10. Masjid

63 16 30
                                    

Happy Reading cintah❤

Cici pov

Sedari tadi entah kenapa gua terus mikirin ucapan haechan di warung, padahal omongan haechan cuman hal sepele bagi gua.

Alika sama kak nengsih ngajak ngomong gua aja, gua cuma pura-pura perduli padahal gua lagi mikirin hal yang lain.

"Cii.." Tanya alika ke gua.

"Iya kenapa ka?" Jawab gua
"Lu kenapa dari tadi diem aja, biasanya rusuh sendiri" Pertanyaan alika buat gua pengen banget tanya plus cerita ke dia, tapi di sini masih ada kak nengsih ga enak jadinya.

"Pulang tarawih gua cerita ke lu ya, disini masih ada kak neng jadinya gak enak" Bisik gua ke alika dan dia cuman mengangguk tanda mengerti.

Cici pov end.

-----------------

Shalat tarawih sudah selesai 10 menit yang lalu, namun cici dan alika masih berada di dalam Masjid.

Nengsih yang mengajak mereka pulang bersama pun di tolak secara sopan oleh alika dan di angguki oleh mantan kakak kelas cici tersebut.

"Mau cerita apaan? Masjid udah sepi nih nanti kita di usir sama marbot lagi" Ujar alika khawatir.

"Yallah masa sampe di usir, mang marbot nya kenal sama gua kok tenang" Ujar cici yang masih memakai kerudungnya.

"Gua mau cerita--" Ucapan cici tergantung kala mendengar teriakan di luar masjid, buru-buru mereka menghampiri suara tersebut.

"Apaan tuh" Ujar alika berdiri.

Dan saat sudah sampai keluar masjid, dengan ekspresi percaya tidak percaya disana ada haechan, chenle, renjun, lukas, hendery, kun , mark dan juga ten yang sedang bermain petasan bersama anak kecil.

Tak kalah kagetnya yang teriak barusan adalah oknum yang bernama Chenle sukma rahardian.
Menurut alika dan cici teriakan chenle bak lumba- lumba nyaring sekali.

"Astagfirullah, lu lee teriak pas banget di kuping guaa anjir" Ujar haechan yang sedang meniup niup kan telinganya yang merah bekas teriakan nyaring chenle.

"Ya abisnya tuh petasan hampir kena sarung gua, itu juga gua refleks" Ucap chenle tanpa tampang bersalah.

"Ngakak banget anjir, nyaring bener tuh teriakan" Ucap kun yang sedang duduk di pinggiran aspal masjid.

"Bukan teriakan itu mah Toa" Ujar renjun santai.

Chenle yang mendengar omongan renjun hanya tertawa bukannya marah.

Haduh emang chenle kaya haechan dan yangyang di senggol sedikit ngamuk.

Dilain tempat cici dan alika hanya mengusap dada nya sabar.

"Kaget gua astaga" Ujar alika.

Ketika alika dan cici lewat di hadapan mereka tidak mengucapkan satu kata pun, mereka hanya tersenyum ke arah para lelaki tampan tersebut.

"Lewat aja neng" Tanya hendery menggoda.

"Ya terus mereka harus ngapain? 'Hallo kak main petasan ya? Ikutan dong' gitu?" Ujar ten ke hendery sambil dengan nada mengejek.

Puasa Ft. Kompleks cendana || Nct X WayvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang