CHAPTER 7.

58 2 0
                                    

Setelah 2 hari menginap dirumah sakit, akhirnya Aryn bisa pulang. Aryn membereskan barang barang dan beberapa potongan baju kotor ke dalam tote bags.

Ia sengaja tidak memberitahukan kepada siapapun tentang kepulangannya hari ini, terutama Saras. Yang Aryn ingat, Hari ini jadwal pemotretan inside untuk pembuatan album comeback mereka dan photo card.

Setelah selesai, Aryn berjalan keluar dari ruangan. Urusan administrasi, Jevo ternyata sudah melunasi semuanya.

Yang di pikirannya saat ini, bagaimana cara mengganti uang Jevo sebanyak itu? Kalaupun ia masih sadar waktu sampai dirumah sakit, ia akan memaksa Jevo untuk dirawat dikamar biasa saja.

Aryn menghela nafas pelan lalu berjalan menuju taksi yang sudah terparkir didepan gedung rumah sakit.

"Hallo, selamat siang." Sapa pengemudi taksi sambil tersenyum.

Aryn membalas senyuman itu."Selamat siang pak."

"Mau saya antar kemana?"Tanya sang sopir saat mobilnya sudah keluar dari wilayah rumah sakit.

"Ke apartment di xxx pak." Jawab Aryn sambil meletakkan barang bawaannya disisi kanannya.

"Baik mbak."

•••

"OKE DONE!" Ucap lantang sang photographer.

Seluruh staff yang hadir saling bertepuk tangan saat kegiatan berjalan normal. Satu persatu member inside membungkukan badannya tanda terima kasih. Muka mereka terlihat sangat lelah, tetapi ditutupi dengan senyuman lebar.

Mereka kompak berjalan menuju ruang make up untuk menghapus riasan diwajah mereka, mengganti baju dengan setelan santai lalu membereskan barang masing masing.

Kala menghela nafas lalu meregangkan otot lehernya. "Gila, pegel banget."gumamnya.

Masih terlihat beberapa staff yang ada diruangan ini. Mereka harus bersikap seolah baik baik saja, tidak boleh menunjukan bahwa mereka terlihat lelah. Walaupun memang benar benar lelah.

Sangat.

Yang paling mereka takutkan adalah waktu comeback atau pembuatan album baru mereka. Harus menghadiri beberapa showcase, diundang sana sini, sempat juga diundang ke acara show diluar negeri.

But, mereka sangat senang jika popularitas mereka menjadi semakin pesat. Semakin banyak undangan, semakin naik kepopuleran boyband mereka.

Dan mereka selalu berterima kasih kepada sang penggemar telah mendukung dan membantu mereka. Kepopuleran, karena penggemarnya juga.

"Kalian mau pada makan siang disini apa dibawa pulang?" Tanya sang Manager setelah melihat kelima cowo tampan sedang sibuk dengan handphone masing masing. Entah sedang mengabari orang tua, doi, atau...

Pacar?

Jema berdehem."Saya mau bawa balik aja deh Mas." Dan disetujui semua member.

Pak manager mengangguk." Yaudah kalian pada masuk ke mobil, udah didepan. Nanti biar ketua staff yang bawain makan siangnya."

Pak manager atau William Lee umurnya memang tidak jauh dari mereka. Ia berumur 27 tahun. Blasteran amrik-korea. Makanya, para fans inside saat Pak William tidak sengaja ketangkap kamera saat ikut inside ke luar negeri di airport pada komentarnya 99% sama.

'Gapapa gak dapet idolnya, dapet Pak manager mah sabi lah!'

Pak manager hanya terkekeh saat Chandra menceritakan kelakuan fans kepadanya.

THE IDOL AND STAFF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang