I WANT YOU TO.....

4 2 0
                                    

Pagi itu, tampak nanda yang sudah siap sedia dengan seragam miliknya. Rupanya keadaan nanda sudah benar benar pulih. Walaupun sempat dihalangi oleh rara dan sarah untuk pergi, namun nanda tetap ngotot untuk pergi ke sekolah.
" Beneran ya dek!" Ujar sarah yang benar benar memastikan keadaan nanda.
" Iya mama. Nanda udah baik baik aja kok!" Jawab nanda sembari memakan sarapan miliknya.
Bersamaan dengan itu, bel rumah berbunyi. Menghentikan aktivitas sarapan mereka sesaat.
" Siapa sih? Masih pagi juga?" Gerutu rara.
" Udah, biar mama bukain!" Ujar sarah sambil melangkah menuju pintu ruang tamu.

" Entar kakak ke perkumpulan?" Tanya nanda.
" Ho'oh!" Singkat rara.
" Berarti, jemput nanda dong, di sekolahan!"
Rara menatap malas ke arah nanda.
" Heheh!!"
" Kayaknya, kakak ke perkumpulannya bakalan telat. Soalx masih meeting di kantor!"
" Ouuuu!!!!"

" Ayo masuk sini!! Kita sarapan dulu!" Ujar sarah yang tiba tiba masuk saja. Membuat rara dan nanda mengfokuskan pandangan mereka. Rupanya pagi itu, dean yang kerumah.

" Duduk situ dean! Kita sarapan sama sama!" Suruh sarah. Dean tersenyum dan mengikuti instruksi dari sarah.
" Elo, dean?" Tutur rara.
Dean menatap dan tersenyum.
" Gue nanya sesuatu boleh?" Ujar rara lagi.
" Boleh kak!"
" Lo. Putus, sama citra?"
" Nggak sih kak. Cuman break!"
" Lah. Tapi dia udah pacaran tuh, sama geri. Geri juga nganter jemput citra hampi tiap hari lagi. Dari sebelum geri rubah profil instagramnya deh!"
" Yang bener?" Tanya sarah serius.
Dean menatap sarah dan mengangguk.
" Sialan citra. Selingkuhin adik gue!" Gerutu rara.
" Nggak papalah kak, bukan jodoh kali!"
" Yaudah, sarapan dulu dean!" Suruh sarah.
" Iya bu, makasih!" Ujar dean yang langsung mengambil sarapan, kemudian memakannya.
" Bang dean, mau ngambil gitar yang kemaren ya?" Ujar nanda tiba tiba.
" Iya!"
" Nanda tadi pagi udah pindahin tuh, ke samping piano!"
Dean mengangguk.
" Eh lo pada sarapan ya. Gue udah telat, bye!!" Pamit rara langsung.
" Sama nanda kak!"
" Gue kayaknya lewat jalan pintas deh, biar nggak macet. Lo bareng angkot aja!"
" Rara. Nanda kan, belom bener bener pulih!" Ujar sarah.
" Aduh mah. Hari ini itu, ada rapat penting. Rara yang jadi moderatornya!!!"
" Biar dean yang antar?" Tutur dean langsung.
" Hah?" Sumpret nanda kaget.
Sarah tersenyum dan mengangguk.
" Tuh, lo bareng dean aja! Lagian motornya nggak malu maluin!" Ujar rara.
" Apaan sih kak?" Gerutu nanda.
" Daah semua. Mamah doakan anak mu ini!" Rara pun langsung berlari keluar secepat kilat.

" Ya udah. Mau langsung berangkat, atau?" Ujar dean setelah beberapa menit kepergian rara.
" Engg. Nanda ambil tas bentar bang!"
Dean mengangguk.
Nanda pun berlari kecil menuju kamarnya.
" Semalam. Si rara kepoin tuh, model gitar kamu!" Ujar sarah.
Dean ketawa kecil dan menggeleng.
" Mereka suka sama modelnya!"
" Oh ya?"
" Iya. Si nanda lagi, katanya seperti jaman jaman dulu!"
" Astaga!!"
" Memang rada antik ya? Model gitar kamu itu!"
" Saya emang suka yang rada rada begituan, bu!"
" Hal hal yang berbau dahulu ya?"
" Nggak terlalu sih bu, cuman suka yang klasik aja gitu!"
" Cocok, sama perawakan kamu!"
" Makasih bu!"
" Mereka suka loh!"
Dean tersenyum.

Langkah panjang nanda pun memberhentikan percakapan mereka.
" Yuk bang! Nanda udah telat!" Ajak nanda.
" Iya!" Sahut dean.
" Bu, habis antar nanda, baru saya singgah buat  ambil gitarnya!" Ujar dean.
" Iyah. Kalian hati hati ya!" Tutur bu sarah.
" Pamit ya mah. Bye!" Sambung nanda, yang langsung beranjak pergi mengikuti langkah dean.
Ketika sampai di garasi depan, nanda pun sedikit kesulitan untuk menaiki motor milik dean.
" Injak di situ!" Suruh dean sambil menunjuk injakan sebelah kiri.
" Nanti  nggak miring, motor nya?"
Dean ketawa kecil dan menggeleng.
" Ya udah. Abang tahan yang kuat ya!"
" Ini udah siap dari tadi!"
Ketika cewek itu benar benar sudah pada posisinya, barulah dia menyalakan motor untuk beranjak.
" Nanda!" Panggil dean.
" Iya bang?"
" Mau berapa menit?"
" Maksudnya?"
" Biar nggak telat, mau berapa menit?"
" Canda ya bang? "
" Serius!"
" Terserah deh! Intinya jangan sampe gerbang tutup aja!"
" Oke!"
Motor pun melaju keluar gerbang, menuju sekolahan nanda.

TERJEBAKWhere stories live. Discover now