Anak bungsu dari keluarga Jung ini tidak sesempurna kelihatan nya,ia nakal.
Ia baru menjadi anak baik beberapa bulan belakangan, itupun di karenakan bunda,jika bukan karena bunda yang saat itu sampai keguguran karena nya mungkin ia tidak akan berhenti.
Flashback
"Jung Jeno!"
Jeffry benar benar emosi kala melihat wajah anak bungsu nya, sementara Jena hanya bisa menangis menunggu kabar tentang ibunya di dalam sana yang masih ditangani dokter.
Ya,semua ini gara gara jeno. Ia terus membuat masalah hingga Anne menjadi stres di usia kehamilan nya yang rentan.
"Sorry,I do not mean" Jeno menunduk dalam saat sudah berada benar benar tepat di depan ayah nya,ia takut,sangat sangat takut melihat tatapan tajam yang Jeffry berikan.
"You say sorry? do you know how disappointed I was? !!!" Jeffry hampir saja melayangkan tangan nya untuk menampar jeno jika saja dokter tidak keluar dan mengalihkan atensinya.
"Bagaimana dok keadaan bunda?" Jena sudah tidak perduli dengan ayah dan adik nya ia benar benar khawatir dengan bundanya sekarang.
"Maaf Jena, dokter tidak bisa menyelamatkan calon adik mu, dokter sudah berusaha tapi Tuhan lebih sayang dia,maaf"
Seketika pertahanan jaehyun runtuh,ia benar benar menangis,anak yang selama ini ia tunggu tunggu harus meregang nyawa bahkan di saat ia belom sempat melihat dunia,dan semua karena Jeno.
"Do you see what you have done? Jerk!" Jena benar benar emosi dan lepas kendali
Bug!
"COBA AJA LO GA BERTINDAK BODOH DAN BERPIKIR DEWASA!,BUNDA PASTI SEKARANG BAIK BAIK AJA SAMA CALON ADEK GUE,COBA AJA LO CEPET BALIK BUNDA PASTI GA BAKAL JATOH DARI TANGGA SIALAN ITU,DAN SEMUA INI GARA GARA LO JENO BANGST!!"Jena benar benar memukul Jeno,sekuat tenaga,ia mencurahkan seluruh kekesalan nya lewat satu pukulan yang berhasil membuat hidung Jeno mengeluarkan darah,tapi Jena tidak perduli,ia lebih memilih meninggalkan Jeno dan masuk ke ruang rawat bunda nya untuk melihat keadaan bundanya tersayang.
Jeno sadar ia pantas mendapatkan ini,andai saja tadi malam ia pulang tepat waktu,andai saja ia mendengar kan saudara kembar nya, mungkin calon adik dan bundanya akan baik baik saja sekarang,kalau bukan karena balapan sialan itu,Jeno pasti tidak akan berada di situasi sulit seperti ini.
"Ayah, maafin Jeno,j-jeno minta m-maaf yah,I promise I will change, I promise" Jeno berlutut di hadapan ayah nya yang tengah diam memandang lurus ke depan, Jeffry belom berani masuk setelah melihat istrinya yang tadi bersimbah darah dari selengkangan nya,ia takut jika tidak kuat dan malam membuat bunda sedih.
Jeffry bahkan tidak melihat ke arah nya,ia hanya diam,dan jeno mengerti ini belum saat nya ia mendapat maaf,ia juga belum berani mendatangi bunda nya,ia merasa berdosa dan Malu,ia tau ayah dan bunda nya sangat kecewa padanya,pasalnya bunda anne kini sudah mustahil untuk memiliki anak lagi dan itu bisa mengganggu kesehatan mental bunda,Jeno faham dan lebih baik sekarang ia pergi dulu.
---
Beberapa hari setelah di rumah sakit Jeno belum juga pulang,hal ini membuat Anne khawatir apa yang sedang anak nya itu lakukan di luaran sana,dan kenapa suaminya ini sama sekali tidak perduli.
"Ayah,Jeno kok belum pulang juga ya,bunda kangen. Cari Jeno ya yah" bunda memegang tangan ayah, membujuk suaminya itu agar memaafkan anak nya dan mendengarkan penjelasan anaknya.
"Tapi bun-" omongan Jeffry terpotong setelah seseorang membuka pintu kamar nya dan menatap keduanya dengan tatapan sendu hampir menangis.
"Bunda"
Tbc.
Gantung ya? Wkwk Mon maap kan biar geregetan gitu awokwok. . . . Yey akhirnya aku bikin yang rada berat,maaf ya aku bikin Jeno bersalah di sini wkwk,ayo yang kemaren katanya suka keributan:v
Dan tebak siapa yang dateng itu gaes.
Btw spam komen dong,aku seneng baca komen kalian,dan makasih banyak buat yang udah sempetin baca cerita random ini,makasih banyak,aku ga nyangka yang baca bisa sampe sebanyak ini.
Pokoknya aku sayang kalian gaes💚
Jangan lupa vote nya biar makin sayang;v , secepatnya aku up kok kalo kalian nya spam komen :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
