Part 4

10 1 0
                                    

Kino menatap kesal pada Yeeun dan Wooseok yang kini sedang memandangnya dengan tatapan menginterogasi. Keduanya masih setia menunggu penjelasan Kino mengenai hubungannya dan Hongseok.

"Udah gue bilang gak ada apa apa!"

"Yakin lo? Orang dia ngeliatin lo lembut gitu, siapa aja juga bisa liat kali dia suka sama lo." Desak Wooseok.

Kino menarik rambutnya kasar. Sebenarnya dia ingin bercerita awal pertemuannya dengan Hongseok. Tapi pasti dia tidak bisa melewatkan ceritanya menangis di taman sendirian. Karena hal itu akan membuat sahabat sahabatnya itu merasa bersalah, lagi.

"Yaudah Kin, kalo emang lo belum mau cerita gakpapa. Satu aja pesan gue, kalo emang hubungan lo dan Kak Hongseok spesial, gak ada salahnya lo coba buka hati buat dia." Akhirnya Yeeun menyerah.

"Gak gitu... Ah gak tau deh! Aneh tuh orang. Gue jadi keikutan aneh juga!"

Wooseok yang sejak tadi geram melihat Kino, tanpa aba aba langsung memukul kepala Kino.

"LO LAGI JATUH CINTA BEGO!"

--------

Hari menjelang sore, panitia makrab nampak sibuk menyiapkan panggung untuk acara malam nanti. Nampak Shinwon yang serius mengatur alat alat band dan mengecek perlengkapan lainnya. Panggung kali ini sedikit memiliki dekorasi berbeda. Pasalnya malam itu akan diadakan pertunjukan bakat dari setiap kelompok maba dan juga acara hiburan dari kating.

Kino berjalan sedikit tertatih menuju kelompoknya. Kakinya sudah tidak sesakit tadi walaupun masih terasa sedikit nyeri. Menurut Kino dia harus membiasakan kakinya bergerak agar tidak kaku.

"Lo udah mendingan Kin?" Tanya Yuto yang baru keluar dari tenda bersama Wooseok.

"Udah kok. Harus biasa digerakin aja biar gak kaku."

"Yah gimana gak cepet sembuh, ngobatinnya pake cinta sih." Cibir Wooseok yang langsung mendapat tatapan tajam dari Kino.

"Hah gimana?" Yuto yang tidak mengerti menampakkan wajah bingung.

"Tuh temen lo punya gebetan baru." Jawab Wooseok yang akhirnya menjelaskan apa yang dia lihat antara Kino dan Hongseok tadi siang. Tentu saja dengan tambahan sedikit bumbu drama.

"WAH PARAH SIH LO GAK KASIH TAU GUE??? BISA BISANYA LO KANG KINO!!" Yuto berteriak heboh yang langsung dipukul oleh Kino.

"Istighfar lo berisik banget!"

"Sorry gue kristen."

Pertengkaran mereka hampir saja terjadi lagi kalau saja Hayoung tidak menyuruh untuk segera berkumpul. Tiga sekawan itu langsung menuju kelompoknya. Jangan heran kenapa Wooseok mengikuti mereka. Karena untuk pertunjukan bakat kali ini dua kelompok digabung. Dan kebetulan kelompok Wooseok bergabung dengan kelompok mereka.

"Kelompok empat dan lima udah di sini semua kan?" Tanya Nayoung selaku mentor kelompok 4. Tepat di sebelah Nayoung berdiri pasangan mentornya, Hwang Minhyun.

"Sesuai sama yang udah kita bahas sebelum makrab, kita bakal nampilin panggung musikal. Udah siap kan ya??"

"SIAP KAK!!!" Dua kelompok itu berseru dengan semangat. Mereka memang sudah berlatih sebelum makrab dan sangat siap.

"Tapi kayaknya bakal ada sedikit perubahan di bagian dance kelompok. Kino, lo boleh gak ikutan biar Wooseok sama Yuto aja yang tampil nanti." Kali ini Sejun menambahkan.

Mereka pun langsung menoleh pada Kino, menunggu jawaban laki-laki itu. Pada penampilan kali ini, dia dan kedua temannya itu akan menampilkan tarian kelompok sebagai puncak pertunjukan. Bisa dibilang itu merupakan momen krusial dalam penampilan mereka. Namun karena dia mengalami cedera, para mentor pun berpikir untuk mengistirahatkan Kino.

Writing Our Stories (HONGKIN) Where stories live. Discover now