Part 2

18 2 0
                                    

Wooseok tertawa kencang melihat Kino yang berusaha meraih topinya yang tadi saat ini tengah dipegang oleh Wooseok. Penampakan Kino persis seperti anak kecil yang berusaha menggapai gapai mainannya.

"Ah gimana sih lo masa segini aja gak nyampe." Goda Wooseok.

"Kaki gue pendek bego!" Umpat Kino.

Akhirnya dia berhasil mendapatkan topinya kembali. Dia mengatur napasnya yang terengah engah karena melompat lompat dan mengumpati Wooseok disaat yang bersamaan.

Walaupun kesal karena Wooseok selalu mempermainkan tinggi badannya, tapi Kino tetap saja mau berteman dengannya. Saat seperti inilah dia selalu mempertanyakan kenapa dia sangat sabar berteman dengan Wooseok.

"Lo bedua gak ada abisnya sih berantem." Ucap Yuto yang datang sambil menyedot Chatime.

Tanpa bicara, Kino segera menyambar Chatime nya dan menghabiskan setengah isi minuman itu.

"Fak! Bisa gak sih lo nyebut dulu kalo mau minta KINO!" Yuto berteriak histeris, sementara Kino hanya mengacungkan jempolnya.

"Seru kan adu emosi sama Kino?" Kali ini Wooseok menertawakannya.

Ketiganya lalu mulai berceloteh panjang lebar. Kebanyakan sih mereka hanya berteriak satu sama lain sambil mengumpat. Sungguh persahabatan yang indah. Sesekali orang yang melewati mereka akan menyapa, dan mereka membalas. Lalu kembali melanjutkan kegiatan mereka.

"Keren banget lo Kino, gak ikut ospek tapi banyak aja yang kenal sama lo." Yuto menatap takjub pada Kino yang kini tengah sibuk dengan ponselnya.

"Ya gimana gue cakep sih, berbakat pula. Pasti jadi omongan orang orang lah." Ucap Kino bangga sambil menyibak rambutnya ke belakang.

Hampir saja Yuto menendangnya kalau tidak di tahan oleh Wooseok. Kino tergelak dan tanpa dia sadari tawanya memancing perhatian orang orang yang ada di sana.

Saat ini mereka tengah berada di depan gedung prodi, menunggu bus yang akan membawa mereka ke tempat makrab. Dan sejak Kino berada di sana orang orang selalu memperhatikannya. Apalagi setelah ia tertawa, tidak bohong, tawa Kino sangat mencerahkan atmosfer di sana. Sehingga yang melihat pun akan ikut tersenyum tanpa sadar.

"Asli ya lo pada gak bisa diem sebentar aja apa?" Yeeun datang di sela tawa Kino.

"Oi Yeeunku!" Kino berseru dan segera menghambur memeluk Yeeun.

Yeeun hanya tersenyum maklum dan mengusap kepala Kino seperti anak kucing. Tidak lama hal itu berlangsung, karna Wooseok langsung menarik Kino menjauhi Yeeun yang membuat laki-laki itu cemberut.

"Ape lo! Bisa bisanya meluk pacar gue, di depan gue lagi! Adab lo dimana Kang Kino!" Teriak Wooseok yang kini bergantian memeluk Yeeun protektif.

"Apaan lo ngatur ngatur sahabat gue hah!" Kino tidak mau kalah.

Wooseok menatap nanar pada Hyunggu yang tidak merasa berdosa itu. Yeeun hanya tertawa melihat tingkah mereka. Sementara Yuto, dia sudah mengambil jarak dari mereka karena malu dengan keributan itu.

"Dah lo bedua gak malu apa. Liat tuh Yuto udah kabur." Ucap Yeeun yang menunjuk Yuto yang kini tengah bergabung dengan teman teman jurusan mereka yang lain.

Wooseok dan Kino langsung menatap Yuto sambil menyebutkan "dasar pengkhianat!".

Baru saja Kino akan meneriaki Yuto saat dia menyadari Yeeun tidak datang sendirian. Seorang perempuan cantik berambut panjang terkekeh pelan sedari tadi melihat kelakuan mereka. Kino mengenal perempuan itu yang disebut sebut sebagai yang paling cantik di angkatannya. Tapi dia lupa namanya.

Writing Our Stories (HONGKIN) Where stories live. Discover now