Percuma untuk dihentikan karena itu akan berakhir sia-sia, jadi Seonghwa memilih diam saja.

"Darimana kau mendapat ide untuk membawaku kencan di tempat ini?" Tanya Seonghwa penasaran, jemarinya masih mengusap perut gembul kucing abu-abu di pangkuannya.

"Beberapa kali aku memperhatikan kau yang sedang menonton video kucing di internet, jadi aku berasumsi bahwa kau merupakan pecinta kucing. Maka dari itu aku membawamu ke sini."

Ucapan Juyeon terdengar tulus, ia begitu memperhatikan detail-detail kecil pada diri Seonghwa. Rasa bersalah menyergap hatinya, Seonghwa tak habis pikir karena ia sempat berpikiran buruk mengenai pria dihadapannya ini.

"Aku tersanjung." Kekehan ringan mengalun dari bibir Seonghwa.

Ini merupakan pertama kalinya bagi Juyeon mendengar teman kencannya itu tertawa. Seonghwa adalah pribadi yang tertutup juga sedikit cuek, tak heran bahwa Juyeon dengan cepat berdebar ketika mendengar tawa singkat yang keluar dari bibir Seonghwa.

"Benarkah?"

Seonghwa mengangguk. "Terima kasih, Juyeon."

Ya Tuhan, bolehkah momen indah seperti ini berlangsung lebih lama? Juyeon benar-benar jatuh hati pada pria dihadapannya ini.

DANCING WHILE WE'RE FALLING ; JoongHwa ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang