BAB 1

63 8 0
                                    

" Nyanyi lagi kamu?" Satu pertanyaan langsung mendarat ke telinga Dean, ketika cowok itu masuk rumah. "Dean!!" Amira yang sedari tadi duduk menunggu cowok itu pun langsung berdiri dan menghampiri putra semata wayangnya. "Kok, gak  jawab mama?" Tanya amira lagi saat dirinya sudah berpapasan dengan cowok itu. Dean mengusap rambut yang sedikit menutupi bagian mata dan pelipisnya dengan sedikit gusar. " Iya mah." Singkatnya.
" Mama senang kamu ikut organisasi dream musik. Tapi ingat kuliah kamu juga dong, kak!" Ucap amira. " Iya mah, kuliah dean aman kok!" Jawab dean. " Organisasi itu kan, banyak kakak-kakak yang udah duluan dari kamu. Apalagi kak sello. Tanyain tuh, pengalaman kuliahnya dia gimana, biar kamu punya inspirasi dari dia" tutur amira.
" Kak sello panutan dean kok mah!"
" Itu juga rambut, kenapa gak dipotong?"
" Biar tambah ganteng! " Sambung dean dengan wajah yang dibuat semanis mungkin didepan amira. "Ckckck udah sana mandi! Bau!" Suruh amira sambil menatap sinis anak semata wayangnya itu.
   

     ***

" Ngapain lo?" Tanya Nelly pada Nanda yang sedang asyik sendiri dengan laptopnya sembari tersenyum. " Gak !" Singkat nanda yang masih terus sibuk dengan laptopnya. " Maraton?" Tanya Nelly lagi yang semakin kepo dengan senyuman nanda. " Males gua!" Tetap singkat.
"Ck apasih nan?" Nelly pun bangun dan menoleh ke arah laptop milik nanda.
" Stalking lo?" Tanya nelly yang merasa puas setelah melihat laptop nanda. " Iya nih!" Jawab nanda. " Lo suka sama andi?" Tanya nelly. Nanda menatap sahabatnya sembari tersenyum. "Lu tau gak, waktu pertama kali gua ngeliat dia gabung sama organisasi ini, pikiran gua gak bisa lepas sama muka dia, gaya senyum dia, bahkan cara ketawa dia aja ni ya. Gua ingat nell!!" Jelas nanda panjang lebar dengan penuh semangat.
" Astaga.... Cinta pandangan pertama lo? "Goda nelly sambil mondorong pelan pipi nanda.
" Jadi, itu namanya cinta pandangan pertama?"
" Iya. Sama juga kayak waktu gua liatin sih ciko!" Jelas nelly dengan senyum simpulnya.
" Mmmm... Lebay deh!" Sinis nanda.
" Eh, udah malem nih, gua balik duluan ya!"  Pamit nelly.
" Buru buru amat sih nell?"
" Eh, bang dean aja pasti udah sampe rumah, lagian kan gue harus pulang buat bantuin di rumah." Jelas nelly.
" Emang lu mau bantuin apaan sih nell?"
" Besok kan ulang tahun kakak gue! "
" Yang ada juga bokap lo bakal nyuruh lo pergi lagi. Emang lu mau bantu apa sih? Bisa lo kan cuman napas doang?" Tutur nanda panjang lebar.
" Emang cerewet banget ya lo! Salah terka gua tentang lo dulu !" Gerutu nelly.
" Eh, tapi. Omong-omong, lo dekat kan sama si andi?"
" Deket lah. Dia kan sepupuan sama bang dean, bang fando, ciko, bang aron, pokoknya sepupuan deh sama anak-anak kompleks JAYARAYA. " Jelas nanda.
" Sedekat apa sih, lo sama dia?" Tanya nanda.
" Dia. Suka curhat gitu tentang ceweknya ke gue!"
" Udah punya cewek dia?" Ngotot nanda.
" Astaga.... Sante aja, nan. Baru aja tuh dianya jomblo!"
" Hadeuh... Puji Tuhan deh!" Lega nanda sambil mengusap turun dadanya beberapa kali.

Nelly memutar bola matanya malas, menatap kelebay-an sahabatnya itu.
" Lo. Bantuin gua kek?"
" Bantu apa?" Tanya nelly.
" PDKT-an gitu sama andi"
" Ckckck baru juga mau umur 17 lo. Urus sekolah sana lo!" Ketus nelly.
" Idih, lo juga baru nginjek umur 18 dua bulan udah pacaran. Kita kan cuman beda setahun doang?" Gerutu nanda.
"  Ya sama aja!"  Balas nelly.
" Ayolah, nell. Gua bakal setia kok!" Pinta nanda.
" Nanda, ini bukan masalah setia atau enggak, masalahnya dia mau sama elo apa kagak? Tuh anak orangnya cuek parah ama perempuan." Jelas nelly.
" Yah lu kan belom coba, nell! Segala sesuatu tuh dicoba dulu dong. Baru, kita bisa tau hasil akhirnya!"
" Yaudah, nanti gua coba deh tanya-tanya sama dia!"
" Oke!!" Nanda membuat jemari dengan simbol oke ke arah nelly, ditemani senyum manja khasnya.
" Yaudah, pergi dulu ya!" Pamit nelly.
" Eh nell!!" Panggil nanda dengan cepat ketika nelly hampir lalu dari pintu kamarnya.

Nelly tak menjawab dan hanya memandang malas. " Besok malam, andi ikut gak?" Tanya nanda sedikit hati-hati.
" Kagak!" Singkat nelly yang langsung pergi dan menutup pintu kamar nanda rapat.
" Ishh. Dasar tukang bo'ong!" Gerutu nanda sambil memanyunkan bibir nya ke arah pintu kamar. Yang diganti senyuman saat dia menatap laptop miliknya.

TERJEBAKWhere stories live. Discover now