Lagi. Jaemin hari ini terus bercerita bagaimana ia bersama teman teman nya saat mendapat hukuman di sekolah tadi karena telat masuk, sebenarnya semua ini salah nya jaemin, ia memaksa untuk melihat jeno dulu sebelum pergi ke sekolah.
"Jenooo capek" jaemin tengah merengek sambil menelungkup kan wajahnya di lipatan tangan yang ia taruh di ranjang Jeno, sementara si tampan hanya terkekeh, ia agak iri mendengar bagaimana jaemin bisa dengan bebas bersekolah , sedangkan ia masih harus berada di tempat ini demi kepulihan nya.
"na ambilin air" jaemin pun segera menuang segelas air dan di berikan kepada sahabat nya sedari orok , iya sahabat.
"Terimakasih nana" Jeno meraih gelas yang telah berisi air lalu meneguknya, jangan lupakan senyuman lebar nya yang tidak luntur sedari tadi, well sebenarnya jaemin agak merasa aneh dengan tingkah sahabatnya ini, semenjak ia bertemu jeno setelah kecelakaan itu, jeno sedikit lebih umm.. agak berbeda. Bukan bukan , jangan salah paham, Jaemin tentu nya masih bersikap seperti sebelum² nya, jenonya ini yang kenapa. Ia jadi sering bergumam seperti "nana manis" , "nana gue boleh minta peluk?" , "Nana kok Lo cantik sih" dan masih banyak lagi sampai jaemin pusing mendengar nya, ia agak Tremor di bilang cantik, hei! Dia itu laki laki ya pasti tampan , tapi jaemin masih memaklumi sikap jeno yang agak aneh mungkin karena pengaruh kecelakaan waktu itu kepalanya terbentur kan, nanti juga balik lagi seperti biasa. Iyakan?
"na, na jaemin" Jeno mengguncang baju sahabat nya itu agak keras, jaemin melamun.
"Eum , apa no?" Mata bulat nya me-ngerjap² lucu membuat Jeno gemas sendiri , ah bagaimana ini ia tidak tahan.
CUP!
"YAK ! JUNG JENO SIALAN!"
Jaemin mau menangis saja rasanya, lancang sekali anak Jung Jeffry ini , pipi jaemin masih perawan malah seenak jidat di cium
"Maaf na maaf , abis Lo gemesin banget ga kuat" Jeno terbahak tidak kuat melihat ekspresi jaemin yang kesal menurut jeno itu malah lucu.
"Gue mau pulang ! " Setelah nya jaemin dengan menghentak ² kan kaki nya keluar dan membanting pintu.
jeno terdiam, apa dia kelewatan ya tadi?
.
"Abang !" Pintu ruang rawat Jeno terbuka dan memperlihatkan seonggok beban keluarga. (Bercanda kak hehe) Jena kakak nya datang dan langsung memeluk Jeno penuh sayang, iya katanya dia kangen Jeno.
Jena datang cukup sore dan jeno saat ini sedang bersedih hati, nananya marah."Mana ayah bunda, kenapa ke Singapore nya lama sekali sih Jeno jadi sendirian! "
Jangan kaget, Jeno juga agak berubah sikap kepada kakaknya, lebih seperti anak anak (?) Ya begitulah Jena melihat belakang ini mereka tidak lagi sering bertengkar , Jena lebih sering mengalah karena demi apapun jeno sangat gemoy jika sudah ngambek.
"Besok pagi ayah sama bunda ke sini, Abang tadi di temenin siapa? Om Kun baik kan sama Abang?" Jena bertanya sembari mengeluarkan beberapa baju yang ia bawa dari rumah, sepertinya ia akan menginap beberapa hari, ia sangat rindu adik tercinta nya ini.
"hm Abang di temenin Nana, om dokter baik kok, baik banget malah kak, kata dia kalo udah sembuh nanti Jeno di ajak main ke rumah nya"
Mendengar penuturan Sang adik kembarnya yang begitu bersemangat, Jena mengelus rambut coklat tua yang sudah agak memanjang itu.
"Tapi pas kakak Dateng, kenapa Abang cemberut?"
"Nana marah"
"Tumben, kakak kira kalian ga bisa marahan, kenapa bisa dia marah sama Abang?"
"eumm... , Abang cium dia"
Oh tolong , Jena sekarang terkejut bukan main. Jeno mencium? , Di mana ! Bisa saja adik kembarnya ini mengambil kesucian bibir Nana kan.
"What! d-dimana kamu cium?"
"Pipi kak, cuma pipi, tapi dia langsung marah dan pergi" Jeno merenggut lesu
Jena bernafas lega ,untung saja hanya di pipi. "Yasudah besok juga sudah baikan kalian, mana bisa pisah" Jeno mengangguk lalu berbaring dan memandang Jena sebentar.
"Ngantuk?"
Jeno mengangguk, dengan sabar Jena mengelus Surai coklat tua kesayangan nya itu dan bersenandung kecil hingga si empunya terlelap.
"Selamat tidur Abang, cepat sembuh".
Lalu mengecup kening Jeno, dan memilih merebahkan dirinya di sofa , ia cukup lelah hari ini banyak sekali kegiatan, ia akan segera menyusul Jeno ke alam mimpi.
TBC.
Eh ada yang aneh ga si dari gaya penulisan ku? Aku sampe lupa gara gara udah lama ga nulis, next chap akan kita lihat keuwuan dan bapak dan anak. Oh iya di chapter sebelumnya panik ga? Takut jadi bxb ya? Hihi lihat saja deh nanti pikiran aku bisa berubah ubah soalnya. Thank you, muah.
KAMU SEDANG MEMBACA
the Fir family-jaeros
Randomdailylifenya keluarga ayah Jeffry dan bunda anne bersama anak anak nya.