10 - Dunianya

5.4K 878 124
                                    

Hellooow! How was your day?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hellooow! How was your day?

Tandai typo yaaa!

Enjoy!

Enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















"Kamu gak ajak Joanna ke sini?" Adalah pertanyaan yang pertama kali terlontar dari bibir ayah begitu Jeno mengambil tempat di hadapannya.

Bibir Jeno terkatup, enggan merespons barang sebentar. Dia justru langsung disibukkan dengan beberapa hidangan yang ada di atas meja makan.

Kalo dipikir-pikir, ini adalah kali pertamanya menginjakkan kaki lagi ke rumah semenjak kuliah. Dia emang lebih memilih buat tinggal di apartemennya yang lebih dekat dari kampus. Selain itu, di apartemen dia gak pernah merasa kesepian. Ada Joanna atau tiga sahabatnya yang bakalan main ke sana, beda kalo Jeno memilih buat tinggal di rumah besar yang gak terasa hangat ini.

Di sini, di rumah dimana Jeno dibesarkan, yang tinggal cuman rasa hampa dan dingin semenjak bunda pergi. Kalo Jeno bertahan di sini, dia bakalan dipeluk sesak, dikukung kesepian.

Embusan napas panjang dari ayah Lee terdengar memecah keheningan. Anak semata wayangnya seolah bersikeras menutup bibir rapat-rapat.

Butuh usaha keras bagi ayah buat membujuk Jeno singgah ke rumah barang sebentar, sekedar makan malam berdua. Dia mendapat puluhan kali penolakan semenjak dua tahun terakhir.

Semenjak lima tahun lalu, ayah konsisten menjadi pihak yang sering pergi dari rumah, meninggalkan anaknya sendirian dalam kesedihan mendalam dan kesendirian yang gak berujung. Dan setelah Jeno memilih buat hidup sendiri dan jauh dari rumah, barulah dia merasakan lagi kehilangan itu.

Rasanya asing karena kali ini Jeno yang memilih pergi.

"Kamu gimana sama Joanna?" Walaupun dapat penolakan, ayah tetap berusaha mengajak Jeno mengobrol. Walau dia tau Jeno enggan memberikan tatap, tetap dipandangnya anak satu-satunya yang udah berubah menjadi laki-laki gagah itu.

[III] Charmolipi :: Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang