Like an angel in a nightmare
You opened up my eyes
Looking in all the wrong places
You're the one I needed this whole timeYou're the sun to the moon
You're my ocean, painted blue
You, I'm nothing without you─────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰─────
Apel menjadi buah favorit Yunho akhir-akhir ini. Entah apa yang membuat pria bongsor itu menjadi tergila-gila dengan segala macam olahan apel mulai dari biskuit, kue, bahkan minuman kaleng. Mingi sendiri dibuat keheranan, tapi asalkan suaminya itu makan dengan lahap, ia tidak masalah.
Di akhir pekan yang cerah, Yunho memutuskan untuk membuat pai apel dan akan dibagikan kepada teman-temannya. Ia sibuk berkutat di dapur sejak pagi dan melarang Mingi untuk ikut campur, sementara suaminya itu menggerutu karena belum mendapat jatah morning kiss karena Yunho yang mengabaikannya.
Selesai! Yunho menatap bangga hasil karyanya yang tampak lezat, ia meminta bantuan Mingi untuk mengemas pai-pai apel tersebut dalam sebuah kotak makan yang cantik. Yunho juga meminta tolong Mingi untuk menemani dirinya mengantar kotak-kotak itu ke teman-teman yang lain. Mingi mau melakukannya asal Yunho memberi jatah morning kiss yang sebenarnya sudah terlambat untuk dilakukan.
Tapi Yunho tetap melakukannya, ia mengecup pipi Mingi ditambah ciuman singkat pada bibirnya. Barulah Mingi secara sukarela mau membantu Yunho yang sekarang hanya menghela napas panjang.
─────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰─────
Hal pertama yang ia lihat saat membuka pintu adalah senyum cerah Yunho yang sedang membawa paper bag di genggamannya.
"Selamat pagi menjelang siang, Hyung!"
Seonghwa balik tersenyum, ia selalu suka dengan kepribadian Yunho yang berapi-api dan membawa pengaruh baik terhadap orang-orang di sekitarnya.
"Selamat pagi juga, Yunho."
"Aku membuat pai apel untukmu, semoga Hyung menyukainya." Yunho menyerahkan paper bag tersebut pada Seonghwa.
"Terima kasih, aku pasti akan menyukainya. Ngomong-ngomong, dimana Mingi?"
"Ia di dalam mobil karena kami masih harus mengantar beberapa pai lagi untuk yang lain."
Yunho sangat baik. Seonghwa mungkin pernah terlibat pertengkaran dan adu mulut dengan pria di hadapannya ini tapi itu semua adalah masa lalu. Ia bahkan masih ingat ketika lengan kokoh Yunho menarik tubuhnya yang nyaris melompat dari pagar besi di Sungai Han. Yunho tidak mengatakan apa-apa, tapi ia menemukan Seonghwa dan menyelamatkannya, mendekap tubuhnya yang gemetar dan kedinginan. Seonghwa berandai-andai jika saat itu Yunho tidak datang, maka sudah dapat ditebak apa yang selanjutnya akan terjadi.
"Sampaikan salamku pada Mingi, ya." Seonghwa berterima kasih sekali lagi sebelum Yunho melenggang pergi.
Wangi dari pai apel tersebut begitu menggoda dan ukurannya cukup besar. Pasti tidak habis jika Seonghwa memakannya sendirian, maka ia segera mengambil jaket dan melangkah keluar dari apartemennya.
─────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰─────
Pintu berwarna biru tua itu terbuka ketika Seonghwa mendorongnya secara perlahan, ia menengok ke dalam dengan hati-hati karena tidak ingin menimbulkan keributan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANCING WHILE WE'RE FALLING ; JoongHwa ✅
Hayran KurguPark Seonghwa tidak lagi percaya akan cinta, tidak setelah kegagalan hubungannya dengan Song Mingi. ia menyendiri, memperbaiki hati, dan tak lagi beraksi. Kim Hongjoong ingin membuktikan bahwa Seonghwa salah. Ia ingin membuktikan bahwa cinta selalu...