Di awali pagi yang cerah,membuat seorang gadis dengan baju rapi tersenyum cantik.
Dia...rosie,gadis yang tengah memakai sepatu nya.
rosie menghela nafas berat "semangat rosie"ucap rosie pada dirinya.
Saat keluar kamar tak sengaja rosie berpapasan dengan jaehyun,tentu membuat rosie menunduk takut.
Dengan smirknya jaehyun menarik pinggang rosie membawa tubuh rosie merapat pada tubuhnya.
"pagi baby girl"ucap jaehyun dekat telinga rosie dan sedikit menjilat daun telinga gadis itu.
Sekuat tenaga rosie mendorong tubuh kakak tirinya dengan kuat,namun nihil usahanya sia-sia karena berbanding dengan kekuatan jaehyun.
"lepasss"rengek rosie,mengeliat tak karuan untuk menjauhkan jaehyun darinya.
dengan kasar jaehyun melepas kan rosie.
"ck,emang lo punya uang buat kuliah hah?!"tanya jaehyun dengan kasar.rosie menatap jaehyun dengan berani," aku ga pake uang kakak,aku bakal kerja mulai detik ini..i-itu kan yang kakak mau"
Dengan susah payah gadis itu menahan matanya yang sudah berkaca-kaca agar air matanya nya tidak jatuh.
Jaehyun yang merasa terlawan mendesis tak suka.
"kerja jadi tukang layanin om om haus belaian?mau dong gue nyewa lo 1 malem."ucap jaehyun tak berperasaan.
"ga sudi aku!!,mending layanin om om dari pada layanin manusia jahat kayak kakak!"desis rosie.
"udah di pake berapa kali lo??gue tanya di bayar berapa sih?sampe ga mau gue sewa lo"songong jaehyun.
Plak
Tangan mulus dan lembut rosie menampar pipi jaehyun dengan keras,sampai lelaki itu memalingkan mukanya ke arah kiri.
Jaehyun mengusap pipi nya yang habis di tampar rosie,mendengus remeh.
Mendekat kearah rosie,menghimpit tubuh kecil itu ke tembok,mengurungnya dengan tangan di sisi kiri dan kanan rosie.
Menatap tajam rosie yang ketakutan."ck, bisa bisanya lo tampar gue? Lo liat apa yang bakal gue lakuin,nanti."
Jaehyun meninggalkan rosie begitu saja.
Gadis itu melorotkan badannya menenggelamkan wajahnya di lutut yang ia teluk itu.Ia tak tau yang akan terjadi nanti...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Rosie pov
Aku masuk ke dalam kelas,terlihat beberapa teman kelas ku yang sedang mengobrol ria.
Aku berjalan menuju meja ku,saat ku duduk sahabatku lisa menghampiri ku dan langsung memeluk ku.
"ociii,gua turut berduka cita ya"ucap lisa sembari memeluk erat tubuh ku.
Aku tersenyum kemudian melepaskan diri dari pelukannya.
"iya makasih,emm btw lis lo masih kerja di cafe nya sepupu lo gak?"aku bertanya pada lisa,berharap aku hari ini mendapat kerjaan.
Lisa melihat ku dengan tatapan bingung, aku terkekeh"gue mau kerja lis,jangan tatap gue begitu dong"ucap ku sembari terkekeh canggung.
"bukannya keluarga lo kaya,ngapain kerja?"tanya lisa.
Aku menghembuskan nafas berat, apakah dia harus tau apa yang terjadi pada ku dan kakak ku?...
"pengen ngasilin uang sendiri aja"jawab ku.
Lisa berpikir sebentar kemudian memberi nomor seseorang padaku."nih, nomor sepupu gue,tanya dia aja masih ada lowongan kerja atau engga.soalnya gue udah ga di situ lagi,dah pindah"ucap lisa.
Aku tersenyum pada lisa tak lupa berucap terima kasih sebanyak-banyaknya.
"makasih lisa".
.
.
.
.
.
.
.Hari semakin sore,awan mendung menandakan hujan akan turun. Seorang gadis berada di cafe sepupu sahabatnya.
"kebetulan nih,pegawai di cafe gue ada yang keluar jadi mulai sekarang lo pegawai disini ya" ucap seorang lelaki tampan sembari tersenyum manis.
Rosie hadis itu senang bukan main.
"y-ang bener kak ten?"tanya rosie dengan wajah antusias.
Lelaki bernama ten tersebut tersenyum lalu mengangguk."iyaa ocii,besok lo udah mulai kerja..emm biasa pulang kuliah jam berapa?"tanya ten.
"biasa pulang jam setengah empat kak ten"jawab jujur rosie.
Lelaki itu mengganguk lagi "oke,bsk di tunggu jam 4 lah".
Rosie tersenyum manis."makasih kak ten"ucapnya.
"udah mendung,lo balik pake apa?"tanya ten sembari memandang langit gelap itu.
"taxi mungkin"ucap ragu rosie,sebab di daerah sini jarang ada taxi ketika menjelang sore.
"taxi di sini jarang,dari pada nunggu mending gue anter lo.ga papa jangan sungkan lagian lo juga sahabat sepupu gue"ucap ten ,kemudian mengeluarkan kunci mobil nya.
Rosie tak enak jadinya."kak ten ga usah,nanti ngerepotin."tolak rosie lembut.
"ga kok."
Akhirnya ten mengantar rosie sampai di rumahnya."makasih kak ten"ucap rosie pada ten.
"iya sama-sama,gue balik ke cafe dulu" pamit ten kemudian di balas anggukan oleh rosie.
Tanpa rosie sadari,lelaki menatap tajam ke arahnya,yang tak lain jaehyun. menyeringai kecil di balik jendela besar.
"jalang bakal tetep jadi jalang!"
Tbc
Akhirnyaaa.....
Hehhe ga jelas ff ini jan di baca.
Gue capek bet banyak tugas akhir² ini.
Antara capek dan gabut akhirnya gue memutuskan buat lanjutin ff gaje gue.Jaga kesehatan ya,makan yang teratur.
Byeeee😀😀😀😀😀