[III] Charmolipi :: Lee Jeno

03 - Ayah

Tandai typo yaaa

Enjoy!!

"Ayooo."

"Sebentar, astaga." Jeno mendengus pelan, menyemprot parfume ke badannya dan langsung menarik asal kaus yang ada di lemari. Setelah memakai kaus putih itu, Jeno juga menarik asal jaket denim yang digantung dan memakainya.

"Jenooo." Joanna mengintip dari balik pintu, jidatnya berkerut begitu sadar sesuatu. "Did you use my perfume??" Tanyanya dengan mata mendelik.

Jeno mengendikan bahu.

Walaupun cowok itu gak mengiyakan atau gak membantah, tapi Joanna tau kalo jawabannya adalah iya. "Itu tinggal sedikit tauu!!" Gerutunya dan langsung melangkah ke arah meja rias. Refleks menahan napas sekaligus menahan emosi begitu sadar parfumnya udah abis.

Menoleh, dia justru mendapat satu kecupan ringan di bibirnya."Nanti dibeliin yang baru. Ayo." Dan Jeno langsung narik tangannya begitu aja.

Begitu sampai di parkiran basement apartemen, tangan Jeno terulur buat merapikan bagian belakang hoodie Joanna yang sedikit terangkat. "Kita mau kemana sih?" Tanyanya akhirnya karena Joanna sama sekali gak mau memberi tahu. Udah ditanya berapa kali pun, jawaban cewek itu tetap sama.

"Nanti gue arahin." Iya, jawabannya ini. Lengkap dengan cengiran lucu yang membuat Jeno gak bisa marah seketika.

"Seatbelt, Babe." Tegur Jeno begitu dia mau menginjak pedal gas tapi malah sadar kalo Joanna belum memasang sabuk pengaman.

Joanna tersentak, langsung menaruh tasnya di pangkuan dan memasang sabuk pengaman dengan terburu. Takut Jeno bakalan mengomel panjang lebar sampai membuat telinganya berdenging.

"Gak aneh-aneh kan?" Jeno bertanya begitu mobilnya melaju membelah jalan raya.

Jalanan gak begitu padat walau ini adalah hari minggu. Cuaca juga cerah tapi gak begitu terik, seolah mendukung siapa aja yang mau menghabiskan waktu di luar kayak pasangan yang suka cekcok ini.