07 - Selalu Sama

6.3K 947 135
                                    

Tandai typo yaw!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandai typo yaw!

Tandai typo yaw!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Hari ini karena jadwal matkul terakhirnya dibatalkan, Joanna jadi berakhir ngerjain tugas di cafe dekat kampus. Cuman sendirian karena nyatanya Heejin lagi ada praktek dan Karina--teman dekat sefakultasnya, juga gak bisa.

Selesai sama tugas makalahnya, Joanna beralih buat meregangkan sedikit badannya. Setelah lebih dari satu jam berfokus ke layar laptop, tatapannya akhirnya mengedar ke sekeliling, menatap keramaian sekitarnya. Semakin sore, cafe ini nyatanya makin ramai. Banyak anak organisasi yang menggelar rapat di sini atau sekedar nongkrong sama-sama.

"Gue boleh duduk di sini, kan?"

Refleks, Joanna mendongak. Matanya sedikit melebar begitu bersitatap dengan mata kelam Hyunjin. Cowok itu tersenyum kecil.

"Kalo gak jawab berarti boleh ya." Setelahnya Hyunjin mengambil tempat di hadapan Joanna, sengaja menaruh tasnya di bangku kosong dan langsung menaruh laptopnya di atas meja.

"Lo... gak ada kelas lagi?" Joanna mencoba berbasi-basi, gak mau terlalu terlihat canggung.

Hyunjin menggeleng, fokus ke laptopnya selama beberapa saat baru mengalihkan fokus ke cewek di hadapannya. "Enggak, mendadak Prof. Hani ada urusan."

Joanna cuman mengangguk kikuk, memilih buat berfokus ke layar laptopnya lagi, mencoba meneliti lagi kesalahan-kesalahan di makalahnya sebelum mengirim tugasnya itu ke PJ kelas buat dikumpul.

"Jo."

"Ya?" Joanna menyahut tanpa menoleh, rasanya asing banget karena setelah sekian tahun gak melihat sosok Hyunjin, mereka justru dengan gak terduganya dipertemukan lagi kayak begini.

"Gue buat lo risih ya?" Pertanyaan Hyunjin ini sukses menarik perhatian Joanna.

Cewek itu langsung meluruskan tatapan ke Hyunjin. Beberapa detik terlewati, tapi belum ada satu pun jawaban yang terlontar dari bibirnya. Tapi gak lama, dia menggeleng dan tersenyum kecil, mencoba terlihat biasa aja padahal nyatanya merasa sedikit canggung. "Enggak kok. Biasa aja." Sahutnya diakhiri deheman pelan.

[III] Charmolipi :: Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang